TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Musisi Internasional yang Berhasil Menjajal Genre-Bending

Sampai temukan genre sendiri, lho!

potret musisi Mitski (theguardian.com)

Genre adalah sesuatu yang krusial dalam karier seorang musisi. Keberadaannya menentukan pasar mana yang akan disasar dan membantu penikmat musik memilih warna musik mana yang hendak didengar. 

Seiring perkembangan zaman, genre dianggap bukan lagi hal yang pakem. Makin banyak musisi memilih untuk melakukan genre-bending alias memadukan beberapa genre dalam satu lagu.

Banyak yang sudah melakukannya, tetapi sembilan musisi internasional berikut bisa dibilang yang paling sukses, bahkan sampai menemukan genre baru sendiri. Siapa saja mereka?

1. Mitski 

Mitski adalah musisi Amerika keturunan Jepang yang berhasil sukses dengan caranya sendiri. Lagunya tak pernah bisa dikategorikan pada satu genre tertentu.

Jika boleh dirangkum, lagunya merupakan perpaduan ballad, alternative rock, folk, hingga punk. Genre buatannya ini ia padu dengan lirik-lirik bernuansa pemberdayaan perempuan.

Tak heran kalau Mitski jadi angin segar di skena musik alternatif yang selama ini didominasi band indie dengan member laki-laki dari ras kulit putih. 

2. Mac Demarco

Rule breaker berikutnya adalah Mac Demarco. Warna musiknya jadi sensasi tersendiri karena memadukan alternative rock khas 90an, post-punk ala 70an, dan psikedelik.

Genre slacker rock atau musik rock dengan sentuhan lo-fi sering disematkan pada Demarco. Membuatnya berada dalam satu kotak dengan musisi macam Beck dan Car Seat Headrest. 

3. Penelope Scott

Masih berusia sangat muda, pendatang baru, Penelope Scott, berhasil menarik perhatian media sebesar Rolling Stone. Single-nya yang berjudul "Rät" berhasil masuk chart Billboard untuk kategori musik Rock/Alternative.

Namun, jika didengarkan dengan seksama, sebuah bentuk simplifikasi yang keterlaluan jika hanya menganggap Penelope sebagai penyanyi rock alternatif biasa. Ia memasukkan unsur folk, elektronik, hingga blues di musiknya. Bagai angin segar. 

4. Billie Eilish

Sering masuk dalam kategori pop mainstream, sebenarnya bukan hal mudah mendefinisikan warna musik Billie Eilish dalam satu kotak genre. Kita bisa mendengar ballad, alternative rock, electronic, dan hiphop dalam lagu-lagu yang ia tulis bareng sang kakak, Finneas.

Keputusannya gak salah, kita justru bisa dengan mudah mengidentifikasi lagu-lagu Billie Eilish karena praktik genre-bending yang ia lakukan tersebut. Apalagi warna suaranya khas banget, susah ditiru. 

Baca Juga: Ambil Risiko, 10 Musisi Dunia Ini Ganti Genre di Tengah Karier

5. Grimes 

Praktik genre-bending dilakukan Grimes dengan menggabungkan dream-pop, electronic, gothic, alternative rock, dan dance menjadi satu. Ini membuat Grimes seakan berada tepat di tengah garis batas antara musik pop mainstream dengan indie underground. Banyak yang mengkategorikan musiknya sebagai pop eksperimental. Tak heran jika ia disebut sebagai salah satu musisi paling kreatif saat ini. 

6. Vampire Weekend 

Terbentuk sejak tahun 2006, sampai sekarang Vampire Weekend masih berjuluk salah satu band paling diminati di dunia. Sering dikategorikan sebagai band rock alternatif, nyatanya mereka melakukan praktik genre-bending yang belum pernah dilakukan siapapun, terutama di awal kemunculan mereka. Di lagu-lagunya, terdengar pengaruh jangle pop, reggae, hingga Afro-pop yang bikin lagu mereka terdengar ringan, tapi beda dan bikin nagih. 

7. ROSALÍA

Konsistensinya belajar flamenco sejak belia ditambah latar belakang pendidikan formal di bidang musik, ROSALÍA berhasil memadukan reggae, flamenco, dan pop jadi lagu yang catchy sekaligus sarat makna.

ROSALÍA seakan memperkenalkan genre baru ke publik, yaitu flamenco-pop. Sesuatu yang belum pernah dilakukan musisi lain. Dengan inovasi dan kualitas sebaik ini, tak heran jika karier alumni Escola Superior de Música de Catalunya ini melejit.

8. Mahmood 

Mahmood juga banjir penggemar karena keunikan musiknya yang merupakan perpaduan musik Timur Tengah, latin, gospel, hiphop dan R&B.

Dalam wawancara dengan beberapa media, ia menggunakan istilah Morocco Pop sebagai genre yang ia usung. Mungkin karena musiknya merupakan perpaduan Eropa Selatan dan Timur Tengah, pas dengan letak geografis Maroko. 

9. Björk

Bicara genre-bending, Björk bisa dibilang salah satu pelopornya. Musiknya merupakan perpaduan antara melodi klasik, electro-pop, dan trip hop.

Ini membuat lagunya terasa eksperimental. Hingga kini belum ada istilah khusus yang bisa mendeskripsikan genre yang diusung atau diciptakan Björk. Seakan satu kata tidak bisa menggambarkan betapa kompleks dan uniknya karya musisi asal Islandia ini. Mendengarkan satu lagunya saja sudah mampu membawamu terbang ke planet lain. 

Baca Juga: 12 Musisi Cewek Ini Berkarier di Interscope Records, Ada Favorit Kamu?

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya