TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[WANSUS] Always and Forever: RomCom Barat dengan Sentuhan Kultur Asia

Saksikan di Netflix mulai hari ini! #IDNTimesHype

Berbagai Sumber

Film percintaan remaja, To All The Boys I’ve Loved Before yang diangkat dari novel karya Jenny Han tahun 2014 sudah mencapai seri terakhirnya. Sukses di film pertama tahun 2018 hingga keduanya tahun 2020, Michael Fimognari selaku sutradara melanjutkan perjalan kisah cinta Lara Jean (Lana Condor) dan Peter Kavinsky (Noah Centineo).

Kesuksesan yang diraih di dua film pertamanya membuat IDN Times tertarik melakukan wawancara khusus dengan tiga pemeran utamanya, Lana Condor, Noah Centineo dan Ross Butler pada 29 Januari lalu. Simak hasil wawancaranya di bawah ini.

1. Makna emosional dibalik wardrobe Lara Jean yang unik

Instagram.com/toalltheboysnetflix

To All The Boys I’ve Loved Before (2018) sampai P.S I Love You (2020) menampilkan karakter Lara Jean yang identik dengan busana unik yang dia kenakan. Ternyata, wardrobe Lara Jean tidak dibuat karna iseng atau hanya menyesuaikan pada tema romcom dari filmnya, tapi ada makna yang lebih emosional di dalamnya.

Lana Condor menyampaikan dalam wawancaranya bersama IDN Times, bahwa wardrobe Lara Jean merupakan salah satu hal penting yang membuatnya sangat menyukai perannya di film ini.

“Lara Jean mengekspresikan dirinya lewat pakaian yang dikenakan, dia memiliki sisi unik soal style dan menyesuaikannya dengan perasaan yang dia rasakan. Ketika dia senang dia mengenakan semua hal yang berwarna dan bermotif, ceria. Namun ketika sedih, kamu juga bisa melihat dari pakaian yang Lara Jean pakai,” jelas Lana.

Emotional moment yang disampaikan lewat film ini bukan hanya bisa dilihat dari suatu kejadian, tapi juga bisa dari apa yang sedang Lara Jean kenakan.

2. To All The Boys konsisten dengan penggambaran kehidupan indah yang berwarna

Instagram.com/lanacondor

Sejak dari film pertamanya, kamu pasti bisa melihat bahwa trilogy To All The Boys konsisten dengan penggambaran hidup yang indah dan berwarna. Konflik dan masalah tetap ada, tapi mereka berfokus pada kesimpulan bahwa hidup ini indah, dan selalu ada hal baik dalam diri semua orang.

Lana Condor dan Noah Centineo sangat menyetujui premis tersebut. Mereka mengatakan bahwa Lara Jean dan Peter Kavinsky adalah anak muda yang baik, terlepas dari masalah apapun yang mereka miliki.

“Menurutku hal terpenting yang membuat film ini sangat berbeda dari romcom lainnya, adalah karena Lara Jean dan Peter yang memiliki hati yang bersih. Mereka tidak memiliki sisi gelap dalam diri mereka terlepas dari masalah atau masa lalu yang membuat film ini begitu murni,” kata Noah.

Sama dengan Noah, Lana juga menganggap intergritas To All The Boys dalam premis tersebut sangat terasa bahkan sampai filmnya berakhir.

“Film ini berpusat pada menciptakan dunia yang lebih indah dan berwarna, dan To All The Boys memiliki integritas untuk mempertahankannya sampai akhir,” sambung Lana.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Romantis Netflix yang Tayang Februari 2021 

3. Representasi Asia yang menjadi daya tarik tersendiri

Instagram.com/toalltheboysnetflix

Seperti diketahui, trilogy To All The Boys memang memiliki Asian American Leading Lady yang belum banyak diangkat ke dalam film romantis komedi selama ini. Hal tersebut jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi film karya Michael Fimognari ini. Bukan hanya itu, Always and Forever juga menambahkan sentuhan kultur Asia dengan melakukan proses syuting di Korea Selatan.

Selain Lana Condor yang merupakan keturunan Vietnam-Amerika, ada juga Ross Butler yang merupakan aktor keturunan Inggris, Belanda, Cina dan Malaysia. Representasi Asia dari para pemainnya ini menjadikan Always and Forever jadi lebih spesial.

“Representasi Asia di dalamnya merupakan salah satu alasan aku tertarik untuk bergabung dalam film ini,” kata Ross.

4. Pengambilan gambar di Korea Selatan

Instagram.com/toalltheboysnetflix

Kamu yang sudah nonton filmnya pasti bisa melihat bahwa sentuhan Korea Selatan dalam film ini lebih kentara dibanding sebelumnya, P.S I Love You (2020). Di film kedua, mereka mulai memperkenalkan budaya Korea dengan busana dan tradisi keluarga namun di seri terakhirnya mereka melakukan pengambilan gambar langsung di Seoul.

Ada beberapa detail scene yang memanjakan mata seperti saat keluarga Covey mengunjungi berbagai tempat ikonik di Korea, salah satunya N Seoul Tower, landmark Kota Seoul yang terletak di Gunung Namsan.

Selain Portland, kota asal Lara Jean dan Peter Kavinsky serta Korea, Always and Forever juga melakukan pengambilan gambar di New York. Noah Centineo mengakui pengalaman syuting kali film terakhir ini merupakan hal tak terlupakan baginya.

“Aku jelas akan merindukan semua orang di film ini. Pengalaman syuting di berbagai tempat yang aku alami bersama mereka (cast lainnya) benar-benar ajaib,” terang Noah.

Baca Juga: Bintangi Serial Netflix Ginny & Georgia, 10 Fakta Unik Antonia Gentry

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya