TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Review Film Dancing in the Rain, Persahabatan Sejati Menggugah Hati

#ReviewFilm Dimas Anggara jadi anak istimewa

Berbagai Sumber

Tayang mulai tanggal 18 Oktober 2018, film bergenre drama Dancing in the Rain sudah mengudara di bioskop Tanah Air. Diperankan oleh Dimas Anggara, Bunga Zainal dan Deva Mahendra, kamu bakal dibuat tertawa sekaligus menangis saat menontonnya. Rudi Aryanto selaku sutradara terlihat jelas mengemas film ini jadi film drama yang gak basi atau picisan. 

Berdurasi 101 menit, kamu yang belum nonton bisa membaca reviewnya di bawah ini. Tenang, gak akan ada spoiler, kok!

1. Banyu Anggoro, penderita spektrum autis yang tinggal bersama Eyangnya

Instagram.com/film_dancingintherain

Banyu Anggoro (Dimas Anggara) adalah penderita spektrum autis sejak lahir. Karena kekurangannya tersebut, orangtuanya tidak mengakuinya dan malah menitipkan Banyu pada Eyangnya (Christine Hakim). Tinggallah dua orang tersebut dalam satu rumah penuh cinta. Eyang sangat menyayangi Banyu dan menerima segala kekurangannya. Sejak kecil, dengan telaten Eyang membesarkan Banyu seorang diri. 

Karena lahir dengan keterbatasan, Eyang membawa Banyu ke psikolog anak guna penanganan tepat untuk Banyu. Walau autis, Banyu punya kecerdasan luar biasa, sehingga dirinya jadi anak yang membanggakan dan berhasil membawa pulang berbagai piala lomba akademik sekolah.

2. Kedatangan Radin dan Kinara

Instagram.com/film_dancingintherain

Penyakit Banyu harus dilawan dengan cara bersosialisasi. Inilah yang membuat Eyang akhirnya membiarkan Banyu main ke luar rumah. Saat itulah Banyu bertemu dengan Radin dan Kinara, dua anak yang mau berteman dengannya secara tulus. Mereka bertiga akhirnya menjadi sahabat sejati yang suka menari di bawah hujan dan pulang dalam keadaan basah kuyup.  

Radin dan Kinara tahu benar kondisi Banyu, sehingga mereka satu sama lain saling melengkapi dan menjadi pelindung Banyu yang penuh keterbatasan.

Baca Juga: Review Film Arwah Tumbal Nyai, Misteri Hilangnya Sang Penari Jaipong

3. Persahabatan yang dilarang

Instagram.com/film_dancingintherain

Konflik timbul ketika orangtua Radin melarang anaknya bergaul dengan anak yang tidak normal. Hal ini jelas membawa kesedihan bagi Eyang dan juga Banyu. Persahabatan mereka yang sudah dibangun sejak kecil sampai besar, harus terhalang hanya karena pikiran sempit orangtua yang tidak mau anaknya berteman dengan anak autis.

4. Menari di bawah hujan

Instagram.com/film_dancingintherain

Persahabatan Banyu, Kinara dan Radin ternyata memang punya kekuatan yang besar. Meski sudah dilarang berulang kali, mereka bertiga tetap menemukan jalan untuk bersama. Dari zaman duduk di sekolah dasar sampai sudah kuliah, persahabatan mereka yang sudah berusia 10 tahun tetap berjalan baik. Mereka tetap suka menari di bawah hujan dan tertawa bersama. 

Baca Juga: Review Film Something In Between: "Sampai Maut Memisahkan Kita"

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya