TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Rekomendasi Film Asia Bertema Coming of Age, Ada Not Friends!

Dua di antaranya berwujud surat cinta untuk sinema

poster film Not Friends (dok. GDH 559/Not Friends)

Coming of age adalah genre yang mengisahkan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang tokoh utama yang beranjak dewasa. Film bergenre ini biasanya menampilkan konflik, rintangan, dan perubahan yang dialami oleh karakter utama dalam menjalani hidupnya. Film coming of age sering kali menyentuh tema-tema universal, seperti persahabatan, cinta, keluarga, identitas, dan impian.

Film coming of age tak hanya populer di Hollywood, tetapi juga di Asia. Banyak film Asia yang berhasil menghadirkan kisah coming of age menarik, mengharukan, dan inspiratif. Film-film Asia bertema coming of age juga menampilkan budaya, latar belakang, dan keunikan masing-masing negara asalnya.

Jika kamu sedang mencari film Asia bertema coming of age yang bisa menghibur dan menginspirasi, berikut enam rekomendasi film yang bisa kamu tonton. Ada film dari Korea Selatan, Jepang, India, Hong Kong, hingga Thailand. Omong-omong soal Thailand, baru-baru ini mereka merilis Not Friends (2023) di bioskop tanah air, lho!

Baca Juga: 8 Pemeran Film Thailand Not Friends, Dibintangi Aktor Muda Berbakat!

1. I Wish (2011)

adegan dalam film I Wish (dok. Bandai Visual/I Wish)

I Wish disutradarai dan ditulis oleh Hirokazu Koreeda, sineas asal Jepang yang sukses menembus Cannes Film Festival lewat sejumlah karyanya, seperti Like Father, Like Son (2013), Shoplifters (2018), dan Monster (2023). Film ini dibintangi oleh dua bersaudara asli, Koki Maeda dan Oshiro Maeda, yang berperan sebagai dua anak yang terpisah karena perceraian orang tua mereka. Selain mereka, ada juga dua aktor senior, Kirin Kiki dan Joe Odagiri, yang berperan sebagai nenek dan ayah mereka.

Film ini bercerita tentang impian dan harapan sepasang saudara, Koichi dan Ryunosuke (Koki dan Oshiro), yang ingin keluarga mereka bersatu kembali. Mereka mendengar rumor bahwa jika dua kereta peluru yang berlawanan arah saling berpapasan dengan kecepatan tinggi, maka keinginan mereka akan terkabul. Dengan harapan besar, mereka pun merencanakan untuk pergi ke titik pertemuan kedua kereta tersebut bersama teman-teman mereka.

2. Mary is Happy, Mary is Happy (2013)

adegan dalam film Mary is Happy, Mary is Happy (dok. Pop Pictures/Mary is Happy, Mary is Happy)

Mary is Happy, Mary is Happy adalah film yang sangat unik dan kreatif. Film asal Thailand yang disutradarai oleh Nawapol Thamrongrattanarit (Happy Old Year) ini dibuat berdasarkan tweet dari akun @marylony yang berisi pikiran dan perasaan Mary yang lucu, absurd, dan menyentuh. Dalam Mary is Happy, Mary is Happy, sosok Mary diperankan oleh Patcha Poonpiriya, aktris yang melejit lewat Room Alone (2014) dan Room Alone 2 (2015).

Film ini mengikuti kisah Mary dan sahabatnya, Suri (Chonnikan Netjui), yang berusaha menyelesaikan buku tahunan sekolah mereka sebelum lulus. Dalam prosesnya, mereka mengalami berbagai hal aneh dan tak terduga yang melibatkan kuda nil, kelas seni rupa, dan cinta segitiga. Film ini juga mengeksplorasi sejumlah tema, seperti impian dan identitas, dengan cara yang segar dan orisinal.

3. House of Hummingbird (2018)

adegan dalam film House of Hummingbird (dok. Mass Ornament Films/House of Hummingbird)

Film Korea Selatan ini bercerita tentang Eun Hee (Park Ji Hu), gadis berusia 14 tahun yang tinggal di Seoul pada 1994. Eun Hee merasa kesepian dan bingung dengan hidupnya yang penuh tekanan dari keluarga dan sekolah. Film ini menggambarkan perjalanan Eun Hee dalam menemukan dirinya sendiri dan makna hidup di tengah-tengah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Korea Selatan pada saat itu.

Film ini disutradarai oleh Kim Bora (The Recorder Exam), yang juga menulis naskahnya berdasarkan pengalaman pribadinya. Film ini mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan penonton, serta memenangkan sejumlah penghargaan di berbagai festival film internasional. Dua di antaranya yakni Grand Prix of the Generation 14plus International Jury di Berlin International Film Festival dan Best International Narrative Feature di Tribeca Film Festival.

Baca Juga: 6 Film Asia Timur Kontemplatif, Ajak Penonton Renungkan Hidup

4. Better Days (2019)

adegan dalam film Better Days (dok. Shooting Pictures/Better Days)

Better Days diadaptasi dari novel karya Jiu Yuexi berjudul In His Youth, In Her Beauty. Film ini menceritakan kisah persahabatan antara Chen Nian (Zhou Dongyu), siswi korban bullying, dan Xiao Bei (Jackson Yee), anak jalanan yang menjadi pelindungnya. Namun, persahabatan mereka tak berjalan mulus. Keduanya harus menghadapi berbagai rintangan, baik dari pihak berwajib, orangtua, maupun teman-teman sekolah mereka.

Better Days adalah film yang menyentuh, mengharukan, dan menggugah. Film ini menunjukkan betapa kerasnya dunia yang dihadapi oleh para remaja di China, yang harus berjuang untuk meraih mimpi mereka di tengah ketidakadilan dan kekerasan. Tak heran, berkat premisnya yang kompleks itu, film karya Derek Tsang (Soul Mate) ini mampu meraih nominasi Best International Feature Film di Oscar 2021. Tergoda menontonnya?

5. The Last Film Show (2021)

adegan dalam film The Last Film Show (dok. Jugaad Motion Pictures/The Last Film Show)

Sewaktu kecil, apakah kamu pernah merasakan betapa ajaibnya menonton film di bioskop untuk pertama kali? Jika iya, maka kamu pasti akan menyukai film asal India yang masuk shortlist nominasi Best International Feature Film di Oscar 2023 ini. Film ini merupakan kisah semi-otobiografi yang diambil dari pengalaman masa kecil sang sutradara, Pan Nalin (Samsara, Valley of Flowers), di negara bagian Gujarat, India.

Film ini menceritakan tentang Samay (Bhavin Rabari), bocah laki-laki yang tinggal di sebuah desa terpencil di India. Samay tak tahu apa-apa tentang film. Sampai suatu hari, ayahnya membawanya ke bioskop untuk menonton sebuah film Bollywood.

Di bioskop itulah Samay terpesona oleh cahaya, suara, dan cerita yang ditampilkan di layar lebar. Bersama teman-temannya, ia pun bertekad menciptakan sebuah alat proyeksi film yang inovatif.

Verified Writer

Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya