TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Aktor Ini Jarang Memainkan Film yang Buruk, Totalitas Maksimal!

Pernah menonton film-film mereka? #HypeIDN

oscars.org

Ketika sedang memikirkan aktor dan aktris Hollywood yang sedang mencapai puncak kariernya hari ini, kita mungkin akan memikirkan nama-nama seperti Jennifer Lawrence, Emma Stone, Chris Evans dan Ryan Gosling. Namun, tidak  satu pun dari mereka yang "kebal" dari pilihan film yang buruk.

Namun, tidak sedikit juga aktor yang berhasil comeback setelah memilih proyek yang salah. Singkatnya, mereka tidak hanya memiliki bakat, tetapi juga dapat membuat pilihan yang tepat dan memiliki keberutungan untuk menjauh dari proyek film yang buruk. Dari sekian banyak bintang Hollywood, berikut 7 aktor (dan aktris) yang jarang memainkan film yang buruk.

1. Cate Blanchett  

parade.com

Mari kita mulai daftar ini dengan pemenang Academy Awards sebanyak dua kali dan telah membuktikan kualitasnya di berbagai jenis film, mulai dari waralaba terkenal hingga film-film indie. 

Blanchett sendiri dikenal karena pretasi gemilangnya di dekade 2010-an, di mana ia bermain dalam film Ocean's Eight, How to Train Your Dragon 2, Carol (nominasi Oscar), Blue Jasmine (Oscar untuk Aktris Terbaik), The Hobbit Trilogy dan The Monuments Men. Satu-satunya "flop" di dekade ini adalah Knight of Cups yang mungkin menjadi proyek terburuknya.

Jauh sebelum sukses di tahun 2010-an, Blanchett sudah mendapatkan pujian setelah membintangi Elizabeth: The Golden Age, Babel, trilogi The Lord of the Rings, dan The Aviator (film yang memberinya piala Oscar pertamanya). I'm Not There dan The Curious Case of Benjamin Button mungkin adalah dua film terbaiknya di tahun 2000-an.

Blanchett juga berperan dalam proyek besar walau kurang berhasil secara kritikus seperti Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull dan Robin Hood. Selain enam nominasi Oscar yang telah didapatkan, Blanchett juga memiliki lebih banyak nominasi Golden Globe (sembilan) daripada keseluruhan film buruknya.

2. Ralph Fiennes 

bbc.com

Selama satu dekade terakhir, Ralph Fiennes hanya bermain dalam dua film yang dianggap gagal secara kritikus (walau sebenarnya tidak terlalu buruk dari segi komersil). Dua film tersebut berada di dalam waralaba yang sama, yakni Clash of the Titans dan Wrath of the Titans.

Pada dekade 2010-an, ia selalu tampil prima di film-film seperti Hail, Caesar!, A Bigger Splash, dan Kubo and the Two Strings. Namun, Fiennes mungkin paling dikenal lewat karya Wes Anderson yang menjadi hit pada tahun 2014, The Grand Budapest Hotel.

Selain itu, dia juga muncul dalam waralaba besar seperti James Bond (Skyfall dan Spectre) dan Harry Potter, serta film indie estetik seperti In Bruges. Film terbaiknya mungkin berasal dari dekade 90-an, yakni Schindler's List dan The English Patient yang telah memberinya dua nominasi Oscar.

Fiennes sendiri tidak pernah bermain di dua film buruk secara berturut-turut dan berulang kali tampil di film-film blockbuster dan drama nominasi Oscar.

Baca Juga: 5 Aktor dan Aktris Ini Berasal dari Agensi J Wide Company

3. Jessica Chastain  

tomandlorenzo.com

Karier filmnya mungkin dimulai pada tahun 2008, tetapi Jessica Chastain baru mendapat perhatian di tahun 2011 saat ia bermain dalam film Terrence Malick, The Tree of Life. Di tahun yang sama, ia juga tampil secara memukau dalam The Help yang akan membawanya ke proyek-proyek yang lebih besar seperti Lawless, Zero Dark Thirty, dan film animasi Madagascar 3.

Chastain kemudian tampil di film horor seperti Mama dan Crimson Peak, serta film sci-fi arahan Christopher Nolan, Interstellar. The Huntsman: Winter's War dan Dark Phoenix mungkin menjadi dua flop terbesarnya, walau ia sendiri berhasil tampil apik di sisa filmografinya (Miss Sloane, Molly's Game, dan It Chapter Two).

4. Tom Hardy  

imdb.com

Sejujurnya, Tom Hardy telah menunjukkan kualitas akting paling karismatik dan juga unik dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga memiliki bakat untuk memilih proyek yang menarik dan terkadang menjadi satu-satunya alasan mengapa film tersebut dapat sukses. Dalam kasus Locke atau Bronson misalnya, ia "menggendong" kedua film tersebut dengan kualitas aktingnya.

Bahkan di samping Leonardo DiCaprio yang memenangkan Aktor Terbaik untuk The Revenant, Hardy tetap menjadi sosok villain yang paling otentik dalam film tersebut, yang kemudian memberinya nominasi Oscar pertamanya. Selain itu, ia juga berhasil tampil apik dalam Mad Max: Fury Road, Inception, Tinker, Tailor, Soldier, Spy dan The Dark Knight Rises.

Meskipun ada beberapa kelemahan mencolok dalam film-film yang dibintanginya, Hardy selalu berhasil menebusnya dengan performanya. Satu-satunya kegagalan yang pasti baginya selama satu dekade terakhir hanya film rom-com-nya bersama Chris Pine, This Means War.

5. Daniel Day-Lewis 

imdb.com

Ada dua alasan mengapa Daniel Day-Lewis tidak pernah ada di dalam film yang buruk. Pertama, dia dapat memilih proyek dengan bijak, karena Day-Lewis sendiri bukanlah tipe aktor yang "harus" muncul dalam proyek film setiap tahunnya. Kedua, karena dia sangat berbakat.

Setelah rehat selama tiga tahun setelah membintngi film Nine, Day-Lewis berhasil memenangkan Oscar dalam kategori Aktor Terbaik di Lincoln. Selain Lincoln, ia juga dikenal lewat film There Will Be Blood yang juga memberinya piala Oscar.

Sejak muncul di Sunday Bloody Sunday, Daniel Day-Lewis memang selalu muncul dalam film-film yang sangat dihormati dan sukses secara kritikus. Phantom Thread, Gangs of New York, My Left Foot, The Last of the Mohicans, dan The Age of Innocence adalah contohnya.

6. Tilda Swinton 

heroes-and-villain.fandom.com

Dikenal sebagai salah satu aktris "adaptable" pada masanya, Tilda Swinton telah terlibat dalam beberapa proyek yang worthy untuk bakatnya dan berhasil memenangkan Oscar dalam prosesnya. Swinton sendiri pernah berada di waralaba blockbuster seperti MCU (Doctor Strange) dan Narnia, serta film off-beat seperti Snowpiercer dan The Grand Budapest Hotel.

Sangat lucu ketika mengetahui kalau tiga film terburuknya justru turut dibintangi oleh aktor terbesar di zamannya, yakni Leonardo DiCaprio (The Beach), Tom Cruise (Vanilla Sky), dan Keanu Reeves (Constantine).

Setelah bermain di film-film tersebut dan mendapatkan Oscar lewat perannya di Michael Clayton, Swinton menjadi lebih selektif untuk terjun ke dalam suatu proyek. Hasilnya, ia berhasil ikut serta dalam film-film yang sukses secara kritikus seperti Moonrise Kingdom, Broken Flowers, Adaptation dan We Need to Talk About Kevin.

Baca Juga: 5 Aktor Ini Sukses Jadi Psikiatris di KDrama, Bikin Hati Tenang

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya