TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manic Pixie Dream Girl, Karakter Film yang Kerap Disalahpahami

Miskonsepsi karakter cegil dan segala tingkah lakunya

500 Days of Summer (dok. Fox Searchlight Pictures/500 Days of Summer)

Apa yang pertama kali terlintas dalam benakmu ketika mendengar film komedi romantis tahun 2000-an? Kisah cinta klise yang dibalut dengan apik dalam sederet lelucon garing dan momen manis yang membuat penontonnya ikut salah tingkah. Biasanya, film ini berlatar di kota besar, seperti New York atau Los Angeles, dengan ambisi tak kalah besar. Jangan lupakan bagian karakter utamanya yang bertolak belakang, biasanya si cowok serbakaku dan si cewek sangat periang.

Tidak sedikit yang melabeli karakter utama perempuan dalam film romcom sebagai cegil. Bagaimana tidak? Karakter tersebut kerap kali direpresentasikan sebagai sosok perempuan dengan semangat hidup menggebu-gebu. Dalam film, karakter tersebut dikenal sebagai manic pixie dream girl.

Bagi para penggemar film tentu sudah tidak asing dengan istilah satu ini, bukan? Namun, benarkah manic pixie dream girl hanya sebatas cegil dengan segala huru-hara dalam hidupnya yang penuh warna? Kini saatnya kamu mengenal manic pixie dream girl yang kerap disalahpahami dalam film.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Horor Bertemakan Hiking, Siap Tutup Mata!

1. Apa itu manic pixie dream girl?

cuplikan film Eternal Sunshine of the Spotless Mind (dok. Focus Featrues/Eternal Sunshine of the Spotless Mind)

Manic pixie dream girl (MPDG) merupakan jenis karakter perempuan dalam film yang digambarkan periang dan tak kenal takut dengan segala tingkah laku eksentriknya. Hal itu membuatnya berbeda dari perempuan pada umumnya.

Karakter manic pixie dream girl mengemban satu misi penting, yakni mendorong tokoh protagonis laki-laki yang biasanya direpresentasikan sebagai sosok pesimis untuk keluar dari zona nyaman mereka. Dengan begitu, karakter tersebut dapat memotivasi sekaligus membantu tokoh protagonis menghadapi konflik dan menjadi versi terbaik diri mereka. Tidak sedikit juga yang menjadikan karakter manic pixie dream girl sebagai pemicu konflik utama dalam sebuah film.

2. Asal mula karakter manic pixie dream girl

Bringing Up Baby (dok. RKO Radio Pictures/Bringing Up Baby)

Kehadiran manic pixie dream girl dapat ditemukan dengan mudah pada era Golden Age of Hollywood. Dilansir TV Tropes, tokoh Susan Vance yang diperankan oleh Katharine Hepburn dalam film Bringing Up Baby (1938) merupakan awal terciptanya karakter manic pixie dream girl. Susan digambarkan sebagai gadis unik yang gigih dalam mendapatkan apa yang ia inginkan.

Tokoh Judy Maxwell dalam film What’s Up, Doc? (1972) dan Annie Hall dalam film Annie Hall (1977) memiliki pengaruh besar dalam terciptanya karakter manic pixie dream girl. Keduanya sama-sama direpresentasikan sebagai gadis berjiwa bebas dengan sudut pandang yang berbeda dari perempuan pada umumnya. Para pegiat film romcom lantas menjadikan mereka sebagai kiblat menciptakan karakter-karakter baru yang inovatif dan mampu menarik atensi penonton.

Pada  2005, kritikus film Nathan Rabin dalam ulasan film Elizabethtown (2005) yang menyampaikan ketidaksukaannya dengan trope karakter satu ini. Rabin menggunakan istilah manic pixie dream girl untuk mendeskripsikan karakter tidak realistis buah imajinasi penulis dan sutradara kesepian yang membutuhkan panduan hidup di dunia nyata. Kemudian, pada 2014, Rabin mengakui bahwa ulasan yang semula ditujukan untuk mengkritik praktek seksisme justru tidak kalah seksis dan terkesan mengantagoniskan karakter tersebut. Kadung mendapat reputasi buruk, manic pixie dream girl telah ditinggalkan oleh para penggemar film. 

Baca Juga: Mengenal Sequence dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

3. Karakteristik dan peran manic pixie dream girl dalam film

Ruby Sparks (dok. Fox Searchlight Pictures/Ruby Sparks)

Manic pixie dream girl identik dengan gaya dan kepribadiannya unik. Penampilannya begitu mencolok lewat pakaian, aksesoris, dan warna rambut yang mentereng. Tidak sedikit juga yang menganut gaya mode dari era tertentu, seperti 1960-an atau 1970-an. Hal tersebut lantas diamini dengan sederet kebiasaan tidak biasa, mulai dari gemar mendengarkan musik karya musisi tidak terkenal, menulis dengan menggunakan huruf kapital di tempat yang tidak semestinya, dan masih banyak lagi.

Berjiwa bebas, karakter manic pixie dream girl menjalani hidup mereka dengan aturan mereka sendiri. Kehidupannya dipenuhi petualangan yang berasal dari spontanitas dan kebebasan dalam mengekspresikan diri.

Meskipun begitu, karakter manic pixie dream girl tidak melupakan kodrat mereka sebagai sosok suportif bagi karakter utamanya. Tidak hanya membantu character development melalui wejangan yang menggugah, karakter tersebut juga dapat digunakan sebagai pemicu konflik utama dalam film.

Verified Writer

Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya