TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Transformasi Karakter Paling Dibenci di Film Marvel, Fans Kecewa!

Thor yang awalnya perkasa kini jadi jenaka

Thorr si dewa komedi ( dok. Marvel Studios/Thor: Love and Thunder)

Perubahan belum tentu menjamin sesuatu akan menjadi lebih baik. Apalagi mengubah sesuatu yang "tidak rusak" ke arah berbeda dengan tujuan memberikan sesuatu yang baru malah terkadang menjadi bumerang sendiri.

Marvel Cinematic Universe (MCU) sepertinya sering mengalami hal tersebut. Tentu saja mereka mencoba kreatif dan mengejutkan dengan rombakannya. Namun, terkadang keputusan mereka mengubah karakter superhero di film malah berujung jadi nilai minus dari penikmat film maupun pembaca setia komik Marvel.

Kalau kamu sadar, kelima transformasi karakter dalam film Marvel berikut ini sangat dibenci fans, lho. Mereka kecewa berat!

1. Professor Hulk yang tidak ada geregetnya

Professor Hulk (dok. Marvel Studios/The Avengers: Endgame)

Kira-kira, apa paling yang fans inginkan dari karakter Hulk? Tentu saja keganasan dan keperkasaan sosok raksasa hijau dalam menghancurkan musuh-musuh yang mencoba melawannya. Namun, apa yang kita dapat? Yap, Professor Hulk!

Bayangkan Bruce Banner dalam tubuh Hulk lengkap dengan sifat culunya. Setelah dihajar oleh Thanos dalam Avengers: Infinity War (2018) tentu kita mengharapkan pembalasan sang raksasa hijau. Namun, apa yang kita dapat malah seorang ilmuwan dalam diri Hulk yang hampir tidak menghadirkan aksi seperti dil film-filmnya terdahulu.

2. Thor, dewa petir yang jadi dewa komedi

Thorr si dewa komedi ( dok. Marvel Studios/Thor: Love and Thunder)

Thor di awal kemunculanya digambarkan sebagai seorang dewa gagah perkasa. Namun, makin ke sini, si dewa petir ini malah condong menjadi tukang lawak dengan berbagai adegan komedi yang diberikan padanya oleh sutradara Taika Watiti.

Hal tersebut terjadi setelah penampilan sangarnya di Avengers: Infinity War (2018). Setelah film tersebut, karakter Thor mengalami banyak perubahan dari yang awalnya garang kini  jadi lebih ke arah jenaka.

Apalagi setelah bergabung dengan Guardians of the Galaxy, grup superhero yang isinya pelawak semua, Thor jadi ketularan tabiat mereka. Penampilanya dalam Thor: Love and Thunder (2022) menjadi buktinya.

Baca Juga: 5 Superhero DC Tertua, Ada yang sampai 5.000 Tahun!

3. Iron Man beralih menggunakan Nanotech

Iron Man Mark 50 berteknologi nanotech (dok. Marvel Studios/Avengers: Infinity War)

Jangan salah sangka, karakter Iron Man selalu mencuri perhatian dan menjadi salah satu yang terbaik di setiap kemunculanya. Bahkan hingga kepergianya di Avengers: Endgame (2019).

Satu hal yang banyak fans Marvel setuju sebagai hal yang tidak disukai dari Iron Man adalah keputusanya mengganti armor yang semula lebih konvensional dengan teknologi yang disebut Nanotech.

Nanotech adalah teknologi untuk mencipatakan armor dari partikel berukuran mikro yang dapat membentuk dan meregenerasi sesuai keinginan. Hal tersebut tentu saja menghilangkan kesan semi realitis yang sudah melekat pada Iron Man. 

4. She-Hulk yang kebanyakan komedi

She-Hulk twerking (dok. Marvel Studios/She-Hulk: Attorney at Law)

Fase keempat MCU dikatakan sebagai fase terburuk Marvel karena berbagai alasan, mulai dari munculnya banyak serial Disney+ yang memiliki kualitas CGI maupun cerita yang perlu dipertanyakan. Alasan lainya adalah seperti hilangnya keseriusan dalam filmnya yang dominan di fase 1 dan 2.

Sekarang, semua film Marvel banyak mengandung komedi, tidak terkecuali serial She-Hulk: Attorney at Law (2022) yang berasa seperi sitkom komedi. Karakter She-Hulk juga juga kurang memiliki orisinalitas dan seperti tokoh kartun.

Baca Juga: 9 Film dan Serial Marvel Tayang 2023, Ada Kelanjutan Captain Marvel 

Verified Writer

Mito Rudito

Menulis tentang hobi sambil meminum secangkir kopi perlahan menjadi rutinitas yang menyenangkan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya