TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertema Perampokan vs Saudara, 5 Fakta Mencengangkan "Darah Daging"

Film dengan genre tak biasa nih

IDN Times/Nur Malika

Penulis dan cast film "Darah Daging", yaitu Beby Hasibuan, Arnold Leonard, Rangga Nattra, Estelle Linden, dan Ray Sahetapy mengunjungi kantor IDN Media HQ yang bertempat di Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada hari Rabu (4/11) kemarin. Mereka sempat bercerita mengenai isi dan beberapa fakta menarik dari film ini.

Film bergenre drama dan action yang diproduksi oleh Skylar Pictures ini mengangkat kisah tiga kakak-beradik yang merampok sebuah bank demi kelangsungan hidup ibunya. Dibintangi oleh sejumlah aktor kece seperti Ario Bayu, Donny Alamsyah, dan Tanta Ginting, kira-kira seperti apa sih film ini?  Nah, kita simak dulu yuk beberapa fakta berikut! 

1. Proses penulisan skenario yang memakan waktu

IDN Times/Nur Malika

Beby Hasibuan, yang merupakan penulis dari skenario film ini sempat bercerita mengenai proses penulisannya yang panjang. Rupanya, ide cerita ini bermula sejak sembilan tahun lalu, di mana ia terinspirasi oleh kisah perampokan bank di Medan. Namun pada saat itu ia tidak menulis dengan intens. Barulah pada tahun 2014, ia mulai aktif lagi untuk menulis kisah ini. 

Tidak hanya terinspirasi kisah perampokan bank, namun kisah brotherhood yang juga diangkat dalam film ini terinspirasi oleh kisah persaudaraan sang sutradara yaitu Sardjono Sutrisno. 

2. Sinopsisnya yang menarik

IDN Times/Nur Malika

Mempunyai alur film yang maju mundur, cerita pada film ini bermula dari seorang penulis bernama Hana (Estelle Linden) yang pergi ke penjara untuk menemui Salim (Donny Alamsyah) karena ingin mencari tahu kebenaran terhadap kasus yang terjadi pada 14 tahun lalu. Hana pun akhirnya mendapat penemuan mengejutkan dari ungkapan Salim. 

"Ini film yang mengajak untuk mengembangkan pikiran supaya hidup normal sebagai manusia," ujar Ray Sahetapy.

3. Perbedaan sudut pandang yang ada dalam film

IDN Times/Nur Malika

Berbicara soal sudut pandang, Rangga Natta berpendapat, "Kalau dari sudut pandang gue, gue nangis nontonnya karena ini menyangkut soal pengorbanan anak kepada orang tua. Kalau dari sudut pandang perempuan, mereka akan lebih tersentuh karena girl power-nya kuat banget. Karena film ini kan soal memaafkan, ikhlas, dan mencintai. Ini hal yang sulit untuk di lakukan."

4. Tidak hanya isu sosial, film ini juga mengangkat tema perempuan dan keluarga

IDN Times/Nur Malika

Selain mengangkat isu sosial mengenai kemiskinan dan perampokan, film ini juga berbicara tentang woman empowerement. Estelle Linden mengungkapkan, walaupun pada film ini ada banyak scene yang diisi dengan action dari para pemain pria, namun pada akhirnya benang merah atau intinya terletak pada pengorbanan seorang wanita. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya