TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tokoh di Drama Korea yang Mengidap Fenomena Neurologis Langka

Mana yang bikin kamu gak habis pikir, guys?

en-us.waatch.co

Drama seri besutan Korea Selatan tak hanya piawai dalam mengemas tema yang menarik. Tak jarang, serial dari negeri ginseng ini turut menyisipkan ilmu pengetahuan yang mungkin belum masif diketahui oleh awam. Misalnya saja beberapa fenomena neurologis berikut. Beberapa drama seri ini mengisahkan kehidupan tokohnya yang mengidap sindrom atau fobia langka.

1. Savant Syndrome (Good Doctor)

soompi.com

Good Doctor, serial berlatar medis yang tayang 2013 silam dengan 20 episode ini mengisahkan perjuangan seorang pengidap Savant Syndrome, Park Shi On (diperankan oleh Joo Won), untuk menjadi seorang dokter bedah anak yang diakui.

Lebih lanjut, sindrom ini membuat pengidapnya memiliki suatu bakat luar biasa dalam bidang tertentu. Misalnya, Park Shi On dengan kemampuan spasial dan daya ingat yang sangat tajam, terutama di bidang medis. Akan tetapi, pengidap Savant Syndrome cenderung gagap dalam bersosialisasi.

2. Genophobia (It's Okay, That's Love)

hancinema.net

Ji Hae Soo (dimainkan oleh Gong Hyo Jin) dalam It's Okay, That's Love pada 2014 silam memiliki ketakutan berlebihan untuk berhubungan seksual, bahkan segala jenis perbuatan yang mengarah pada aktivitas intim. Fobia ini dikenal dengan Genophobia.

Dalam drama seri sebanyak 16 episode tersebut, diceritakan bahwa fobia dari psikiater ini dipicu saat dia memergoki ibunya berselingkuh belasan tahun silam. Untungnya, Ji Hae Soo berhasil menyembuhkan fobia itu setelah bertemu dengan salah satu pasiennya yang mengidap skizofrenia. Mereka saling jatuh hati dan menyembuhkan satu sama lain.

3. Agoraphobia (Flower Boys Next Door)

wrgingell.com

Flower Boys Next Door tayang pada 2013 lalu dengan 16 episode. Nah, tokoh utama wanitanya, Go Dok Mi (dibintangi oleh Park Shin Hye) menderita agoraphobia. Ini pula mengapa freelance copy editor tersebut kerap mengurung diri di apartemennya dan menghindar untuk bertemu dengan orang lain.

Fobianya diakibatkan oleh trauma pada masa SMA ketika dia ditipu oleh sahabatnya dan teman-teman sekolahnya malah melakukan aksi perundungan padanya. Nah, salah seorang tetangganya, Enrique Kim, berusaha membawa Go Dok Mi melihat dunia luar hingga akhirnya gadis tersebut pun terbebas dari fobianya itu.

Baca Juga: 7 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari Drama Korea Master's Sun

4. Synesthesia (The Girl Who Can Sees Smells)

enjoykoreawith.blogspot.com

Pada 2015 lalu, drama seri The Girl Who Can Sees Smells yang terdiri dari 16 episode ini menceritakan Oh Cho Rim yang mampu melihat bau. Hal ini dikenal sebagai Synesthesia, dimana penderitanya mampu melihat dan merasakan melebih orang normal pada umumnya. Misalnya, mendengar warna, serta melihat suara dan bau.

Berdasarkan penelitian, penderita Synesthesia memiliki hubungan antar-bagian otak lebih kuat, khususnya pada bagian otak yang berfungsi mengatur warna dan bahasa. Inilah mengapa mereka mampu melihat warna berbeda-beda saat menyaksikan angka-angka ataupun melihat variasi bentuk seperti kotak untuk udara yang segar, bulat untuk aroma kopi, dan bulat-kotak untuk aroma tubuh manusia.

5. Congenital Analgesia (The Girl Who Can Sees Smells)

nekosdrama.wordpress.com

Selain Oh Cho Rim, drama seri The Girl Who Can Sees Smells juga mengisahkan tentang Congenital Analgesia atau juga dikenal sebagai Congenital Insensitivity to Pain (CIP) yang diderita Detektif Choi Moo Gak (diperankan oleh Yoochun). Kelainan langka yang satu ini mengakibatkan penderitanya kehilangan kemampuan untuk merasakan sakit secara fisik.

Misalnya, saat detektif tersebut tak mampu merasakan rasa panas membakar lidah saat melahap Ramen dan pukulan benda tumpul saat berkelahi. Kelainan ini tentu berbahaya. Pasalnya, rasa sakit sebenarnya ada untuk menjadi tameng dan pengingat bagi tubuh agar tak melakukan kegiatan yang berisiko.

Baca Juga: Gambar yang Kamu Lihat Pertama Kali Ini Tunjukkan Kondisi Psikologismu!

Verified Writer

Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya