TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Film Dokumenter, Kulik Peristiwa Penting dari Beragam Perspektif

Hadirkan sudut pandang baru dengan fakta mencengangkan

Stories We Tell (dok. ONF | FNB/Stories We Tell)

Layanan streaming Netflix sedang gencar-gencarnya mempromosikan lini dokumenter. Mendapatkan sambutan positif dari para pelanggannya, sederet judul film maupun series dokumenter masuk dalam lineup Netflix Original di tahun 2024. Hingga saat ini, Netflix memiliki lebih dari 800 konten dokumenter yang dapat ditonton oleh para pelanggannya. Salah satunya ada Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang sempat membuat gempar netizen di penghujung tahun 2023 lalu.

Menawarkan pengalaman menonton yang berbeda, tentu sempat terlintas pertanyaan soal apa sih sebenarnya film dokumenter itu? Tidak perlu khawatir, IDN Times akan mengajak kamu untuk mendalami seluk beluk film dokumenter.

Baca Juga: 6 Film Dokumenter Jepang yang Bisa Ditonton di Netflix

1. Apa itu film dokumenter?

Eksil (dok. Lola Amaria Production/Eksil)

Sederhananya, film dokumenter dapat diartikan sebagai film non-fiksi yang dibuatkan berdasarkan dari kisah nyata. Pada umumnya film dokumenter menggabungkan wawancara dari sejumlah pihak yang terlibat dan cuplikan adegan maupun rekaman suara asli untuk menceritakan kembali peristiwa tertentu dari sudut pandang yang berbeda. Tujuan utama pembuatan film dokumenter adalah untuk menginformasikan, mengedukasi, sekaligus memberikan pencerahan akan suatu topik atau peristiwa penting.

Film dokumenter memiliki jangkauan topik yang luas mulai dari sejarah, alam liar, biografi, peristiwa terkini, hingga isu sosial. Pun dengan gaya penggarapannya, film dokumenter dapat disuguhkan sebagai tontonan yang menghibur, inspirasional, memilukan, atau bahkan kombinasi dari semuanya. Rata-rata memiliki durasi 30 menit hingga dua jam, film dokumenter dapat diproduksi oleh rumah produksi besar, televisi, teater, layanan streaming, hingga konten kreator di jejaring sosial seperti YouTube.

2. Sejarah di balik film dokumenter

The Dust Bowl (dok. Ken Burns/The Dust Bowl)

Film dokumenter telah eksis lebih dari satu abad lamanya. Cikal bakal lahirnya film dokumenter berawal di awal tahun 1900-an. Kala itu film dokumenter hadir dalam format newsreels atau ringkasan berita yang berisikan berbagai macam cuplikan rekaman mulai dari perang, bencana alam, hingga olahraga yang ditayangkan sebelum pemutaran film di bioskop.

Di tahun 1920-an, film dokumenter memperluas cakupan topiknya dengan membahas isu sosial seperti kemiskinan dan rasisme. Lalu di tahun 1930-an, film dokumenter digunakan oleh sebagai alat propaganda pada Perang Dunia II. Film dokumenter mulai menemukan jati dirinya di tahun 1960-an dimana hingga saat ini banyak pegiat film dan seniman menggunakannya sebagai media dalam mengekspresikan sebuah narasi non-linear secara artistik. 

Baca Juga: 7 Layanan Streaming Terbaik untuk Menonton Dokumenter

3. Elemen penting dalam film dokumenter

March of the Penguins (dok. Wild Bunch/March of the Penguins)

Sebagai salah satu media edukasi dengan jangkauan audiens yang luas, film dokumenter memiliki sederet elemen penting di dalamnya. Struktur narasi yang lugas dan menarik mampu menggugah rasa penasaran penontonnya. Hal tersebut harus diiringi dengan kredibilitas sumber dari subjek yang disorot. Sudah menjadi kewajiban sang kreator untuk melakukan riset mendalam demi menjaga keasliannya di sepanjang durasi film mulai dari cerita, karakter, dialog, hingga lokasi set. Dimana penontonnya dapat memahami motif serta pandangan akan peristiwa tersebut dari sudut panjang sejumlah pihak yang terlibat langsung di dalamnya.

Penggunaan potongan rekaman asli atau sejumlah foto dari peristiwa tersebut serta soundtrack yang tepat ikut andil dalam memperdalam makna dari sebuah film dokumenter. Hal tersebut lantas diramu dalam tahap editing yang inovatif tanpa mengesampingkan nilai sentimental untuk menciptakan hubungan emosional dengan penontonnya.

Verified Writer

Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya