TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film dengan Standing Ovation Terlama di Cannes Film Festival

Pan's Labyrinth raih 22 menit standing ovation!

cuplikan film Pan's Labyrinth (dok. New Line Cinema/Pan's Labyrinth)

Sudah menjadi tradisi bagi para tamu yang mengikuti penayangan film di Cannes Film Festival untuk memberikan standing ovation atau tepuk tangan meriah. Hal tersebut salah satu bentuk apresiasi kepada para sineas serta kru yang terlibat dalam pembuatan film.

Namun, tidak sedikit yang menganggap standing ovation terlalu berlebihan jika berlangsung hingga belasan menit lamanya. Dilansir Variety, standing ovation dalam ajang festival film terjadi murni sebagai sebuah pujian, tapi juga bisa dibuat-buat.

Dalam Cannes Film Festival sendiri, terdapat kru kamera yang siap menyorot dan menampilkan reaksi para pemeran sekaligus kru yang menghadiri penayangan perdana suatu film di Palais Screen yang dikenal besar secara langsung. Semakin lama kamera menyorot para kru film, semakin lama pula standing ovation berlangsung.

Popularitas sang sineas hingga jajaran para pemainnya juga mampu membuat standing ovation berlangsung lama dan meriah. Dengan kata lain, jika sebuah film yang tayang di Cannes Film Festival mendapatkan standing ovation kurang dari 10 menit, bisa dibilang film tersebut kurang memukau para penontonnya.

Di sepanjang sejarah Cannes Film Festival, tercatat ada beberapa film yang mendapatkan standing ovation lebih dari 10 menit. Bisa kamu bayangkan semeriah apa suasananya? Berikut beberapa daftar filmnya!

1. Pan's Labyrinth (2006) - 22 Menit

cuplikan film Pan's Labyrinth (dok. New Line Cinema/Pan's Labyrinth)

Pan’s Labyrinth menjadi film dengan standing ovation terlama di sepanjang sejarah Cannes Film Festival. Berlangsung selama 22 menit, film yang ditulis dan disutradarai oleh Guillermo del Toro tersebut mengawinkan genre horror dan fantasi klasik berlatar di Spanyol pada 1940an yang tengah dilanda perang. Pan’s Labyrinth turut memenangkan 3 piala Oscar untuk kategori Best Cinematography, Best Art Direction, dan Best Makeup.

Pan’s Labyrinth mengikuti Ofelia (Ivana Baquero). Ia mengungsi bersama ibunya yang tengah mengandung ke rumah ayah tirinya, Kapten Vidal (Sergi López) di pedesaan. Dilanda rasa bosan, Ofelia mulai menjelajah sebuah labirin terbengkalai yang dijaga oleh makhluk misterius. Makhluk tersebut bersedia mewujudkan keinginan Ofelia untuk kembali ke ayah kandungnya dengan syarat harus menyelesaikan tiga tugas menakutkan.

2. Fahrenheit 9/11 (2004) - 20 Menit

cuplikan film Fahrenheit 9/11 (dok. Lionsgate/Fahrenheit 9/11)

Tidak hanya meraih standing ovation selama 20 menit, Fahrenheit 9/11 turut memenangkan penghargaan Palme d’Or di Cannes Film Festival 2004. Film dokumenter yang sarat kritik dan satir akan situasi politik Amerika arahan sutradara Michael Moore itu menjadi film non-fiction kedua yang memenangkan penghargaan tertinggi di festival film tersebut.

Fahrenheit 9/11 merupakan pandangan Michael Moore terhadap situasi Amerika, khususnya pada lini politik pasca tragedi 9/11. Moore turut menduga Pemerintahan Presiden George W. Bush memanfaatkan tragedi mengenaskan tersebut untuk mendorong agenda perang di Afghanistan dan Iran.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Pemenang Grand Prix di Festival Film Cannes

3. Mud (2012) - 18 Menit

cuplikan film Mud (dok. Brace Cove/Mud)

Meskipun gagal membawa pulang penghargaan, Mud yang berpartisipasi di ajang Cannes Film Festival pada 2012 lalu sukses mendapatkan sanjungan lewat standing ovation yang berlangsung selama 18 menit. Keputusan penulis sekaligus sutradara, Jeff Nichols, untuk menjadikan wilayah Sungai White dan Sungai Mississippi dinilai luar biasa cerdas.

Mud mengikuti dua bocah laki-laki, Ellis (Tye Sheridan) dan Neckbone (Jacob Lofland), menemukan Mud (Matthew McConaughey), buronan yang tengah bersembunyi di sebuah pulau dekat sungai Mississippi. Keduanya sepakat untuk membantu mempertemukan Mud dengan kekasihnya, Juniper (Reese Witherspoon) dan melarikan diri.

4. The Neon Demon (2016) - 17 Menit

cuplikan film The Neon Demon (dok. Space Rocket Nation/The Neon Demon)

Sempat menghebohkan jagat Twitter usai trending topic, The Neon Demon mendapatkan standing ovation selama 17 menit di Cannes Film Festival pada 2016. Film garapan sineas asal Denmark, Nicolas Winding Refn, tersebut mendapatkan ulasan yang beragam. Tidak sedikit yang menghujat, tidak sedikit juga yang memuji keindahan film tersebut.

The Neon Demon mengisahkan Jesse (Elle Fanning), seorang model yang memutuskan pindah ke Los Angeles usai ulang tahunnya yang ke-16 untuk mengejar karirnya di dunia model. Karena kecantikan dan dirinya yang masih belia, kehadiran Jesse menarik perhatian sekaligus memicu kecemburuan di industri mode yang kejam.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Pemenang Jury Prize di Festival Film Cannes

Verified Writer

Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya