TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Menarik dari Film Jepang 'Survival Family' yang Sarat Makna

Mengajari kita untuk survive dalam kondisi apa pun

japanesefilmfest.org

Melihat fenomena mati lampu yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, membuat teringat pada film Jepang yang berjudul Survival Family yang bercerita tentang sebuah keluarga sederhana yang harus bertahan hidup karena semua akses baik itu listrik, air, kendaraan seperti mobil, bus, pesawat, motor dan kereta serta peralatan elektronik lainnya tidak berfungsi sama sekali.

Semua orang yang berada di daerah perkotaan berlomba-lomba pergi mencari pasokan makanan di pedesaan, tak terkecuali dengan keluarga Yoshiyuki Suzuki yang terdiri dari istri dan kedua anaknya.

Mereka bersepeda menuju pedesaan dan mencoba bertahan hidup dengan memakan makanan kucing, karena pasokan makanan sudah habis. Nah, di bawah ini ada beberapa hal menarik yang bisa kita jadikan pelajaran, apa saja?

1. Kita jangan terlalu terpaku pada teknologi modern

japantimes.com

Di film ini kita akan menyaksikan di mana barang-barang berharga dan peralatan elektronik yang super modern sekalipun tidak bisa digunakan bahkan tidak berarti. Dan hal itu tentunya membuat masyarakat Jepang kalang kabut karena tidak terbiasa dengan hal tersebut.

Namun, mereka tetap harus bertahan hidup tanpa peralatan modern dengan beralih memanfaatkan peralatan-peralatan tradisional yang ada di sekitar mereka.

Intinya, meskipun hidup di zaman modern, di mana semua akses apa pun bisa mempermudah urusan kita. Namun jangan sampai kita terlalu terpaku dan lupa mempelajari hal-hal tradisional lainnya yang akan sangat bermanfaat untuk kita nantinya.

Baca Juga: 5 Pesan Moral dari Film Jepang Himizu yang Bikin Nangis

2. Dalam keadaan apa pun, keluarga adalah segalanya

blogspot.com/Faredelyn hacky

Film ini juga mengajarkan kita bahwa keluarga adalah segalanya, peran keluarga sangat berarti dalam menghadapi berbagai masalah.

Ketika keluarga Yoshiyuki Suzuki kehabisan makanan, kedua anaknya yang pada awalnya tidak terlalu dekat dengan sang ayah, pada akhirnya mereka bahu membahu mencari pasokan makanan ke berbagai tempat agar tidak mati kelaparan.

3. Pentingnya mempelajari hal-hal yang berbau tradisional

brilio.net

Ketika keluarga Yoshiyuki Suzuki kehabisan makanan, mereka melihat seekor hewan dan bermaksud untuk menyembelihnya. Namun yang jadi masalah adalah mereka sama sekali tidak tahu cara menyembelih hewan dan mengolahnya karena mereka terbiasa memakan makanan yang serba instan.

Namun ada seorang kakek tua yang pada akhirnya bersedia menampung mereka untuk tinggal di rumahnya. Keluarga tersebut pada akhirnya belajar cara memasak dan mengolah makanan secara tradisional dari si kakek tersebut.

4. Hubungan keluarga terjalin lebih harmonis

thr.com

Pada awalnya kedua anak Suzuki itu tidak dekat dan tidak terlalu harmonis dengan sang ayah, bahkan mereka juga terkesan merendahkan si ayah. Tapi, ketika ayahnya hilang terbawa arus ketika hendak menyeberangi sungai, barulah kedua anak tersebut menyadari bahwa mereka sangat menyayangi ayahnya.

Dalam keadaan terguncang, ibu dan kedua anak tersebut tetap melanjutkan perjalanan menuju Kagoshima meskipun sempat dihadang oleh beberapa anjing liar. Namun, pada akhirnya Suzuki selamat dan berhasil ditemukan oleh istrinya ketika sedang dalam perjalanan.

Baca Juga: Bikin Ngakak, 5 Film Jepang Genre Komedi ini Seru Ditonton Weekend

Verified Writer

Asih Purwanti

Menulis adalah cara untuk melarikan diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya