TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Lagu The Beatles Memicu Kontroversi, Ada yang Dianggap Rasis

Ada yang karena liriknya cukup toxic

The Beatles (instagram.com/thebeatles)

Tidak dapat dimungkiri bahwa The Beatles merupakan adalah salah satu band tersukes sepanjang sejarah. Lagu The Beatles pun terbilang tidak lekang oleh waktu meski pada masa kariernya, The Beatles sering kali menjumpai haters.

Dibalik suksesnya band asal Britania Raya ini, The Beatles nyatanya beberapa kali tersandung kontroversi. Salah satunya pernyataan sang vokalis, John Lennon, yang menganggap mereka lebih tinggi daripada Yesus. Selain itu, beberapa lagu The Beatles juga dikenal kontroversial seperti deretan lagu berikut ini.

1. A Day In The Life 

Lagu A Day In The Life dirilis pada tahun 1967 oleh The Beatles. Namun tak lama sejak dirilis, BBC memutuskan untuk melarang pemutaran lagu ini. Alasannya karena lagu ini dinilai mendorong pendengar untuk bersikap toleran terhadap penggunaan narkoba. Lagu ini pun mendadak sangat kontroversial kala itu.

Dalam wawancara bersama Rolling Stones, Paul McCartney mengakui bahwa lagu ini terinspirasi oleh frase Tim Leary yakni "turn on, tune in, drop out" yang kemudian diganti dengan baris "I'd love to turn you on". Para anggota The Beatles sadar betul bahwa lagu yang dibawakannya merupakan lagu tentang narkoba.

2. Run For Your Life 

Liriknya yang kontroversial membuat lagu The Beatles yang berjudul Run For Your Life seringkali dikritik penggemar. Lagu yang dirilis pada tahun 1965 ini mengindikasikan delusi seorang pembunuh psikopat. Lagu ini sendiri sebagian besar ditulis oleh John Lennon.

Salah satu lirik yang memicu kontroversi yaitu "Well I'd rather see you dead, little girl, than to be with another man". Lirik tersebut menunjukkan sikap kepemilikan yang cenderung toxic. Lagu yang tergabung dalam album Rubber Soul ini juga terdengar sangat misoginis.

3. Taxman 

The Beatles merilis lagu Taxman pada tahun 1966. Lagu yang tergabung dalam album Revolver ini pun memicu kontroversi karena liriknya. Lagu ini berisi tentang Harrison yang menghasilkan banyak uang pada saat itu karena kesuksesannya sebagai musisi. Namun, dirinya benci untuk membayar kewajibannya membayar pajak kepada pemerintah.

Taxman bercerita tentang keserakahan dan ketidakkekalan materi. Lagu ini juga mendapat penolakan dari pendengar karena dinilai gagal dalam aspek musiknya. 

Baca Juga: 9 Lagu The Beatles Paling Underrated, Wajib Kamu Dengarkan! 

4. The Ballad of John and Yoko 

The Ballad of John and Yoko menjadi salah satu lagu The Beatles paling kontroversial. Bahkan, lagu ini sampai dilarang diputar di banyak stasiun radio pada saat dirilis pada tahun 1969. Lagu yang dirilis sebagai single ini menimbulkan kontroversi karena liriknya.

Dalam lagu ini terdapat baris "Christ, you know it ain't easy," padahal saat itu penggunaan kata "Christ" merupakan hal tabu yang tidak dapat dimaafkan. Alhasil, beberapa stasiun memilih untuk menyensor kata tersebut. Tidak lama, pihak The Beatles pun mengganti kata "Christ" agar tidak semakin menimbulkan kemarahan para penikmat musik.

5. Woman Is The N****r Of The World 

Dengan membaca judul lagu ini pasti kamu langsung paham letak kontroversialnya. Penggunaan kata tak pantas dalam judulnya membuat lagu ini diprotes banyak orang. Memang pada saat dirilis sebagai single John Lennon pada tahun 1972, lagu ini terbilang biasa saja.

Namun, di era sekarang ini sudah pasti lagu yang tergabung dalam album Some Time In New York City ini langsung memicu isu rasisme. Meski bermaksud membuat lagu tentang feminisme, The Beatles diangap rasis karena judul lagu yang dibuatnya.

6. Give Ireland Back to the Irish 

Sebenarnya lagu Give Ireland Back To The Irish dibawakan oleh band Wings pada awal tahun 1972. Sejak dirilis, lagu ini pun langsung menuai kontroversi. Lagu tersebut dianggap terlalu provokatif yang membuatnya dilarang diputar di seluruh Inggris. Lagu ini sendiri ditulis oleh anggota The Beatles yaitu Paul McCartney.

McCartney menulis lagu tersebut sebagai tanggapan atas berita bahwa tentara Inggris yang ditempatkan di Derry, Irlandia Utara, telah menembak mati 13 peserta unjuk rasa. Banyak media dan politisi saat itu menyebut lagu ini sebagai propaganda Irlandia. Namun, ada pula yang berpendapat lagu ini hanya aksi publisitas untuk band baru yang dibentuk McCartney.

Baca Juga: 5 Fakta Baru tentang The Beatles dalam Series Dokumenternya

Verified Writer

Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya