Review Film Just Mom, Wajib Siapin Tisu karena Pasti Nangis!

2. Kisah drama keluarga dari berbagai sudut pandang

Film Just Mom menunjukkan perasaan seorang ibu di masa tuanya. Saat anak-anaknya sudah sibuk dengan urusan masing-masing, sang ibu hanya menunggu sendirian di rumah. Tanpa ada suara bising panggilan 'Ibu', perlahan rasa kesepian itu membuat penonton sesak.

Di balik kerinduannya, si ibu juga tak ingin mengirim pesan 'kangen' apa pun pada anak-anaknya. Bukan gengsi, tapi lebih karena tak enak hati, takut mengganggu kesibukan mereka.

Just Mom juga menunjukkan kekhawatiran anak-anaknya selama ini. Jarang mengunjungi bukan berarti mereka tak memerhatikan masa tua sang ibu. Berbagai cara mereka lakukan untuk membahagiakan ibunya.

Namun, anak-anak yang sudah dewasa ini tampak melupakan satu hal, bahwa keinginan ibu sebenarnya sederhana, hanya ingin bertemu dan melepas rindu yang selama ini membara.

3. Dialog yang terasa hangat di telinga penonton, kayak deket banget

Dialog film Just Mom menjadi salah satu alasan kenapa penonton wajib bawa tisu ke bioskop. Setiap dialog yang diucapkan para karakernya memberi kehangatan tersendiri rasanya. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, pun terasa dekat dengan kehidupan penonton. Gak heran jika nanti banyak yang relate dengan kisah Siti dan anak-anaknya. 

4. Film ringan dengan segudang pesan, bikin banjir air mata di bioskop!

Konflik yang disuguhkan film ini sebenarnya cukup ringan, yakni persoalan ibu yang rindu dengan anak-anaknya. Namun, sang ibu memutuskan untuk mengurus Murni untuk mengobati kerinduannya.

Walaupun konfliknya ringan, tapi siapa sangka, usai nonton Just Mom, kamu pasti langsung kangen ibu di rumah. Rasanya jadi memikirkan masa tua ibu, apakah ibu di rumah nanti akan bernasib sama dengan Siti di film Just Mom?

Salah satu penggalan pesan yang masih teringat di benak adalah: "Kamu besarkan anakmu, kamu sekolahkan dia supaya pintar, nanti kalau dia sudah besar sudah pintar, dia ninggalin kamu, jangan kecewa."