TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Menarik di Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak

Fix, ini film kece abis

inspiratorfreak.com

Jakarta, IDN Times - Setelah keliling ke berbagai festival film internasional, akhirnya film yang berjudul Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak bakal rilis di Indonesia.

Baca juga: Menang di Festival Film Spanyol, Ini 10 Peran Terbaik Marsha Timothy

Film yang disutradarai oleh Mouly Surya ini, akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 16 November mendatang. Berikut beberapa hal yang menarik tentang film ini. 

1. Menyabet berbagai penghargaan bergengsi

pikiranrakyat.com

Sebelum tayang di Indonesia, film ini pernah berkunjung ke berbagai festival film internasional. Di antaranya Cannes, New Zealend, Toronto, Busan, Melbourne dan Maroko.

"Penonton luar negeri sangat antusias sekali. Baru filmnya dimulai sudah tepuk tangan. Intinya mereka banyak bertanya tentang Indonesia," kata Mouly saat jumpa pers dengan awak media, Kamis(9/11). 

Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan sebagai film dengan skenario terbaik pada Festival International du Film deFemmesde Sale (FIFFS) di Maroko edisi ke-11. Di Filipina meraih penghargaan Asian NestWave dari The QCinema Festival.

Kemudian pemeran Marlina (Marsha Timothy) juga mendapat penghargaan sebagai aktris terbaik dari Sitges International Fantastic Film Festival.

2. Tantangnya, keluar dari zona nyaman

IST/Cinesurya Production

Mouly menjelaskan film ini menuntut setiap pemerannya untuk keluar dari zona nyaman mereka dalam melakukan akting.

"Film ini penting untuk dibuat, agar bangsa kita bisa berkembang. Oleh karena itu sangat penting untuk keluar dari zona nyaman," tambah Mouly.

Seperti belajar bahasa daerah Sumba (NTT) selama dua bulan hingga shooting di lokasi yang berdebu dan panas. 

3. Suasana Sumba yang sangat kental 

IST/Cinesurya Production
Film ini dinilai sukses nuansa kehidupan di Sumba. "Pernah ada yang bertanya (di luar negeri), kok ini ngak ada muslimnya. Padahal Indonesia mayoritasnya muslim? saya jawab kalau Indonesia itu sangat beragam dan tempat dimana saya shooting memang mayoritasnya non-muslim," ujar Mouly.

Dalam film ini juga sangat kental sekali adat dan tradisi daerah. Seperti mayat yang ditutupi kain tenun dan tidak harus dikubur dalam waktu dekat. Kemudian, kepercayaan bayi sungsang adalah akibat istri yang tidur dengan pria lain turut mewarnai film ini.

Alur tersebut didukung dengan alat musik dan lagu Lahape Jodoh yang memantapkan suasana Sumba

Baca juga: Ketahui Siapa Karaktermu dalam Film “Thor”

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya