TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perubahan yang Dibawa Marvel Cinematic Universe ke Industri Film

Marvel Cinematic Universe mendorong perubahan besar, lho

imdb.com

Marvel Cinematic Universe telah berjalan selama 11 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, franchise ini turut mengubah wajah industri perfilman Hollywood.

Adaptasi komik memang sudah ada jauh sebelum Marvel Cinematic Universe resmi diperkenalkan ke publik. Akan tetapi, MCU tetap menawarkan kebaruan dalam genre ini. Siapa sangka, kebaruan yang mereka bawa justru memunculkan standar baru di industri perfilman Hollywood. Hal-hal yang berkaitan dengan Marvel kini justru menjadi salah satu patokan untuk film lainnya.

Berikut 5 perubahan besar yang berhasil dibawa oleh Marvel Cinematic Universe:

1. Memperkenalkan konsep shared universe

imdb.com

Konsep shared universe sebelumnya hanya bisa ditemukan di medium komik. Namun Marvel Cinematic Universe membuktikan bahwa konsep ini juga bisa diterapkan di film.

Marvel merilis film-film dengan tokoh utama yang berbeda setiap tahunnya. Namun mereka terhubung dan berada dalam satu universe yang sama. Tokoh-tokoh ini bahkan harus berkumpul jadi satu dalam event besar seperti rilisan Avengers atau Civil War.

Banyak film-film Hollywood yang kini juga mengembangkan konsep shared universe seperti MCU ini. Ada Monster Universe yang terdiri dari film King Kong dan Godzilla serta Dark Universe yang mengeksplor cerita soal Mummy.

2. Membuat penonton semakin memerhatikan easter eggs

youtube.com/ New Rockstars

Easter eggs bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia perfilman Hollywood. Film-film yang memang ditujukan akan dibuatkan sekuelnya biasa mengandung petunjuk-petunjuk kecil yang disebut easter eggs ini.

Meski film lain juga gemar menebar easter eggs, namun film-film rilisan Marvel memang memunculkan rasa penasaran yang berbeda. Easter eggs yang tersebar dalam film-film mereka diolah menjadi teori oleh para penggemar yang mengaitkannya dengan kejadian di komik.

Baca Juga: 5 Perusahaan Otomotif yang Sempat Promosi di Film Marvel

3. Memopulerkan kembali post-credit scene

zimbio.com

Sama seperti easter-eggs, post-credit scene juga bukan hal yang baru di film Hollywood. Film-film Hollywood yang rilis pada dekade 1980an sudah kerap membubuhi post-credit scene.

Namun para penonton jelas baru benar-benar memperhatikan post-credit scene kala MCU mulai merilis film-filmnya. Mereka rela tetap duduk di bioskop kala filmnya berakhir demi menunggu adegan tambahan ini.

Marvel pun menggarap adegan post-credit scene mereka dengan cukup serius. Post-credit scene  seperti kemunculan Nick Fury di akhir Iron Man atau Thanos di The Avengers jelas membuat para penonton begitu semangat menganalisis adegan-adegan ini.

4. Mengangkat nama para sutradara film indie

imdb.com

Jika diperhatikan sejak awal, Marvel tidak pernah merekrut sutradara yang sudah terkenal untuk menangani film-film mereka. Iron Man yang menjadi awal mula MCU pun ditangani oleh Jon Favreau yang saat itu baru menangani film-film seperti Elf dan Zathura: A Space Adventure. Kesuksesan Favreau lewat Iron Man membuatnya kini menjadi langganan Disney untuk film-film live action mereka.

Keputusan ini tetap Marvel pertahankan bahkan ketika mereka sudah mencetak untung yang besar. Marvel tetap belum berhenti merekrut sutradara film-film indie untuk proyek mereka. Sebagai contoh, sutradara Captain Marvel adalah Anna Boden dan Ryan Fleck yang terkenal lewat penyutradaraan di film It's Kind of Funny Story.

Baca Juga: 6 Adegan Film Superhero Marvel, Ada Penjelasan Ilmiahnya, Lho!

Verified Writer

Sri Mulyati

Seorang penumpang yang biasa duduk di dekat jendela

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya