5 Fakta Menarik Cowboy Bebop Versi Live Action di Netflix

2. Live adaptation Cowboy Bebop berusaha memberikan ruang multikultural

Showrunner Cowboy Bebop, André Nemec mengatakan serial ini awalnya memang sudah dibentuk atas dasar keberagaman budaya. Nemec harus bisa mengajak sutradara Watanabe untuk bisa membayangkan ulang konsep tahun 2071. Hal ini untuk menyesuaikan konteks cerita dengan fenomena saat ini.

Nemec mengatakan kalau penggemar Cowboy Bebop akan melihat serial ini sebagai bentuk manifestasi multikultural. Alih-alih lambang masa depan yang distopia tetapi menjadi imajinasi masa depan yang indah.

3. Mendatangkan para pemeran yang punya pengalaman di film sci-fi

Tiga pemeran utama di serial Cowboy Bebop pernah berlaga di karya sejenis. Tokoh Spike Speigel diperankan oleh John Cho, pemeran di film versi terbaru dari Star Trek.  Faye Valentine diperankan oleh Daniella Pineda, pemeran di dalam film Jurrasic Park baru. Kemudian, Jet Black diperankan oleh Mustafa Shakir yang menjadi tokoh utama pada serial Luke Cage.

4. Menjadi ruang perkenalan tokoh Cowboy Bebop dalam bentuk baru

Nemec menjelaskan bahwa live action ini memberikan ruang baginya untuk memperkenalkan ulang sosok-sosok dalam Cowboy Bebop. Spike digambarkan sebagai sosok koboi yang penuh dengan patah hati.

Di sisi lain, Jet dibentuk sebagai sosok yang tangguh tetapi memiliki sisi lembut. Kemudian, Faye Valentine menjadi sosok yang cerdas, memiliki respons yang gesit, dan tendangan maut. Semua karakter tersebut sudah dicocokkan oleh Nemec dengan cast yang sesuai.