ilustrasi pejalan kaki sedang menyeberang jalan (pixabay.com/users/b_me-342327/)
Sebuah studi dari Bank of America pada bulan Juli menemukan bahwa Gen Z masih berjuang untuk membangun tabungan dan berkontribusi pada pensiun mereka dengan hampir setengah—atau 46 persen—mengandalkan orang tua mereka untuk bantuan keuangan. Untuk sekadar bertahan, mereka menunda pencapaian keuangan—seperti membeli rumah—dan menurunkan gaya hidup mereka. Di saat yang sama, Gen Z tampaknya lebih vokal tentang preferensi anggaran dan batasan keuangan dengan 63 persen responden mengatakan bahwa mereka "tidak merasa tertekan oleh teman-teman untuk mengeluarkan uang secara berlebihan."
Di era di mana konsumerisme sering kali menjadi standar, tren underconsumption core hadir sebagai angin segar yang mengajak kita untuk menghargai apa yang sudah kita miliki. Tren ini tidak sekadar tentang mengurangi pembelian barang baru, tetapi juga tentang merayakan umur panjang dan pemanfaatan kembali barang-barang lama.
Dari palet makeup yang hampir habis hingga pakaian yang sudah usang, underconsumption core menantang kita untuk melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan dan menemukan kegunaan baru dari barang-barang yang tampak tak lagi berharga. Di tengah hiruk-pikuk tren yang berubah cepat, tren ini membawa pesan tentang keberlanjutan dan kemandirian yang semakin relevan dalam kehidupan modern.