7 Manhwa Seru Tentang Pembunuh Berantai, Penuh Misteri dan Ketegangan

7. Killing Stalking

Watak asli Sang Woo diselimuti misteri. Hanya segelintir orang yang mengetahuinya, yaitu mereka yang menjadi korban pembunuhannya atau yang pernah terperangkap di ruang bawah tanah rumahnya yang mengerikan. Salah satunya adalah Yoon Bum, yang terobsesi dengan Sang Woo sejak diselamatkan dari perundungan atasan mereka di militer. Obsesi Yoon Bum ini mendorongnya untuk membobol rumah Sang Woo, dan di sana ia menjalani berbagai peran: pengurus rumah, kekasih, korban, dan pada akhirnya, kaki tangan Sang Woo.

Sang Woo dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kekerasan. Ia tidak sengaja membunuh ayahnya sendiri setelah melihat ayahnya tengah memukuli ibunya. Kemarahan Sang Woo semakin menjadi setelah ia mengetahui ibunya diam-diam memberinya racun tikus. Setelah kematian ibunya, Sang Woo nekat melampiaskan amarahnya dengan melakukan pembunuhan berantai. Ia tidak memilih korban secara khusus, dan ia menyiksa mereka di ruang bawah tanah sebelum menghabisi nyawa mereka dengan sadis.

6. Unhinged

Unhinged membawa kita pada kisah Erika dan pertemuan yang mengubah hidupnya. Meski bukan pembunuh berantai, Erika diceritakan baru saja bebas dari penjara setelah dituduh membunuh suaminya (yang sebenarnya tidak ia lakukan). Ia terobsesi untuk menemukan pembunuh suaminya yang sebenarnya.

Dalam upaya balas dendamnya, Erika mengunjungi rumah tersangka. Tak disangka, ia justru malah direkrut oleh sekelompok pembunuh bayaran. Kelompok ini terdiri dari Box, pemimpin yang memerintah Paul dan Boom untuk menjalankan aksinya.

Pembunuh berantai dalam manhwa ini adalah Boom dan Paul, dengan daftar panjang korban di tangan mereka. Boom yang memiliki masa lalu kelam, pernah membunuh ibu dan pamannya. Ia bahkan memiliki ruang bawah tanah yang dipenuhi potongan tubuh para korbannya.

Sementara Paul, ia membunuh siapapun yang memicunya. Hal ini terlihat saat ia membunuh seorang supir dan temannya hanya karena ditegur soal cara mengemudi. Paul juga mengaku pernah membunuh orang tuanya sendiri.

5. Vigilante

Kita mengenal para pembunuh berantai sebagai penjahat keji, dan sudah menjadi tugas polisi untuk menangkap mereka dan memastikan mereka diadili. Akan tetapi, para penegak hukum ini mungkin tidak sebersih yang kita kira. Mereka memiliki sumber daya dan dukungan untuk bertindak sesuka hati dan kemudian menganggapnya sebagai 'tugas mereka'.

Kim Ji Yong mungkin bisa dikategorikan sebagai pembunuh berantai. Namun, karena ia adalah polisi, tindakan kekerasannya diabaikan, bahkan terkadang dipuji. Atas nama keadilan, Kim Ji Yong dengan brutal menyerang penjahat dan telah membunuh beberapa orang dalam aksinya, tetapi ia lolos dari hukuman.

Manhwa Vigilante menyoroti moralitas bengkok yang mungkin dimiliki oleh seorang pembunuh berantai.

4. Doomed

Su Ae hanyalah seorang yatim piatu yang malang. Ia tinggal di panti asuhan, namun tidak bisa pergi karena niat jahat sang direktur. Direktur tersebut menahan Su Ae untuk memuaskan hasrat bejatnya. Tidak hanya sang direktur, pria lain di panti asuhan itu juga kerap melecehkan Su Ae.

Pada usia 20 tahun, Su Ae akhirnya berhasil kabur dari panti asuhan dengan bantuan teman direktur. Namun, pelarian itu harus dibayar dengan harga mahal. Teman direktur tersebut ikut-ikutan menodai Su Ae sebelum membiarkannya pergi.

Su Ae mencoba memulai hidup baru. Ia bertemu Jin dan mereka pun jatuh cinta. Sayangnya, masalah keuangan membuat Jin tega menjual Su Ae kepada pria hidung belang lainnya. Puncaknya, Jin mulai berkencan dengan wanita lain bernama Aram dan menyebut Su Ae dengan hinaan.

Derita bertubi-tubi itu membuat Su Ae berada di titik didih. Ia kalap dan nekat melampiaskan dendamnya dengan membunuh para pria yang telah menghancurkan hidupnya.

3. An Uncomfortable Truth

Baca Juga: 5 Manhwa Tentang Balas Dendam yang Menarik untuk Dibaca! 

Manhwa An Uncomfortable Truth bercerita tentang Yoseob, seorang siswa SMA pendiam yang tega membunuh delapan warga sipil. Kakaknya, Jaeha, mengetahui betapa bahayanya sang adik, namun merahasiakannya karena takut Yoseob diambil darinya. Kebohongan Jaeha ini justru membahayakan teman masa kecilnya, Taeoh, dan Yura, gadis yang disukainya. Yoseob melukai mereka agar menjauh dari Jaeha.

Seiring cerita berjalan, pembaca diajak melihat kilas balik masa lalu Yoseob dan alasan di balik rasa posesifnya yang berlebihan terhadap Jaeha. Ketika Jaeha akhirnya memutuskan mencari bantuan untuk Yoseob, semuanya sudah terlambat. Yoseob mengetahui rencana tersebut dan mencoba membunuh Taeoh.

Jaeha berusaha menghentikan Yoseob, namun sayangnya, Jaeha tertabrak bus dalam prosesnya. Kematian Jaeha membuat Yoseob marah besar dan melampiaskannya pada orang-orang yang berkumpul di sekitar Jaeha. Delapan orang tewas di tangan Yoseob hari itu.

Tragedi ini bisa saja dicegah jika Jaeha mau berbagi "kebenaran pahit" tentang perilaku Yoseob kepada orang tua mereka.

2. Death Row Boy

Shin Kim adalah mimpi buruk bagi keluarga bahagia. Pembunuh berantai keji ini telah mengincar dan membunuh 28 orang dari berbagai keluarga harmonis. Melarikan diri dari Shin Kim nyaris mustahil. Namun, yang lebih mengerikan, ia memiliki "permainan" keji, ia menyiksa orang tua dan menawarkan kesempatan untuk menyelamatkan anak mereka. Caranya? Menyanyikan lagu pengantar tidur dengan sempurna di tengah-tengah penyiksaan.

Naluri orang tua manakah yang tega mengorbankan anaknya? Namun, di bawah siksaan brutal Shin Kim, mereka biasanya menyerah dan tewas bersama anak-anaknya.

Hanya ayah Ji Woo yang berhasil lolos dari "permainan" mengerikan ini. Ia menyelesaikan nyanyian pengantar tidur dan menyelamatkan nyawa Ji Woo. Kejadian traumatis ini membuat Ji Woo tumbuh dengan dendam membara. Ia bersumpah untuk membalas kematian keluarganya dengan melenyapkan Shin Kim.