TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kena Skandal, 5 Bangsawan Kehilangan Gelar Kehormatannya

Dari pelecehan seksual hingga menjadi bandar judi

potret Queen Elizabeth II dan Prince Andrew di acara Royal Ascot 2017 (dok. Chris Jackson via People Magazine)

Saat menjadi bagian dari keluarga kerajaan, seseorang tak hanya bergelimangan harta atau kehidupan yang dijamin penuh oleh monarki hingga akhir hayat. Ia juga memiliki banyak hak istimewa yang tidak didapatkan oleh kalangan masyarakat biasa.

Salah satunya Queen Elizabeth II, ia memiliki kartu kredit khusus dan tak memerlukan sim. Di balik berbagai kemudahan, mereka pun terikat beragam peraturan ketat yang terkadang tak masuk akal. Para anggota keluarga kerajaan dituntut selalu sempurna luar-dalam.

Namun, ada saja dari mereka yang menyalahi aturan hingga membuat monarki bersangkutan malu bukan kepalang. Berakibat pada gelar dan nasibnya sebagai orang yang diistimewakan, berikut bangsawan kerajaan yang pernah terlibat dalam skandal besar!

1. Infanta Cristina, Spanyol

Infanta Cristina (instagram.com/pointdevue)

Cristina Federica Victoria Antonia de la Santísima Trinidad de Borbón y de Grecia adalah putri kedua dari tiga anak King Juan Carlos I dan Queen Sofia dari Kerajaan Spanyol. Bergelar Infanta, ia merupakan kakak dari Raja Spanyol saat ini, King Felipe VI. Pada 2015, gelar perempuan kelahiran 13 Juni 1965 dilucuti oleh adiknya sendiri yang telah naik takhta.

Hal itu akibat kasus penggelapan pajak, pencucian uang, dan korupsi dana badan amal yang dilakukan suaminya, atlet bola tangan Iñaki Urdangarin. Tak main-main, dana publik itu sebesar 6 juta Euro atau hampir Rp95 miliar. Ikut terseret perbuatan sang suami, Cristina menjadi bangsawan Spanyol pertama dalam sejarah yang diadili di meja hijau.

Diciduk pada tahun 2013, gelarnya sebagai Her Royal Highness Duchess of Palma de Mallorca ditarik paksa dan ia harus menghadapi persidangan sebagai orang biasa. Dalam kesaksiannya, Cristina menyebut tidak mengetahui kasus penyelewengan dana bersangkutan karena keuangan rumah tangga mereka dikendalikan penuh oleh suaminya.

Sempat dijadikan tersangka, ibu empat anak ini dibebaskan pada 17 Februari 2017 karena terbukti tidak bersalah. Namun, ia tetap dikenakan denda 265 ribu Euro. Sementara, suaminya mendekam di balik jeruji besi selama 6 tahun 3 bulan. Cristina dan Urdangarin memutuskan berpisah pada Januari 2022 setelah 24 tahun membina rumah tangga.

2. Nicholas Medforth-Mills, Rumania

potret keluarga Prince Nicholas dan Alina-Maria Binder (instagram.com/alinamariaderoumanie)

Kekuasaan Monarki Rumania memang telah berakhir pada 1947 silam setelah negara dikuasai komunis. Kala itu, King Michael I dipaksa turun takhta hingga mengasingkan diri ke Swiss menjadi petani. Meski demikian, raja kelahiran 25 Oktober 1921 amat disayangi masyarakat Rumania karena dedikasinya melindungi rakyat terutama kalangan bawah.

Namun, di akhir hayat, sang raja harus mengalami cobaan dari keluarga sendiri. Salah satunya ditimbulkan cucu keduanya, Nicholas Michael de Roumanie Medforth-Mills atau Prince Nicholas of Romania. Ia adalah putra sulung Princess Elena of Rumania dan Robin Medforth-Mills. Elena merupakan anak kedua dari 5 putri King Michael I dan Queen Anne.

Nicholas dianggap memalukan Dinasti Rumania dengan perbuatannya yang tidak memiliki prinsip moral bangsawan. Pangeran kelahiran 1 April 1985 ini memiliki putri di luar pernikahan dengan perempuan bernama Nicoleta Cîrjan. Meski awalnya tidak mengakui, hasil tes DNA membuktikan anak perempuan yang lahir pada 2016 adalah putri biologisnya.

Pada 2015, kakeknya mencopot semua gelar serta menghapus Nicholas dari pohon keluarga. Pada November 2017, ia dilaporkan ke Kepolisian Swiss setelah merangsek masuk ke rumah sang kakek dan melukai 3 staffnya. Michael I wafat pada 5 Desember 2017. Nicholas menikahi jurnalis Alina-Maria Binder pada Oktober 2017 dan dikaruniai dua anak.

Baca Juga: Arti 11 Gelar Kebangsawanan Keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

3. Princess Irina, Rumania 

Princess Irina (dok. Oregon Live)

Pencopotan gelar dan penghapusan anggota keluarga yang dilakukan King Michael I tidak hanya terjadi pada Nicholas Medforth-Mills. Dua tahun sebelum insiden sang pangeran, tepatnya pada 2013, raja terakhir Monarki Rumania pernah melucuti gelar sekaligus 'mengusir' putri ketiganya, Princess Irina atau dikenal juga sebagai Irina Walker.

Perbuatan yang dilakukan Irina benar-benar membuat kesedihan mendalam bagi mendiang raja yang kala itu sudah berusia sepuh dan sakit-sakitan. Bagaimana tidak, sang putri bersama suami keduanya, mantan sheriff John Wesley Walker menjadi bandar judi ilegal. Yang membuat publik semakin terkejut, mereka menjalankan praktek judi sabung ayam.

Irina dan Walker melancarkan 'bisnis' tersebut di area peternakan milik mereka yang berada di Oregon, Amerika Serikat. Di sela-sela pertunjukkan, mereka turut memperjual-belikan minuman beralkohol kepada pengunjung. Putri kelahiran 28 Februari 1953 ini menjalani persidangan pada tahun 2013 sebagai masyarakat biasa tanpa hak istimewa bangsawan.

Ia dan sang suami mendapat hukuman maksimum lima tahun penjara serta denda 250 ribu Dollar Amerika atau setara Rp3,6 miliar setiap individu. Peternakan mereka pun disita oleh kepolisian federal dan negara bagian. Meski telah dicopot sang ayah, gelar Irina dipulihkan oleh kakak tertuanya, Margareta Custodian of the Crown of Romania pada 2020.

4. Princess Srirasmi of Thailand 

King Maha Vajiralongkorn, Prince Dipangkorn Rasmijoti, Princess Srirasmi (twitter.com/pannchoa)

Serupa dengan Infanta Cristina dari Kerajaan Spanyol, Srirasmi Suwadee kehilangan gelarnya karena tindakan kriminal yang dilakukan keluarga. Bergelar putri, Srirasmi merupakan istri ketiga sekaligus permaisuri Maha Vajiralongkorn antara tahun 2001 hingga 2014. Kala itu, sang Raja Thailand masih berstatus sebagai putra mahkota.

Saat diceraikan pada 2014, terungkap bahwa keluarga sang puteri beramai-ramai melakukan tindakan korupsi. Mereka memakai gelar yang diberikan kerajaan untuk mencuri anggaran serta memperjual-belikan jabatan kemiliteran. Orang tua, paman, dan empat saudara Srirasmi pun didakwa dengan lèse-majesté atau penghinaan terhadap monarki.

Saat keluarganya mendekam di penjara, Srirasmi diasingkan sebagai tahanan rumah di luar Bangkok dan kini menjadi biksu. Terlihat terakhir kali di depan publik pada 2014, ia dilarang bertemu sang putra, Prince Dipangkorn Rasmijoti yang lahir pada 29 April 2009. Perempuan kelahiran 9 Desember 1971 ini diberi uang perceraian sebesar 6 juta Dollar Amerika.

Kasus korupsi bukanlah satu-satunya kontroversi Princess Srirasmi. Pada 2009 silam, ia dan suami menyedot atensi sekaligus kemarahan publik Thailand akibat sebuah video. Dalam video berdurasi 2 menit, sang calon Ratu Thailand terlihat bertelanjang dada dan hanya mengenakan G-String saat merayakan ulang tahun anjing mereka, Foo Foo.

Baca Juga: Pengertian Palebon, Tradisi Pembakaran Jenazah Kaum Bangsawan di Bali

Verified Writer

Aqeera Danish

edith

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya