TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Review Film Perburuan: Antara Pemberontakan dan Penantian Kemerdekaan

#ReviewFilm Totalitas Adipati dalam perburuan tentara Jepang

Berbagai Sumber

Buku karya sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer difilmkan, Richard Oh menjadi sutradara dari film Perburuan. Film ini diperankan oleh sejumlah artis muda terkenal seperti Adipati Dolken dan Ayushita. Bakal tayang 15 Agustus 2019, jangan lewatkan salah satu film yang mengangkat soal sejarah Indonesia ini.

Buat kamu yang penasaran, gak ada salahnya cermati dulu review di bawah ini supaya kamu punya gambaran tentang filmnya. Tanpa mengandung spoiler, IDN Times berkesempatan menyaksikan terlebih dahulu film Perburuan dan berikut reviewnya.

1. Shodanco Hardo, anggota PETA yang lakukan pemberontakan 14 Februari 1945

IDN Times/Charles Tan

Hardo (Adipati Dolken) merupakan anggota Pembela Tanah Air yang melakukan pemberontakan pada tanggal 14 Februari 1945. Naas, usahanya tersebut tidak berhasil dan malah menyebabkan beberapa nyawa kawannya sendiri tiada.

Baca Juga: Gala Premiere Hari Ini, Perburuan dan Bumi Manusia Tayang 15 Agustus

2. Hardo diburu tentara Jepang karena dianggap sebagai musuh negara

IDN Times/Charles Tan

Sejak pemberontakan itu Hardo menjadi target buruan tentara Jepang karena dianggap sebagai musuh negara. Dirinya yang tinggal sendiri di hutan dan gua memilih meninggalkan segala kehidupannya karena tak ingin ditangkap oleh Jepang.

3. Berbulan-bulan bersembunyi, meninggalkan semuanya

IDN Times/Charles Tan

Hardo juga meninggalkan kekasihnya, Ningsih (Ayushita) dan kedua orangtuanya dalam perburuan ini. Masih dengan tekad menyala bahwa Indonesia akan merdeka, Hardo tetap enggan menyerahkan diri bahkan menerima bantuan dari siapa pun.

Baca Juga: 15 Potret Kemeriahan Gala Premier Bumi Manusia & Perburuan di Surabaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya