TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Superhero yang Dianggap Memiliki Plot Bermasalah, Apa Saja?

Ada yang meromantisasi hubungan toksik, loh!

cuplikan film Catwoman (dok. Warner Bros/Catwoman)

Industri film superhero terus berkembang pesat. Trailer terbaru untuk Blue Beetle menjadi bukti nyata bahwa era film superhero masih berada pada puncaknya. MCU dan DCEU saat ini mendominasi franchise film superhero. Sayangnya, tidak semua produksi dianggap heroik seperti karakter-karakter yang kental akan aksi kepahlawanannya tersebut.

Banyak film superhero yang terkenal karena dianggap cukup problematic. Baik itu karena adegan kekerasan yang berlebihan yang tak bermakna sampai penggambaran yang merendahkan terhadap karakter perempuan.

Di tengah kemajuan genre ini, beberapa film superhero berikut ini dinilai sebagai yang paling bermasalah dan berdampak terhadap dunia perfilman.

1. Suicide Squad (2016) 

poster film Suicide Squad (dok. Warner Bros/Suicide Squad)

Film pertama Suicide Squad dianggap sebagai film superhero yang kurang mengesankan. Namun, yang membuatnya buruk adalah elemen-elemen yang sangat bermasalah di dalamnya. Tidak hanya Joker sebagai protagonis yang menjengkelkan dan merusak film, tetapi hubungan antara Joker dan Harley Quinn yang cenderung toxic dan tak termaafkan.

Suicide Squad mencoba meromantisasi hubungan yang tidak sehat antara Harley Quinn dan Joker. Film ini problematic karena sering kali menggambarkan Joker sebagai penyelamatnya, alih-alih penghancurnya. Selain itu, tampilan kekerasan yang berlebihan dalam film ini semakin membuatnya bermasalah.

Baca Juga: 6 Geng Superhero Ikonik dalam Film, Mana Jagoanmu?

2. Catwoman (2004) 

poster film Catwoman (dok. Warner Bros/Catwoman)

Tidak hanya dianggap sebagai salah satu film superhero terburuk sepanjang masa, adaptasi Catwoman tahun 2004 juga menjadi salah satu yang bermasalah. Film ini dianggap hanya fokus pada seksualisasi karakter Halle Berry. Catwoman pun tidak diberikan substansi yang sebenarnya atau narasi yang dikembangkan.

Alih-alih menggunakan platformnya untuk menghilangkan penggambaran seksis pahlawan super perempuan, Catwoman justru menormalisasi male gaze. Dengan begitu, karakter Catwoman diubah menjadi tanpa nilai sehingga menghambat gerakan feminis dalam film superhero.

3. Spider-Man 3 (2007) 

poster film Spider-Man 3 (dok. Sony Pictures/Spider-Man)

Penampilan Tobey Maguire sebagai Spider-Man memang telah menjadi sumber nostalgia yang dicintai para penggemar film superhero. Namun, Spider-Man 3 dari trilogi aslinya memiliki lebih banyak aspek yang cukup bermasalah daripada yang diingat, dari sikap agresif Peter hingga perlakuan menjijikkan terhadap semua orang mulai dari Gwen hingga Harry.

Perilaku Peter dalam sekuel ketiga ini mencerminkan toxic masculinity. Meskipun beberapa tindakannya bisa dikaitkan dengan Symbiote, hubungannya dengan Mary Jane dan Harry  justru mengidealiskan hubungan toxic yang lebih banyak menyebabkan kerugian.

4. Iron Man 2 (2010) 

poster film Iron Man 2 (dok. Marvel Studios/Iron Man 2)

Iron Man 2 dianggap sebagai film penting dalam Fase Satu MCU. Namun, perlu diakui juga bahwa film ini termasuk salah satu yang paling bermasalah dalam franchise ini karena ada beberapa adegan yang dianggap misoginis atau merendahkan perempuan, baik itu interaksi Tony dengan beberapa karakter perempuan atau pengenalan Natasha Romanoff yang berlebihan dalam hal seksualitas.

Film ini menggambarkan seksisme MCU karena penggambaran karakter perempuannya yang buruk. Hal ini menjadi faktor yang menjadikan Iron Man 2 sebagai salah satu proyek terburuk MCU di Rotten Tomatoes.

Baca Juga: 5 Superhero MCU yang Tercipta dari Kecelakaan, Musibah atau Anugerah?

Verified Writer

Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya