TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pelajaran Cinta Dari Kisah Tom dan Summer di Film 500 Days of Summer

Tak hanya menghibur, ada juga pesan dibalik kisah mereka lho

screen-queens.com

(500) Days Of Summer, sebuah film tentang romansa sepasang kekasih, Tom dan Summer,  yang kisahnya mampu menghadirkan problematika dalam hubungan percintaan layaknya kehidupan nyata. Bukan sebuah film yang membuat kita berhalusinasi akan (hanya) indahnya dunia percintaan.

Film ini mampu membuat penontonnya terbagi menjadi dua kubu, Tim Tom dan Tim Summer. Mereka masing-masing saling berspekulasi mengenai siapa yang salah dalam hubungan tersebut. Namun selalu ada makna yang terkandung dibalik sebuah cerita. Berikut 6 pelajaran cinta dari kisah Tom dan Summer dalam Film (500) days of Summer.

1. Cinta tak harus memiliki. Jika bukan jodoh, mau bagaimana?

imdb.com

Sekuat apapun kita bertahan, namun jika ia bukan seseorang yang ditakdirkan maka akhirnya akan berpisah juga. Kamu pasti sering mendengar kalimat ‘Semua tergantung usaha.’ Ya, tapi ada hal-hal yang sebaiknya tidak kita paksakan. Seberapa keras kita berusaha, seberapa kuat kita menjaga, yang pergi tetap pergi, pun seberapa banyak alasan untuk pergi, yang tinggal akan tetap tinggal.

Sosok Tom dalam film ini mengajarkan kita bahwa sekuat apapun ia berusaha meyakinkan Summer, namun tetap saja hubungan mereka harus berakhir. Karena setiap manusia berhak untuk mendapatkan kebahagiaan mereka sendiri, jadi mengapa memaksa terus bersama jika ternyata bersama tidak lagi membuat salah satu dari mereka bahagia. Bukankah cinta itu bahagia?

2. Berbuat baiklah kepada siapapun, namun jangan memaksakan orang lain melakukan hal yang sama

newstatesman.com

‘Perbuatan baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.’ Namun tidak berarti kita harus memaksa mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap kita. Persepsi 'baik' untuk masing-masing orang itu berbeda. Semua tergantung bagaimana mereka memaknainya.

Tom berpikir bahwa Summer harus mencintainya sebesar ia mencintai Summer. Namun dari awal film aja, Summer Finn menyatakan dengan jelas tentang sudut pandangnya bahwa dia tidak terlalu suka terlibat dalam hubungan asmara. Herannya, Tom masih aja usaha untuk mendapatkan cintanya. Summer tidak salah dengan ucapannya, karena menurutnya ketika terikat dengan seseorang, maka harus bersiap sakit hati. Nah, buat kalian yang terlanjur dimabuk cinta kayak Tom Hansen, kalau si gebetan dari awal sudah memperlihatkan ketidaktertarikannya, mending berhenti dan lupakan saja, daripada sakit hati berkepanjangan.

Usaha boleh saja, tapi jangan pernah melupakan konsekuensinya ya. Karena sejak awal kitalah yang memutuskan, bukan orang lain.

Baca Juga: Old But Gold, 7 Alasan Film 500 Days of Summer Cocok Jadi 'Guru Cinta'

3. Jika kamu berpikir bahwa kamu satu-satunya korban didalam hubungan, maka mungkin kamu hanya sedang berusaha menyalahkan orang lain

medium.com

Tom yakin bahwa Summer adalah “the one” yang ia cari. Tom terlalu berharap bisa menjalin hubungan yang serius dengan Summer. Seperti scene saat mereka berada di IKEA, bagaimana mereka terlihat seperti pasangan yang siap untuk menikah padahal kenyataannya mereka hanya berteman. Terlihat bagaimana ekspektasi Tom yang terlampau tinggi saat dirinya diundang ke pesta di apartemen Summer dan realitanya yang berbanding terbalik. Tom memang tidak sepenuhnya salah, karena Summer juga bertindak seperti memberikan harapan, walaupun  sebelumya ia telah berkata tidak ingin menjalin hubungan. Dan akhirnya Tom menjadi korban php. Summer dianggap egois karena seolah-olah sedang mempermainkan perasaan Tom.

Sejak awal Summer Finn tak pernah berbohong. Ia dengan terus terang telah menyatakan bahwa ia tidak nyaman terikat dengan siapapun. Ia tak siap sakit hati. Dan Tom sudah setuju. I know he was talking bullshit, but who cares? He’s just falling in love. Namun perlu ditekankan bahwa ia menyatakannya sendiri dan sadar konsekuensinya. Summer berusaha membuka hatinya, namun selama itu ada sesuatu yang membuat Summer gak yakin sama Tom.

Summer merasa lelah menjalani hubungan yang membosankan dan tanpa arah. Summer merasa bahwa Tom menjalani hidupnya tanpa tujuan. Tom bercerita obsesinya pada arsitektur. Ia hanya berandai-andai menjadi seorang arsitek namun tak ingin memujudkannya. Summer needs a manly shoulder to rely on! Seperti sebuah film yang pernah ditontonnya saat kencan bersama Tom. Summer tak ingin Tom semakin terluka, maka ia memutuskan untuk menyudahinya.

Lalu siapakah yang menjadi korban dan siapakah yang patut disalahkan? Karena ketika kita menyatakan diri kita sebagai “korban’, maka saat itu pula kita akan mencari pembenaran bahwa kita lah yang tersakiti dan mereka lah menyakiti. Namun bagaimanakah dengan apa yang telah kita lakukan terhadap mereka?

4. Move on itu hanya soal waktu dan kemauan

imdb.com

Look, I know you think she is the one, but I don’t. No, I think you’re just remembering the good stuff.” (Rachel Hansen)

Nah, seperti apa yang dikatakan oleh Rachel Hansen, adik Tom yang super bijak, membuat Tom mulai sadar buat move on. Selama ini Tom hanya berfokus menganalisa apa kesalahan yang membuat Summer enggak cinta. Bisa jadi, kalian yang ngaku susah move on itu karena selalu ingat hal manis, tapi tidak menganalisis kenyataan. Padahal, momen manis itu sudah menjadi masa lalu.

Semakin kita berusaha keras melupakan, maka semakin sulit juga bagi kita untuk bergerak maju. Karena tanpa sadar kita hanya terfokus kepada masa lalu. Relakan dan biarkan saja kenangan itu melintas sesekali di ingatan kita. Karena sekuat apapun kita menyangkal, nyatanya mereka pernah menjadi bagian dari hidup kita.

Move on itu butuh waktu. Satu kata yang tepat untuk orang yang sedang move on adalah sabar. Seperti Tom yang membutuhkan waktu lebih dari 7 bulan untuk bangkit dan sampai pada akhirnya Ia bertemu Autumn. Yuk, sadar dan memperbaiki diri untuk bersiaplah membuka hati kepada orang baru.

5. Jangan pernah dibutakan oleh cinta

imdb.com

Tom membuat kita ikut merasakan sakit hatinya. Membayangkan betapa hancurnya hati Tom Hansen ketika rasa sayangnya dan berbagai kenangan indahnya bersama Summer hanyalah sesuatu yang nyatanya masih belum bisa membuat hati Summer yakin terhadap dirinya.

Tom Hansen merasa kehilangan segalanya saat Summer Finn pergi dari hidupnya. Semangat hidup dan rasa cintanya lenyap. Adegan ketika Tom memecahkan piring-piring menggambarkan betapa hancur hatinya menjadi berkeping - keping. Cinta buta itu berbahaya. Ia kehilangan akal rasionalnya. Hanya karena Tom mencintai Summer, Tom melupakan segala kesepakatan awal mengenai hubungan mereka dan konsekuensi yang akan ia terima pada akhirnya.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa ketika dia tidak mencintaimu meski kamu sudah berusaha sekuatnya untuk membuatnya cinta kepadamu, maka sudah saatnya melupakan dan relakan saja. Mengingat semua kenangan indah bersama orang yang tidak mencintai kita hanya akan membunuh kita perlahan. Jangan terus terjebak dengan kenangan indah. Ingat, orang yang kamu cintai tapi tidak mencintaimu juga manusia, punya berbagai hal buruk dalam dirinya

Baca Juga: Old But Gold, 7 Alasan Film 500 Days of Summer Cocok Jadi 'Guru Cinta'

Writer

Ocha Rozalina

"Lebih mudah menulis tentang jatuh cinta ketimbang mengalaminya sendiri."- Christian Simamora, Burn Baby Burn | Instagram : @ocha_rozalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya