TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Film Biopik Pemenang Critics Choice Awards, Terbaru Oppenheimer

Kemenangan pertama film biopik setelah delapan tahun

Cillian Murphy dalam film Oppenheimer (dok. Universal Pictures/Oppenheimer)

Film biopik atau biografi jadi salah satu genre film yang menarik perhatian penonton. Film biopik biasanya menceritakan kisah nyata dari tokoh-tokoh terkenal, baik dari dunia politik, seni, olahraga, maupun sains. Film biopik juga sering mendapat penghargaan dari berbagai ajang, termasuk Critics Choice Awards, yang merupakan salah satu indikator Oscar.

Critics Choice Awards 2024 baru saja digelar pada Minggu (14/1/2024) di Barker Hangar, Santa Monica, California, Amerika Serikat. Ajang penghargaan ini seketika menjadi sorotan berkat kemenangan film arahan Christoper Nolan, Oppenheimer (2023). Pasalnya, film biopik tentang "bapak bom atom" ini mampu meraih Best Picture dan mengalahkan Barbie (2023) sebagai peraih trofi terbanyak malam itu.

Tak hanya Oppenheimer, tercatat ada beberapa film biopik yang menorehkan prestasi serupa di sepanjang sejarah Critics Choice Awards. Dari 1996 hingga 2024, ada lima film biopik lainnya yang berhasil meraih gelar Best Picture atau Film Terbaik di ajang ini. Termasuk Oppenheimer, berikut ulasan mengenai keenam film biopik tersebut.

Baca Juga: 5 Film Biopik yang Dibintangi Joaquin Phoenix, Terbaru Napoleon

1. A Beautiful Mind (2001)

Russell Crowe dan Jennifer Connelly dalam film A Beautiful Mind (dok. DreamWorks Pictures/A Beautiful Mind)

A Beautiful Mind diangkat dari kisah nyata seorang ahli matematika bernama John Forbes Nash Jr.. Film ini disutradarai oleh Ron Howard dan dibintangi oleh Russell Crowe, Jennifer Connelly, Ed Harris, Paul Bettany, dan Christopher Plummer. Saat itu, A Beautiful Mind juga memenangkan tiga penghargaan lain selain Best Picture di Critics Choice Awards 2002, yakni Best Director, Best Actor, dan Best Supporting Actress.

Film ini menyoroti perjalanan hidup Nash (Crowe), dari masa kuliahnya di Princeton University hingga kariernya sebagai dosen di MIT, di mana ia terlibat dalam pekerjaan rahasia untuk Pentagon. Namun, di balik kesuksesannya, Nash juga mengalami gangguan mental yang membuatnya mengalami halusinasi dan paranoia. Meskipun demikian, dengan dukungan dari istrinya, Alicia (Connelly), Nash berhasil mengatasi penyakitnya dan akhirnya mendapatkan penghargaan Nobel Ekonomi pada 1994.

2. The Social Network (2010)

adegan dalam film The Social Network (dok. Columbia Pictures/The Social Network)

Siapa yang tak tahu Facebook? Media sosial yang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, tahukah kamu bagaimana Facebook bisa tercipta? Siapa saja orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan apa saja konflik dan drama yang terjadi di baliknya?

Itulah yang coba diangkat oleh The Social Network. Film ini tak hanya mengisahkan tentang kesuksesan Facebook, tapi juga tentang konsekuensi yang harus dibayar oleh para tokohnya, khususnya Mark Zuckerberg (Jesse Eisenber). Ia harus menghadapi gugatan hukum dari sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield), yang merasa dikhianati dan dilucuti haknya sebagai pendiri Facebook.

Film ini juga menunjukkan sisi gelap dari dunia teknologi dan bisnis, yang penuh dengan intrik, manipulasi, dan pengkhianatan. The Social Network melempar pertanyaan-pertanyaan penting tentang etika, moral, dan tanggung jawab dalam menciptakan dan menggunakan media sosial. Apakah Facebook benar-benar sebuah terobosan yang menghubungkan dunia, ataukah sebuah ancaman yang mengancam privasi dan kemanusiaan?

3. Argo (2012)

Ben Affleck dalam film Argo (dok. GK Films/Argo)

Film ini disutradarai, diproduseri, dan dibintangi oleh Ben Affleck, yang turut berperan sebagai Tony Mendez, agen CIA yang ahli dalam bidang penyamaran. Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Iran pada 1979. Saat itu, sekelompok aktivis Iran menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Teheran dan menyandera 66 orang stafnya. Namun, ada enam orang yang berhasil lolos dari pengepungan dan bersembunyi di rumah duta besar Kanada.

Argo menceritakan bagaimana Tony Mendez menyusun rencana untuk menyamar sebagai produser film Kanada yang sedang mencari lokasi syuting untuk film fiksi ilmiah berjudul "Argo". Ia kemudian menghubungi enam orang tersebut dan memberi mereka identitas palsu sebagai kru film "Argo". Tujuannya hanya satu, yakni untuk membawa keenamnya keluar dari Iran dalam keadaan selamat.

Baca Juga: 8 Film Biopik Terlaris Sepanjang Masa, Oppenheimer Tertinggi

4. 12 Years a Slave (2013)

Chiwetel Ejiofor dalam film 12 Years a Slave (dok. Regency Enterprises/12 Years a Slave)

12 Years a Slave berkisah tentang Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor), laki-laki kulit hitam yang lahir merdeka, tapi terjebak dalam perdagangan budak setelah diculik dua penipu yang menawarinya pekerjaan. Ia dijual ke seorang pedagang budak yang memberinya nama baru, yakni Platt. Ia kemudian dijual lagi ke beberapa pemilik perkebunan di Louisiana, yang memperlakukannya dengan kejam dan tak manusiawi.

Selama 12 tahun, Northup harus bertahan hidup di tengah kekejaman perbudakan. Ia harus bekerja keras di ladang kapas dan tebu, menghadapi hukuman cambuk dan penghinaan, dan menyaksikan penderitaan sesama budak. Northup juga harus menyembunyikan identitasnya sebagai orang merdeka, karena jika ketahuan, ia bisa dibunuh atau disiksa lebih parah.

Film ini mendapatkan pujian dari kritikus dan penonton, dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Best Picture di Critics Choice Awards 2014. 12 Years a Slave dianggap sebagai salah satu film terbaik tentang perbudakan yang menampilkan realitas pahit dari sejarah Amerika Serikat. Inspiratif sekaligus menyentuh!

5. Spotlight (2015)

adegan dalam film Spotlight (dok. Participant Media/Spotlight)

Spotlight adalah adaptasi dari kisah nyata yang ditulis oleh tim Spotlight, unit jurnalistik investigasi The Boston Globe, yang memenangkan Pulitzer Prize untuk kategori Public Service pada 2003. Film ini disutradarai oleh Tom McCarthy, sineas yang dikenal lewat karya-karyanya yang berkualitas, seperti The Station Agent (2003), The Visitor (2007), dan Win Win (2011). Film ini dibintangi oleh Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams, Liev Schreiber, John Slattery, Stanley Tucci, dan Billy Crudup.

Spotlight mengikuti perjuangan tim Spotlight dalam mengungkap skandal pelecehan seksual oleh para imam Katolik di Boston dan sekitarnya. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan dari pihak gereja, pemerintah, dan masyarakat. Film ini juga menampilkan dampak dan konsekuensi dari pengungkapan skandal tersebut, baik bagi para korban, pelaku, maupun institusi gereja.

Verified Writer

Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya