TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tampilkan Giselle, 5 Fakta Pertunjukan Ballet Academy Indonesia 

Latihannya memakan waktu hanya 1 bulan

IDN Times/ Nadia Umara

Tahun 2019 menjadi tahun kedua bagi The Ballet Academy at Casagaya untuk menggelar pentas tahunan yang bukan hanya menampilkan tarian balet saja. Dalam pentas tahunan ini juga ada tarian hip-hop dan kontemporer yang bisa kamu saksikan. Bertempat di Gedung Kesenian Jakarta, acara ini diselenggarakan dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 27 dan 28 Juli. 

Mengambil cerita "Giselle" sebagai pertunjukan utama, yuk simak 5 fakta acara pentas seni Ballet Academy Indonesia yang gak kalah seru dengan pentas dance modern lainnya.

1. Menampilkan berbagai jenis tarian

IDN Times/ Nadia Umara

Di tahun kedua ini, Anindya Krisna selaku Founder & Artistic Director The Ballet Academy at Casagaya mengatakan, jika pentas ini gak hanya memperlihatkan balet kepada penonton. Tetapi juga menampilkan tarian hip-hop dan kontemporer sebagai penghibur agar penonton tak merasa bosan.

"Kalau balet aja takutnya nanti penonton merasa monoton nontonnya. Makanya ada penampilan tarian hip-hop dan kontemporer juga, mulai dari anak-anak sampai yang dewasa ikut serta memeriahkan pentas seni ini," tambahnya.

Baca Juga: 10 Potret Manis Gempi Pentas Balet, Ditemani Gading dan Gisel Lho!

2. Cerita "Giselle" yang jarang sekali ditampilkan dalam pertunjukan balet

IDN Times/ Nadia Umara

Mungkin dari kamu bertanya-tanya, kenapa gak cerita "Swan" atau "The Nutcracker" yang ditampilkan saja ya? Anindya menjelaskan bahwa cerita "Giselle" jarang sekali diambil untuk sebuah pentas balet di Indonesia.

"Memang tarian "Giselle" ini cukup sulit, tuntutan tekniknya tinggi sekali. Ada 2 babak dalam tarian penuhnya, cuma kami ambil yang babak terakhir untuk menyesuaikan juga dengan kemampuan para penari. Aku yakin mereka semua bisa menampilkan yang terbaik," ujarnya. 

"Giselle" babak kedua menceritakan tokoh Giselle, si gadis desa yang jatuh cinta dengan pangeran Albrecht, namun Giselle sudah meninggal nih guys di babak kedua. Giselle akan bertemu dengan kumpulan arwah-arwah perempuan yang sama-sama sakit hati dengan Giselle, karena dicampakkan oleh orang tercintanya.

Konflik dalam cerita ini adalah ketika pangeran Albrecht disuruh sang ratu untuk menari sampai mati, akankah Giselle datang untuk menolong? Hm, ada dendam gak ya walaupun sudah sakit hati?

3. Tantangan terberat saat tampilkan "Giselle"

IDN Times/ Nadia Umara

Masih kurangnya penari balet di Indonesia membuat Anindya merasa tertantang ketika mengambil cerita "Giselle", yang mana membutuhkan penari laki-laki yang bahkan langka di Indonesia.

"Kita masih kekurangan penari laki-laki, makanya aku ngambil penari luar untuk memerankan Albrecht, yaitu Sebastian Vinet, penari internasional yang pernah manggung di Meksiko," ujarnya. 

Sebagai pemeran utama "Giselle", Shalama Qowlam Fadila merupakan penari balet asal Indonesia yang melanjutkan studi baletnya di Moskow, keren abis ya guys! Bahkan, Shalama mempersiapkan tarian "Giselle" ini hanya dalam waktu 1 bulan.

"Karena baru pulang dari Moscow, dia agak ngebut, hanya 1 bulan. Kalau untuk bertemu partner cowoknya si Sebastian, latihannya cuman 1 minggu," ungkap Anindya.

4. Motivasi untuk memajukan balet di Indonesia

IDN Times/ Nadia Umara

Kurangnya jumlah penari balet justru membuat Anindya tidak putus asa. Sempat menari hingga ke Manila dan belajar tarian "Giselle" merupakan alasan lain kenapa cerita "Giselle" dipilih untuk ditampilkan pada pentas tahunan ini.

"Semua penari dari sini mulai dari nol dan aku ingin berbagi ilmu tarian 'Giselle' untuk murid-muridku," ujar dia.

Anindya berharap untuk kedepannya, Indonesia punya banyak grup tari profesional yang menampilkan tarian ballet klasik lainnya. 

Baca Juga: Angkat Tema Balet, KDrama Angel's Last Mission: Love Raih Penghargaan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya