TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Gray Man, Film Netflix Berbudget Fantastis tapi Aksinya Miris

Meski begitu, akting para pemainnya patut diacungi jempol!

poster film The Gray Man (dok. Netflix/The Gray Man)

Setelah memanjakan penonton lewat deretan film aksi macam The Adam Project, Interceptor, hingga RRR pada paruh pertama 2022, Netflix kembali dengan film teranyarnya berjudul The Gray Man (2022). Tayang sejak 22 Juli lalu, The Gray Man disambut antusias oleh para penggemar film.

Selain bujetnya yang fantastis, film ini juga menampilkan sejumlah aktor kondang, seperti Ryan Gosling, Chris Evans, Ana de Armas, hingga Regé-Jean Page. Apalagi, tercantumnya nama Russo brothers selaku sutradara semakin menjadikan The Gray Man salah satu film paling dinanti tahun ini.

Sayangnya, bujet fantastis yang dimilikinya tak cukup untuk memoles sejumlah adegan aksi yang terbilang miris. Meski demikian, The Gray Man masih memiliki beberapa kelebihan lain yang patut diapresiasi, lho.

1. Film kelima arahan Russo Brothers di luar Marvel Cinematic Universe (MCU), bujetnya fantastis!

Ana de Armas dan Ryan Gosling dalam film The Gray Man (dok. Netflix/The Gray Man)

Nama Anthony dan Joe Russo alias Russo brothers pastinya sudah tak asing di telinga penggemar film, khususnya Marvel Cinematic Universe (MCU). Yap, mereka adalah sineas di balik kesuksesan sejumlah film besutan Marvel Studios, seperti Captain America: The Winter Soldier (2014) dan Avengers: Endgame (2019).

The Gray Man merupakan film kelima arahan mereka di luar MCU. Sebelumnya, duo sineas tersebut telah menelurkan Pieces (1997), Welcome to Collinwood (2000), You, Me and Dupree (2006), dan Cherry (2021).

Namun, dibanding keempat film tersebut, The Gray Man adalah film non-Marvel mereka yang menghabiskan anggaran paling besar, yakni 200 juta dolar AS. Oleh sebab itu, tak heran jika The Gray Man menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini.

2. Konflik spionasenya disajikan tanpa basa-basi

Ryan Gosling dalam film The Gray Man (dok. Netflix/The Gray Man)

Tak seperti film bertema spionase kebanyakan, The Gray Man memiliki alur cerita yang gampang dicerna oleh penonton. Bahkan, sedari awal, Russo brothers langsung memperkenalkan sejumlah karakter serta pokok permasalahan tanpa banyak basa-basi.

The Gray Man mengikuti seorang narapidana (Ryan Gosling) yang direkrut oleh Donald Fitzroy (Billy Bob Thornton), agen CIA, untuk menjadi pasukan rahasia CIA yang bertugas melenyapkan oknum-oknum "bermasalah." Delapan belas tahun kemudian, dirinya —kini hidup dengan identitas Sierra Sixditugaskan untuk membunuh seorang target (Callan Mulvey) di Hong Kong.

Usut punya usut, target yang diduga akan membocorkan rahasia negara tersebut rupanya adalah mantan rekrutan Fitzroy, Sierra Four. Sebelum meninggal, Four memberi Six sebuah diska berisi bukti kejahatan yang dilakukan oleh Denny Charmicael (Regé-Jean Page), atasan Six sekaligus pejabat CIA yang korup.

Gusar karena Six menolak menyerahkan diska tersebut, Denny akhirnya mengirim Lloyd Hansen (Chris Evans), mantan agen CIA psikopat yang kini bekerja sebagai pembunuh bayaran, untuk memburu Six. Berpacu dengan waktu, Six pun harus mencari cara untuk menjaga diska tersebut sambil menyelamatkan Claire (Julia Butters), keponakan Fitzroy yang disandera Hansen.

Baca Juga: 10 Potret Pemain The Gray Man di Red Carpet, Bertabur Bintang Banget!

3. Hadirkan sejumlah flashback yang semakin memperkuat motif karakternya

Chris Evans dalam film The Gray Man (dok. Netflix/The Gray Man)

Selain aksi kucing-kucingan antara Six dan Hansen, penonton juga disuguhkan dengan beberapa flashback mengenai kehidupan pribadi Six. Salah satunya yakni kedekatan antara dirinya dengan Claire. Meski singkat, hubungan keduanya berhasil meyakinkan penonton akan ketulusan Six dalam menyelamatkan Claire.

Tak hanya itu, masa lalu Six dengan ayahnya (Shea Whigham) yang abusive juga turut menjadi sorotan dalam The Gray Man. Lewat adegan tersebut, penonton diajak memahami dilema dan trauma batin yang dialami sang protagonis serta bagaimana ia bisa berakhir di balik jeruji besi.

4. Penuh aksi spektakuler, tapi sayangnya kurang bernyawa

Ryan Gosling dalam film The Gray Man (dok. Netflix/The Gray Man)

Sayangnya, aksi yang seharusnya menjadi suguhan utama justru menjadi kekurangan terbesar dalam The Gray Man. Russo brothers memang berusaha memanjakan penonton dengan sejumlah scene yang terlihat "mahal".

Namun, intensitasnya kurang terasa dikarenakan pilihan shot, editing, dan pemakaian drone yang eksesif. Padahal, adegan kejar-kejaran antara trem dan mobil di Praha adalah salah satu highlight dalam The Gray Man.

Hal serupa juga dialami oleh adegan pertarungan. Masih ingat dengan adegan hand-to-hand combat antara Captain America dan Batroc dalam Captain America: The Winter Soldier (2014)?

Yap, The Gray Man pun sepertinya ingin menampilkan momen serupa di klimaks. Namun, adegan tersebut menjadi ambyar berkat campur tangan salah satu karakter yang kurang substansial pada jalan cerita.

Baca Juga: 12 Film Terbaik Ryan Gosling, Siap Kembali dengan The Gray Man!

Verified Writer

Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya