TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Film yang Dipilih Jadi Representasi Negaranya di Academy Awards 2023

Indonesia sendiri memilih Ngeri-Ngeri Sedap

adegan film Close karya sutradara Lukas Dhont (dok. Diaphana Films/Close)

Mendekati akhir tahun 2022, beberapa media mulai santer memberitakan persiapan Academy Awards 2023. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satu kategori yang tak kalah menarik adalah Best International Feature Film. Dalam kategori tersebut, setiap negara berhak mengajukan satu perwakilannya untuk nanti menjadi contender sebelum akhirnya dipilih 5 sebagai nominasi. 

Sampai September 2022 lalu, sudah banyak negara yang mengumumkan perwakilan mereka. Termasuk Indonesia nih yang memilih film Ngeri-Ngeri Sedap (judul diterjemahkan menjadi Missing Home) dan Korea Selatan yang mengajukan Decision to Leave

Bagaimana dengan negara lain? Tentu tak kalah asyik dan seru sinema pilihan mereka. Berikut beberapa film yang kiranya layak dinantikan penayangan massalnya. 

 

1. Close (Belgia)

Close merupakan film garapan Lukas Dhont yang berhasil merebut Caméra d'Or pada Festival Film Cannes Mei 2022 lalu. Sinema ini berkutat pada persahabatan dua bocah laki-laki yang awalnya harmonis, tetapi lama kelamaan berubah menjadi kaku dan dingin seiring bertambahnya usia. 

Dhont sudah pernah mengguncang dunia lewat film debutnya Girl (2018) yang juga ditunjuk mewakili Belgia dalam Academy Awards ke-91 pada 2019. Dhont dikenal dengan kepiawaiannya menangkap adegan dan dialog lewat pendekatan-pendekatan intimate dan penuh simpati. Close sudah dikonfirmasi dibeli hak distribusinya oleh MUBI. 

2. All Quiet On The Western Front (Jerman) 

All Quiet on the Western Front merupakan adaptasi novel yang sudah pernah difilmkan pada 1928. Latarnya Perang Dunia I dan sang empu cerita sudah mewanti-wanti bahwa karyanya dibuat adalah menyadarkan orang tentang dampak perang yang tidak pernah membawa kebaikan. 

Sudut pandang film ini diambil dari sudut pandang seorang remaja yang memalsukan usianya agar bisa ikut berperang di garis depan. Sebagai sosok muda yang naif, ia termakan propaganda dan nilai-nilai patriotisme yang diajarkan di sekolah sampai akhirnya merasakan sendiri kengerian perang yang jauh dari kata heroik.

Film ini akan tayang di Netflix mulai akhir Oktober 2022. 

3. Alcarras (Spanyol) 

Diambil dari sudut pandang anak-anak dari keluarga pemilik perkebunan, Alcarras adalah salah satu film drama domestik yang estetik dan menyetuh. Lewat kacamata polos bocah-bocah dalam film, kita akan melihat satu per satu yang mereka miliki hilang karena mengalami penggusuran paksa. 

Carla Simon, sang sutradara pernah sukses lewat Summer 1993. Dalam film tersebut ia menggunakan kacamata anak-anak untuk mengeksplorasi rasa duka. Alcarras sudah dipastikan akan tayang lewat platform MUBI. 

Baca Juga: 5 Film Orisinal Netflix yang Pernah Menang Oscars

4. Farha (Jordania)

Farha adalah nama seorang remaja perempuan yang tinggal di Palestina tahun 1948 saat negara itu berada di bawah okupasi Inggris. Di tengah ketidakpastian politik seiring jatuhnya kekuatan Inggris dan kedatangan Israel, Farha berusaha mencari cara untuk tetap bisa melanjutkan pendidikannya. 

Sinema yang ditunjuk Jordania sebagai perwakilannya pada Oscar 2023 mendatang ini digarap Darin Sallam. Farha tayang perdana di Toronto International Festival (TIFF) 2022 ini sebagai salah satu karya debut yang cukup dinanti. 

5. Argentina, 1985 (Argentina)

Sesuai judulnya, film ini berlatarkan Argentina tahun 1985 ketika para junta militer yang pernah menguasai pemerintah diadili atas kasus genosida yang mereka lakukan beberapa tahun sebelumnya. Sutradara Santiago Mitre memilih sosok jaksa bernama Julio Strassera (diperankan Ricardo Darín) sebagai protagonis. 

Selain adegan dramatisasi, Mitre menyelipkan beberapa footage yang menampilkan momen-momen penting selama proses peradilan tersebut. Kamu bisa menyaksikannya lewat Amazon Prime Video mulai Oktober 2022. 

6. On the Job: The Missing 8 (Filipina)

Sisoy adalah seorang jurnalis yang berjuang mencari keadilan untuk rekan-rekannya yang meninggal di tangan orang-orang berkuasa di Filipina. Ia terjegal adanya hak impunitas yang dimiliki sejumlah terduga pelaku. 

Dalam karyanya ini, Erik Matti seakan hendak menyuarakan gugatan pada berbagai kejadian pembunuhan dan eksekusi tanpa peradilan yang sering terjadi di negaranya. Terbayang sudah kalau filmnya bakal bikin geregetan sampai ke ubun-ubun. 

7. A Long Break (Georgia)

Beberapa tahun belakangan, sineas asal Georgia seakan mengalami kebangkitan. Mereka sukses lewat And Then We Danced (2019), Beginning (2020) dan Wet Sand (2021). Meski belum pernah lolos menjadi salah satu nominee di Oscar, kali ini mereka kembali dengan A Long Break. 

Saat ini film debut Davit Pirtskhalava tersebut tayang di TIFF 2022. Kisahnya tentang sekelompok pria 30 tahunan yang memutuskan untuk mengadakan reuni di gedung sekolah lama mereka. Mereka semua adalah pemuda Georgia tersisa yang tidak merantau ke Eropa, Turki, dan Jerman. 

Baca Juga: 7 Sutradara Tersukses dalam Sejarah Academy Awards

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya