TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa DC Masih Ragu Membuat Sekuel Man of Steel? Berikut 5 Alasannya

Masih "hype" untuk melihat Superman di layar lebar?

screengeek.net

Kemunculan Superman di layar lebar dimulai pada tahun 1948, ketika ia membintangi serial pertamanya. Tiga tahun kemudian, sang Man of Steel membintangi film berdasarkan karakter komik DC pertama: Superman and the Mole Men, sebuah film hitam-putih yang sengaja dibuat untuk serial Adventures of Superman yang akhirnya berjalan selama enam musim.

Pada tahun-tahun berikutnya, Clark Kent telah membintangi tujuh film tambahan. Tetapi meskipun menjadi salah satu karakter komik paling terkenal dalam sejarah, besar kemungkinan bahwa DC akan menunda atau bahkan membatalkan proyek Man of Steel 2 dan semua film standalone Superman di masa depan. Berikut 5 alasannya.

1. Para fans superhero mulai bosan dengan film Superman

.pinterest.es

MCU sepertinya memahami satu hal penting lebih cepat ketimbang DCEU, terkadang karakter paling terkenal dalam komik mereka tidak harus menjadi tokoh utama. Dalam kasus Marvel, karakter itu adalah Hulk.

Setelah dua film standalone-nya tidak terlalu sukses, mereka langsung menaruh Hulk sebagai peran pendukung di film-film selanjutnya. Bahkan sang kreator, Stan Lee, mengatakan bahwa kekuatan Hulk terlalu besar untuk diekspos seluruhnya ke dalam dunia sinematik. Begitu pula dengan Superman.

Sebagai karakter protagonis yang hampir invincible, kelemahan mutlak Superman hanya satu, kryptonite. Tentu saja dia juga lemah terhadap red sun, Doomsday atau bahkan Louis Lane, tetapi berapa kali sang Man of Steel terkalahkan dengan mudah hanya dengan kryptonite? Dan, mengapa substansi yang sangat langka dari planet yang sudah hancur ini tiba-tiba berlimpah?

Para penggemar pun lama kelamaan bosan, karena tahu Lex Luthor pasti memiliki stok kryptonite untuk melawan Superman. Misalnya dalam film Batman v Superman, ancaman terberat Superman adalah Batman (yang memakai krytonite), setelah itu baru Doomsday. Tanpa adanya ancaman yang menarik bagi sang protagonis, tidak ada banyak kisah yang bisa diceritakan dalam film.

Baca Juga: 6 Hal Ini Diharapkan Muncul Dalam Film Superhero DC Terbaru, Shazam!

2. Superman terlalu "bagus" untuk menjadi menarik

cbsnews.com

Supes mungkin digemari oleh generasi sebelumnya, tetapi di pasar film superhero saat ini, Superman terkubur di balik sebungkus karakter alien super dari planet Krypton. Konflik adalah bagian penting dari setiap kisah hebat, termasuk film-film superhero. Ada banyak konflik eksternal bagi superhero untuk memamerkan berbagai kekuatan mereka melalui efek khusus dan CGI yang mengesankan, dan konflik internal adalah hal yang akan membedakan film blockbuster yang gagal dengan film blockbuster yang sukses.

Ketika berbicara tentang Kal-El, kryptonite bukanlah kelemahan terbesarnya, namun kesempurnaan kekuatan dan sifatnya. Dia adalah karakter baik yang pernah berjuang dengan segala jenis krisis eksistensial, tidak pernah kehilangan harapan dan kesabaran, dan selalu ada di pihak kebenaran.

Man of Steel berusaha untuk menggambarkan versi yang lebih gelap, tetapi hasil akhirnya malah membuat Superman terlihat seperti perenung yang selalu serius. Walau terdapat versi yang lebih gelap dari Superman (Injustice), sulit untuk berhasil mengadaptasi semua cerita tersebut ke dalam film berdurasi dua jam.

3. Superman kurang menguntungkan secara finansial

hdqwalls.com

Berbagai keputusan yang diambil studio akan selalu menghasilkan uang, khususnya menghasilkan sebanyak mungkin dari hal itu, dan trinitas DC (Wonder Woman, Batman, dan Superman) bisa dibilang adalah tiga superhero paling terkenal di dunia. Batman dan Superman begitu populer, sehingga DC sangat bergantung pada mereka berdua. Dari 30 film berdasarkan karakter DC yang telah dibuat sejak 1951, hanya 11 yang bukan film Superman atau Batman. Dari 11 film itu, tebak berapa banyak yang berhasil di box office?

Namun, ketika membahas dua karakter top mereka, DC benar-benar hanya memiliki satu karakter yang secara konsisten menghasilkan banyak uang secara keseluruhan. Ya, karakter tersebut adalah Batman. Dua film The Caped Crusader (The Dark Knight dan The Dark Knight Rises) menghasilkan lebih dari satu miliar dolar di seluruh dunia, hanya kalah dengan Aquaman yang baru kemarin dirilis.

Sebagai perbandingan, setiap film Superman sejak tahun 1978 telah menghasilkan bruto gabungan sebesar $2.389.808.930, dan itu termasuk Batman v Superman. Waralaba Batman adalah franchise paling sukses keempat dalam dunia perfilman, di belakang James Bond, Harry Potter, Star Wars dan MCU. Sedangkan Superman ada di peringkat ke-13.

Selalu ada ikatan yang kuat antara studio dan franchise terkenal. Bahkan, walau tidak konsisten di box office seperti beberapa rekan-rekannya, waralaba Superman akan langsung dikenali dengan mudah. 

4. Team-up superhero menjadi lebih populer

cellcode.us

Masa-masa film solo superhero sepertinya sudah berakhir. Bahkan superhero seperti Captain America tidak pernah sendirian di waralabanya, dan selalu bertarung bersama teman-teman supernya (Black Widow, Bucky, Nick Fury, Falcon, dll). Bahkan Marvel sendiri sudah memiliki beberapa film team-up superhero seperti Guardians of the Galaxy, Thor: Ragnarok, Avengers: Infinity War, dsb.

DC dan Warner Bros sendiri sudah pernah mencoba membuat film sejenis seperti Suicide Squad dan Justice League. Namun Justice League sendiri mengalami kegagalan dalam box office, dan membuat WB ragu untuk membuat film team-up DC lagi. Walau begitu, DC sedang dalam proses pembuatan film Birds of Prey dan Suicide Squad 2/Suicide Squad reboot. Sejak kesuksesan Aquaman, DC lebih fokus ke film solo superhero selain Batman/Superman, seperti Shazam!, Wonder Woman 1984, dan Joker.

Baca Juga: 6 Film DC yang Akan Saingi Film Marvel di Masa Mendatang

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya