TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nadin Amizah Rilis EP Album 'Kalah Bertaruh', Ini 5 Faktanya!

Cari tahu kuy #IDNTimesHype

Nadin Amizah untuk EP Album Kalah Bertaruh. (Dok. Tembang Rilisan)

Satu tahun perayaan Selamat Ulang Tahun berlalu, kini Nadin Amizah kembali melahirkan karya terbarunya dengan format mini album bertajuk Kalah Bertaruh (26/5/2021). Berbeda dengan sebelumnya, menuju kelahiran mini album ini, Nadin menyajikan Seperti Takdir Kita yang Tulis sebagai lagu perkenalan pada bulan Maret 2021 lalu.

Selain melengkapi potongan kisah dan harapan yang ia senandungkan di album sebelumnya, lagu ini merupakan jembatan menuju mini album Kalah Bertaruh. Karenanya pula, Kalah Bertaruh lahir sebagai kisah lanjutan dari Taruh pada album perdananya, Selamat Ulang Tahun.

 

1. Masih berkisah tentang cinta belia yang penuh harap beserta huru-hara di dalamnya

Nadin Amizah untuk EP Album Kalah Bertaruh. (Dok. Tembang Rilisan)

Masih berkisah tentang cinta belia yang penuh harap beserta huru-hara di dalamnya, Kalah Bertaruh dapat dikatakan sebagai gerbong menuju dunia lain dari Nadin Amizah di masa lampau. Melalui dunianya, ia membagikan kisah dari sebagian masa lalunya secara sukarela melalui nada-nada indah nan syahdu pada mini album terbarunya.

2. Dalam Kalah Bertaruh, Nadin membagikan kisahnya dalam 5 babak

Nadin Amizah untuk EP Album Kalah Bertaruh. (Dok. Tembang Rilisan)

Dalam Kalah Bertaruh, Nadin membagikan kisahnya dalam 5 babak melalui lagu-lagu yang ia sajikan, salah satunya sebuah tarian yang tak kunjung selesai yang dijadikan sebagai lagu sorotan utamanya. Lagu ini patut menjadi salah satu sorotan, sebab lagu ini mampu mengemas kisahnya secara utuh pada mini album ini.

“Karena di lagu ini, aku bisa menceritakan kisahku secara lengkap sebagai perempuan yang pernah kehilangan dan berproses dengan itu. Dan di album ini, aku hanya ingin didengar dengan baik melalui karyaku,” ucap Nadin dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

Baca Juga: 10 Lagu Indonesia Rilis Maret 2021, Isyana, Afgan, hingga Nadin Amizah

3. Nadin gandeng beberapa musisi hebat

Nadin Amizah untuk EP Album Kalah Bertaruh. (Dok. Tembang Rilisan)

Dalam mini album ini, dengan mahirnya, Nadin kembali bermain dengan pilihan kata-kata puitis yang sederhana, namun tetap indah tanpa upaya dalam mengisahkan pertaruhan akan masa lalunya. Namun kali ini, Nadin tidak hanya menulis kisahnya seorang diri, ia menggandeng Kevin Rinaldi, dan musisi kolaborator dari album sebelumnya, yakni Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja).

Selain itu, Nadin turut mempercayai Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai produser, perancang, hingga proses produksi secara utuh dalam pengemasan karya terbarunya. Pemilihan peran-peran dalam proses produksi mini album ini menjadi salah satu komponen terpenting untuknya pribadi. Sejak mini album ini terasa begitu dekat dengannya, Nadin menentukan pilihan hatinya untuk berkolaborasi dengan ketiganya dalam mewarnai babak pertaruhannya.

Dan nampaknya, Eky Rizkani mampu mentranslasikan Nadin Amizah beserta dunia kecilnya ke dalam mahakarya ini. Sebab mini album ini bukan hanya terasa dekat olehnya pribadi, tetapi juga terasa detil, jelas, dan intim sampai ke telinga para pendengar. “Aku rela dengerin album ini berkali-kali, karena aku sangat puas dengan hasilnya. Semoga keintiman, dan tiap detil yang ingin aku sampaikan di album ini bisa didengarkan dengan baik ke setiap pendengarnya,” ucap Nadin dengan lugas.

4. Karya kali ini spesial dari Nadin untuk pendengar setianya

Nadin Amizah untuk EP Album Kalah Bertaruh. (Dok. Tembang Rilisan)

Sejak lahirnya Kalah Bertaruh, secara resmi mini album ini diperuntukkan untuk merangkul para pendengar, di luar Nadin beserta sebagian dari dirinya di masa lalu, yang tengah menghadapi ketidakpastian dan kegelisahan. Kalah Bertaruh akan mengombang-ambing rasa para pendengarnya di tiap lagu dengan balutan ketenangan lantunan musik khas Nadin Amizah.

Mini album ini bukan sekadar roman picisan belaka, tetapi kalah bertaruh turut mampu merangkum proses seseorang dalam bertahan, memperjuangkan, melepaskan, hingga mengikhlaskan sesuatu yang bukan menjadi miliknya. Memulai babak pertaruhan dengan upaya bertahan dalam ‘sebuah tarian yang tak kunjung selesai’, hingga ‘dan, selesai.’ sebagai penutup yang disuguhkan dalam bentuk ajakan untuk berbahagia, meski itu di jalan yang berbeda.

Nadin seolah berkisah seakan penyertaan Tuhan dan semesta menjadi salah satu bagian terpenting di tiap prosesnya.

Baca Juga: 9 Potret Pesona Nadin Amizah Saat di Atas Panggung, Bikin Kagum!

Verified Writer

Senja Kala

Gak usah kepo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya