TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Film Prekuel Terbaik Sepanjang Sejarah, Wajib Ditonton Ulang!

Sudah nonton yang mana aja, nih?

Rogue One (2016) (dok. Walt Disney Studios/Rogue One)

Latar belakang karakter terkenal sering digambarkan melalui narasi prekuel. Hal inilah yang mendasari film-film prekuel terbaik di era modern. Meskipun istilah tersebut relatif baru, nyatanya ide tersebut sudah ada sejak zaman Homer di Yunani Kuno. 

Konsep ini melejit pada tahun 1980-an dan 1990-an dengan trilogi prekuel Star Wars yang sangat populer. Memang, ada banyak film prekuel di luar sana, meskipun sebagian besar tidak layak ditonton.

Sebagai rekomendasi, di bawah ini terdapat 9 film prekuel terbaik yang pernah dibuat. Berikut daftarnya!

1. The Good, The Bad, And The Ugly (1966) 

The Good, The Bad, And The Ugly (dok. Produzioni Europee Associate/The Good, The Bad, And The Ugly)

The Good, The Bad, and The Ugly (1966) karya Sergio Leone mungkin telah lama dikenal sebagai film Western paling ikonik dalam sejarah. Sebagian besar orang juga sudah tahu kalau film ini merupakan bagian ketiga dari "Dollars Trilogy."

Namun, sangat sedikit orang yang menyadari kalau garis waktu dalam The Good, The Bad, and The Ugly mendahului dua film sebelumnya. Jadi meskipun dirilis terakhir, film ini adalah prekuel dari dua film sebelumnya, yakni A Fistful of Dollars (1964) dan For a Few Dollars More and The Good (1965).

2. The Godfather: Part II (1974) 

The Godfather Part II (dok. Paramount Pictures/The Godfather: Part II)

The Godfather (1972) karya Francis Ford Coppola merupakan magnum-opus dalam sejarah sinematik. Tak ada perdebatan dalam hal ini. Namun, sebagian besar kritikus mungkin setuju kalau film keduanya, The Godfather: Part II (1974), lebih baik dari film pertamanya.

Meskipun film ini menceritakan kelanjutan kisah dari Michael Corleone (Al Pacino), film ini juga mengisahkan kilas balik kehidupan ayahnya, Vito Corleone (Robert De Niro) yang merintis bisnis mafianya dari bawah.

The Godfather: Part II pun memenangkan 6 Oscar di tahun 1975, termasuk Best Actor in a Supporting Role, Best Director dan Best Picture.

3. Red Dragon (2002) 

Red Dragon (dok. Universal Pictures/Red Dragon)

Sepanjang sejarah, hanya ada tiga film yang memenangkan 5 Oscar untuk Film Terbaik, Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Skenario Terbaik. Salah satunya adalah The Silence of the Lambs (1991).

Nah, Red Dragon (2002) sendiri ada prekuel dari film itu. Film ini mengisahkan tahun-tahun sebelum Hannibal bertemu dengan Clarice Starling. Di sini, ia bekerja sama dengan agen FBI Will Graham (Edward Norton) untuk menuntaskan kasus pembunuhan berantai "The Tooth Fairy." 

Baca Juga: 8 Film Adaptasi Novel Tayang 2023, Ada Prekuel The Hunger Games!

4. Puss In Boots (2011) 

Puss In Boots (dok. Paramount Pictures/Puss In Boots)

Sampai detik ini, Shrek (2001) tetap menjadi salah satu karya Dreamworks yang paling menguntungkan. Film tersebut telah melahirkan banyak sekali sekuel dan spin-off. Salah satunya adalah Puss In Boots (2011).

Disutradarai oleh Chris Miller, film ini mengungkapkan latar belakang Puss sang kucing melalui serangkaian petualangan yang menyenangkan. Puss in Boots mendapat pujian luas dari para kritikus serta sukses di box office. Tak heran kalau film kelanjutannya, Puss in Boots: The Last Wish (2022) juga sukses di pasaran.

5. Prometheus (2012) 

Prometheus (dok. 20th Century Fox/Prometheus)

Pencarian akan sang pencipta dikemas secara menarik dalam film ini. Sebagai prekuel dari Alien (1979), film ini memperkenalkan perjalanan pertama yang menjadi cikal bakal munculnya Xenomorph di film-film berikutnya.

Sarat akan pemikiran Ancient Aliens, film arahan Ridley Scott ini sempat memicu banyak kontroversi saat perilisannya. Prometheus berhasil memenangkan Oscar untuk Efek Visual Terbaik, melahirkan sekuel Alien: Covenant (2017) yang sayangnya tidak terlalu sukses di box office.

6. Monsters University (2013) 

Monsters University (dok. Walt Disney Studios/Monsters University)

Monsters, Inc. (2001) adalah sebuah film dengan cerita unik dengan ide sederhana: tentang monster di bawah kasur atau dalam lemari. Cerita tersebut berhasil dikemas dengan cara yang emosiomal, melibatkan monster Mike Wazowski dan Sulley dan anak kecil bernama Boo.

Nah, prekuelnya yakni Monsters University (2013) berkisah tentang dua monster tersebut saat masih duduk di bangku perkuliahan. Film ini membantu memperluas cerita dari film sebelumnya dengan cara unik dan menyegarkan. Sangat cocok untuk penonton dari segala usia.

7. Trilogi The Hobbit (2012-2014) 

The Hobbit Trilogy (dok. Warner Bros. Pictures/The Hobbit Trilogy)

Peter Jackson mendobrak dunia perfilman dengan mengadaptasi Lord of the Rings karya JRR Tolkien dengan presisi yang sangat sempurna. Bahkan, trilogi tersebut memenangkan 17 dari 30 nominasi Oscar, sebuah rekor yang belum terpecahkan hingga hari ini.

Berharap untuk melanjutkan kesuksesan monumental LOTR, Peter Jackson pun mengadaptasi The Hobbit, sebuah kisah prekuel yang juga ditulis oleh Tolkien. Trilogi ini berkisah tentang paman Frodo, Bilbo Baggins yang berpetualang dengan para kurcaci dan sang penyihir Gandalf.

Di tengah petualangan tersebut, Bilbo secara tidak sengaja menemukan "One Ring." Bisa dibilang kalau The Hobbit Trilogy (2012 - 2014) adalah salah satu prekuel terbaik yang bisa kamu tonton berulang kali. 

8. X-Men: Days of Future Past (2014) 

X-Men Days Of Future Past (dok. 20th Century Fox/X-Men Days Of Future Past)

Waralaba X-Men diisi oleh film yang bagus, biasa saja, dan buruk. Beberapa film seperti Logan (2017) dan X-Men: First Class (2011) mendapat ulasan positif dari para kritikus. Di sisi lain, X-Men Apocalypse (2016) dan Dark Phoenix (2019) gagal memukau penonton yang paling netral.

Untungnya, X-Men: Days of Future Past (2014) masuk ke dalam kategori positif, dengan skor 90% di Rotten Tomatoes. Film ini sendiri berlatar di masa depan yang suram, ketika mutan dimusnahkan oleh Sentinel. Kesadaran Wolverine pun dikirim ke masa lalu untuk mencegah kehancuran mutan.

Film ini sukses menghasilkan US$746 juta di box office

Baca Juga: 8 Aktris Hollywood yang Memiliki Perusahaan Produksi Film Sendiri

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya