Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ghazali dan Aliya (dok. Wau Animation/Ejen Ali)
Ghazali dan Aliya (dok. Wau Animation/Ejen Ali)

Penggemar kartun Malaysia pasti gak asing lagi dengan serial Ejen Ali. Serial produksi Wau Animation ini pertama kali tayang di TV Indonesia pada tahun 2017. Ejen Ali mengisahkan tentang Ali, anak berusia 12 tahun yang bekerja sebagai agen rahasia di organisasi bernama MATA.

Serial Ejen Ali musim pertama hingga ketiga berfokus pada Ali saat menjalankan misi sebagai agen rahasia. Kehidupan pribadi dan sosok orangtua Ali jarang disoroti. Pastinya banyak penonton yang bertanya-tanya, apa pekerjaan orangtua Ali dan mengapa sosok mereka jarang muncul? Yuk, kita bahas bersama-sama dalam ulasan berikut!

1. Ayah Ali adalah ilmuan paling berpengaruh di Cyberaya

Ghazali (dok. Wau Animation/Ejen Ali)

Ayah Ali adalah seorang ilmuan spesialis bidang teknologi dan elektronik bernama Ghazali. Dia merupakan salah satu dari tiga orang paling berpengaruh dalam perkembangan Kota Cyberaya. Ghazali bekerja sama dengan ilmuan lain, yaitu dokter Tong dan Mala, untuk menjadikan Cyberaya sebagai kota yang maju dan modern. Karakter Ghazali jarang terlihat karena pekerjaannya yang sibuk dan menyita waktu.

Ghazali muncul perdana dalam serial Ejen Ali musim pertama episode “Misi: Comot”. Dalam episode “Misi: Bangkit”, penjahat bernama Aaron ingin menggagalkan rencana Ghazali dan rekan-rekannya dengan cara mengendalikan pikiran mereka menggunakan alat ciptaannya. Aaron gak terima dia dipecat oleh dokter Tong karena dia merasa telah berjasa menciptakan berbagai alat canggih. Untungnya, Ali dan agen MATA lainnya berhasil tiba tepat waktu sehingga Ghazali selamat dari ancaman Aaron.

2. Ibu Ali bekerja sebagai agen MATA

Aliya (dok. Wau Animation/Ejen Ali)

Meski jarang muncul, penonton serial Ejen Ali masih cukup familier dengan sosok Ghazali karena dia sering berinteraksi dengan Ali di rumah. Namun, banyak penonton penasaran dengan sosok ibu Ali yang hanya muncul sekali dalam serial Ejen Ali musim pertama hingga ketiga. Yuk, kita berkenalan dengan Aliya, ibu Ali yang bekerja sebagai agen MATA.

Aliya dan adiknya, yaitu Bakar, bekerja sebagai agen MATA dengan tujuan ingin melindungi Kota Cyberaya dari ancaman penjahat-penjahat kejam. Aliya pertama kali muncul dalam serial Ejen Ali musim pertama episode “Misi: Bangkit” melalui adegan kilas balik masa kecilnya. Perjalanan Aliya sebagai agen MATA gak disoroti dalam serial Ejen Ali, tetapi hal ini jadi topik utama dalam film Ejen Ali: The Movie (2019).

Film Ejen Ali: The Movie mengungkapkan Aliya adalah anggota pilar tekno karena kemahirannya di bidang teknologi. Dalam film ini juga terungkap fakta bahwa Aliya merupakan pencipta IRIS. Aliya ditugaskan oleh pemimpin pilar MATA untuk menciptakan IRIS agar bisa membantu para agen dalam menyelesaikan misi-misi yang sulit.

3. Ayah Ali gak pernah tau istrinya adalah agen rahasia

Ghazali dan Aliya (dok. Wau Animation/Ejen Ali)

Kalau kamu belum tahu, MATA merupakan organisasi rahasia yang beroperasi di bawah arahan walikota Cyberaya. Selain walikota Cyberaya dan semua agen, gak ada orang lain yang tahu soal MATA, termasuk petinggi kota seperti Ghazali. Selama ini, Ghazali gak pernah tahu kalau istrinya adalah agen rahasia. Ghazali mengira Aliya adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus keluarga.

Aliya menjalankan tugasnya sebagai agen rahasia saat Ghazali pergi bekerja. Rahasia Aliya gak pernah terbongkar karena dia bisa membagi waktu untuk bekerja sebagai agen sekaligus mengurus keluarga. Bahkan, Ghazali juga gak tahu kalau Ali mengikuti jejak ibunya sebagai agen MATA, lho.

4. Ibu Ali meninggal saat menjalankan misi

Aliya (dok. Wau Animation/Ejen Ali)

Mungkin kamu bertanya-tanya, ke mana perginya Aliya karena jarang muncul dalam serial Ejen Ali. Jawabannya adalah Aliya sudah meninggal saat menjalankan misi bersama MATA dalam film Ejen Ali: The Movie (2019). Aliya mengorbankan diri untuk melindungi Kota Cyberaya dari ledakan rudal yang dikirim oleh penjahat bernama Niki.

Dalam film yang sama juga terungkap bahwa Aliya bisa mengendalikan mode override IRIS saat digunakan oleh Ali meski dirinya sudah meninggal. Setelah tiada, Aliya dikenang sebagai salah satu agen MATA yang paling hebat dan berani. Dedikasi Aliya sebagai agen MATA menginspirasi Ali untuk jadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Wah, ternyata orangtua Ali adalah orang-orang yang berpengaruh dalam memajukan dan menjaga keamanan Kota Cyberaya. Meski orang tuanya punya pekerjaan yang mentereng, Ali bisa sukses sebagai agen MATA berkat kerja kerasnya sendiri, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team