TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Indonesia yang Angkat Tema Susahnya Dapat Pekerjaan Impian

Film yang sarat dengan pesan berharga

film tentang susahnya mendapatkan pekerjaan (dok. Falcon Pictures / The Day Before The Wedding)

Mencari pekerjaan, memang menjadi salah satu masalah yang sulit sekali untuk diselesaikan di negara kita, Indonesia. Selain dari minimnya lapagangan kerja, persaingan yang semakin ketat, beberapa faktor lainnya pun, menjadi penghambat banyak orang untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak, begitu pula pekerjaan impian.

Beberapa film indonesia bahkan pernah menyinggung betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan impian dan harapan. Ada yang ingin menjadi seorang pramugari hingga bekerja di luar negeri, berikut beberapa rekomendasi film indonesia yang angkat tema susahnya dapat pekerjaan. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Film The Day Before The Wedding (2023)

The Day Before Wedding (dok. Falcon Pictures / The Day Before Wedding)

Jika dilihat dari judulnya saja, film The Day Before The Wedding mungkin terlihat hanya menceritakan tentang pernikahan atau percintaan. Namun ternyata, film yang tayang secara eksklusif di KlikFilm ini menyingung susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan impian di Indonesia.

Beberapa adegan menunjukan bahwa banyak sekali aturan-aturan yang harus dipenuhi oleh seorang pelamar, agar bisa lulus tes. Salah satu hal yang mungkin sudah menjadi rahasia umum adalah adanya pungutan liar. Tentunya hal ini membuat susah beberapa orang yang mempunyai kualitas, tapi terkendala oleh biaya di awal masuk kerja. Dibintangi oleh Amanda Rawles, Della Dartyan dan Keanu Campora, film ini recomended untuk ditonton, karena mempunyai banyak sekali hal yang bisa digali dan dijadikan pembelajaran.

Baca Juga: 5 Film Horor Indonesia yang Siap Tayang di Bulan Februari 2023

2. Film Cross The Line (2022)

Cross The Line (dok. KlikFilm Productions / Cross The Line)

Masih film original dari KlikFilm, kali ini ada Cross The Line. Alur kisahnya menceritakan tentang mimpi seorang perempuan bernama Maya (Shenina Cinnamon) untuk keluar dari garis kemiskinan dengan cara bekerja di luar negeri, yakni Singapura. Namun bukannya berhasil, Maya malah harus terjebak di sebuah kapal tua bersama kekasihnya.

Maya dan Haris (Chicco Kurniawan) padahal sudah dijanjikan akan segera berangkat bekerja ke Singapura setelah mereka berdua memberikan uang. Namun Maya, hanya berakhir menjadi seorang pelayan dan Haris, menjadi anak buah kapal. Hal ini membuat mereka sadar bahwa mendapatkan pekerjaan impian tidak semudah yang dibayangkan.

Film berdurasi 70 menit ini memang sangat layak untuk dijadikan tontonan. Dari film ini kita menjadi sadar untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran-tawaran menjanjikan yang tidak jelas kebenarannya.

3. Film Jakarta vs Everybody (2022)

Jakarta vs Everybody (dok. Pratama Pradana Picture / Jakarta vs Everybody)

Bertabur bintang, film Jakarta vs Everybody menggambarkan perjuangan untuk mendapatkan sebuah impian dan cita-cita. Dimana alur kisahnya bercerita seputar Dom (Jefri Nichol), seorang pria yang mencoba merantau ke Jakarta demi meraih mimpinya untuk menjadi aktor hebat. 

Tidak mudah memang menjadi seorang aktor di Jakarta, apalagi jika tidak mempunyai orang yang kenal dengan agensi atau skill yang memumpuni. Selama di Jakarta, Dom malah harus menghadapi banyak hal di luar dugaan. Seperti nyaris menjadi korban pelecehan seksual, hingga menjadi seorang pengedar narkoba demi bertahan hidup.

Tayang secara eksklusif di Bioskop Online, Jefri beradu akting juga dengan dengan Wulan Guritno, Ganindra Bimo dan Dea Panendra. Bagi kalian yang belum tahu, Jefri Nichol bahkan melakukan adegan panas dengan Wulan dan Dea Panendra.

4. Film Guru-Guru Gokil (2020)

Guru-Guru Gokil (dok. BASE Entertainment / Guru-Guru Gokil)

Dibintangi presenter populer Gading Marten yang berperan sebagai Taat Pribadi, seorang anak dari guru yang sudah mengabdi cukup lama di dunia pendidikan. Saat melihat sosok sang ayah yang masih berada di garis kemiskinan, membuat Taat menjadi malas sekali untuk menjadi seorang guru atau mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan guru.

Berbagai usaha Taat lakukan untuk bisa meraih mimpinya dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapan. Namun nasib berkata lain, Taat harus berlapang dada untuk kembali ke kampung halaman dan mengubur cita-citanya dalam-dalam. Dia sadar untuk meraih mimpinya, membutuhkan modal yang sangat besar supaya akses bisa dipermudah.

Hingga akhir cerita, Taat memutuskan untuk menjadi seorang guru dan melupakan semua mimpi-mimpinya. Dia sadar, menjadi seorang guru memberikan dirinya banyak kebahagiaan. Salah satunya, dia bisa melihat anak-anaknya sukses dan membantu mereka menuju pintu gerbang kesuksesan.

Baca Juga: 12 Film Indonesia yang Tembus Box Office 2022, Terbaru Film Qodrat!

Verified Writer

Sandi Nugraha

Bismillahirrahmanirrahim

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya