TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Film Produksi Fourcolours Films, Sukses di Internasional

Banyak mengangkat cerita tentang perempuan

Film produksi Fourcolours Films (dok. Fourcolours Films / Before Now and Then | dok. Fourcolours Films / Losmen Bu Broto)

Salah satu home production Indonesia yang kerap mendapatkan penghargaan nasional dan internasional adalah Fourcolours Films. Sebuah rumah produksi film yang didirikan oleh Ifa Isfansyah pada tahun 2001 ini terbilang mempunyai perjalanan yang sangat panjang sekali. Setelah sebelumnya hanya memproduksi film pendek, Fourcolours Films akhirnya merilis film panjang yang sangat berbeda.

Kualitas dan alur cerita yang disajikan oleh rumah produksi satu ini terbilang berbeda dari rumah produksi lainnya. Saat yang lainnya fokus untuk membuat film demi jumlah penonton, Fourcolours Films justru mengedepankan kualitas dan pesan di dalam film. Makanya penghargaan yang mereka raih juga banyak. 

Punya jalan cerita dan penokohan yang gak biasa. Kita simak, yuk, 12 film hasil produksi Fourcolours Films. Jangan lupa ditonton, ya!

1. Digarap Ifa Isfansyah, Ambilkan Bulan (2012) merupakan film petualangan anak-anak yang memasukkan lagu-lagu legendaris karya AT Mahmud

Ambilkan Bulan (dok. Fourcolours Films / Ambilkan Bulan)

2. Awalnya berjudul Rumah dan Musim Hujan, film Hoax (2012) menceritakan kisah 3 bersaudara yang saling tertutup satu sama lain

Hoax (dok. Fourcolours Films / Hoax)

3. Berhasil meraih penghargaan nasional dan internasional, Siti (2014) menceritakan kehidupan seorang perempuan yang terpaksa menjadi PSK

Siti (dok. Fourcolours Films / Siti)

4. Kurang terdengar secara meluas di negara sendiri, Turah (2016) justru meraih banyak penghargaan Internasional bahkan seleksi Oskar 2018

Turah (dok. Fourcolours Films / Turah)

5. Sekala Niskala (2017) menceritakan kisah dua saudara kembar yang dipisahkan oleh kematian. Film ini mendapat penghargaan internasional

Sekala Niskala (dok. Fourcolours Films / Sekala Niskala)

Baca Juga: Film 'Yuni' dari Fourcolours Films Sabet Platform Prize di TIFF

6. Mengalami penolakan tayang di banyak bioskop, Kucumbu Tubuh Indahku (2018) mengangat cerita cinta sesama jenis yang tidak biasa

Kucumbu Tubuh Indahku (dok. Fourcolours Films / Kucumbu Tubuh Indahku)

7. Petualangan Menangkap Petir (2018) adalah film yang menceritakan petualangan seorang anak kecil yang bermimpi menjadi vlogger, di sebuah desa

Petualangan Menangkap Petir (dok. Fourcolours Films / Petualangan Menangkap Petir)

8. Dibintangi Reza Rahadian, Abracadabra (2019) menceritakan seorang pesulap dengan kotak ajaibnya yang menghilangkan seorang anak kecil

Abracadabra (dok. Fourcolours Films / Abracadabra)

9. Kembali tayang secara streaming, Losmen Bu Broto (2021) mengulas permasalahan sebuah keluarga yang dikemas secara apik bernuansa budaya

Losmen Bu Broto (dok. Paragon Pictures / Losmen Bu Broto)

10. Angkat mitos yang sering dipercayai tentang perempuan, Yuni (2021) menceritakan gadis remaja yang diberikan pilihan pendidikan atau perkawinan

Yuni (dok. Fourcolours Films / Yuni)

11. Tayang eksklusif di Prime Video, Before, Now, And Then (2022) menceritakan tentang penyerahan diri seorang perempuan yang dimadu oleh suami

Before, Now, And Then (dok. Fourcolours Films / Before, Now, And Then)

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Produksi Fourcolours Films Ini Wajib Kamu Tonton 

Verified Writer

Sandi Nugraha

Bismillahirrahmanirrahim

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya