Anak Ungkap Pesan Titiek Puspa, Ingin Dikenang dengan Busana Putih!

Jakarta, IDN Times - Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka yang mendalam. Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah pun dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (11/4/2025) siang.
Ketika biasanya prosesi pemakaman identik dengan busana hitam, anggota keluarga sang artis senior justru memperlihatkan hal yang kontras dengan mengenakan busana putih. Lantas, apa alasannya?
1. Alasan keluarga pakai busana serba putih di pemakaman Titiek Puspa

Seluruh anggota keluarga kompak mengenakan busana serba putih di pemakaman Titiek Puspa. Sang anak, Petty Tunjungsari mengungkap bahwa hal tersebut merupakan amanat yang pernah disampaikan oleh mendiang ibunya lima tahun lalu.
"Jadi sejak lima tahun yang lalu, dia punya kayak pesan khusus gitu, entar kalau aku mati kalian datang, saudaraku khusus pakai putih ya, karena saya nggak suka baju hitam," kata Petty Tunjungsari saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jumat (11/4/2025).
Mengingat sang ibu adalah seorang seniman, Petty pun memaklumi pesan tersebut. Sebagai orang Jawa, Petty juga merasa bahwa permintaan ibunya tersebut merupakan wasiat yang harus dijalankan, tidak boleh dianggap remeh.
2. Sang cucu kehilangan sosok yang menjadi panutan

Sementara itu, Dio, cucu Titiek Puspa mengungkapkan duka yang mendalam atas kepergian sang nenek. Dio mengatakan bahwa dirinya tidak hanya kehilangan seorang nenek, tetapi juga panutan.
"Kita di sini karena bukan kehilangan hanya seorang eyang atau seorang mama atau seorang tokoh, tapi kita kehilangan seorang yang bisa dijadikan contoh atau role model buat kita semua," pungkas Dio.
Dio kemudian menceritakan bahwa neneknya sempat menitipkan pesan terakhir yang mengingatkan mereka untuk saling maaf-memaafkan dalam hal apapun.
3. Petty Tunjungsari terharu pemakaman ibunya dihadiri oleh ratusan pelayat

Selain keluarga dan kerabat, pemakaman Titiek Puspa juga dibanjiri oleh para pelayat, mulai dari masyarakat, warga sekitar, rekan artis, pejabat, hingga penggemar. Penuh sesak pelayat ini pun sempat membuat lokasi pemakaman terlihat bak lautan manusia.
Sebagai anak, Petty merasa sangat terharu karena banyak yang mengantarkan jenazah ibunya sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Saya sangat terharu, anak saya juga bingung, yang nganter eyang banyak banget. Saya terharu karena saya bukan pengerah massa. Jadi saya nggak mungkin bayar massa sebanyak ini," ungkapnya.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Dio, karena menurutnya, hal ini menjadi penanda bahwa banyak yang ikut mendoakan sang nenek.