banner Cannes Film Festival (Pexels.com/Darya Sannikova)
Salah satu perbedaan yang cukup kentara adalah fakta bahwa kebanyakan film yang tayang perdana di bioskop sudah punya distributor. Itulah mengapa mereka bisa melakukan penayangan komersial langsung ke khalayak luas. Beda dengan film jebolan festival yang umumnya digarap dalam format independen. Mereka punya rumah produksi, tetapi belum meneken kerja sama dengan distributor manapun.
Penayangan di festival adalah jalan bagi mereka untuk menggaet distributor. Biasanya, distributor independen yang rajin berburu film-film potensial di festival. Sebagai contoh, A Different Man yang dibeli A24 setelah tayang di Sundance Film Festival 2024. IFC Films membeli hak siar Armand setelah film Norwegia itu tayang di Cannes. Begitu pula dengan Queer yang baru dapat distributor sebulan setelah premier di Venice Film Festival 2024.
Namun, gak semua film jebolan festival belum punya distributor, kok. The Substance dibeli hak siarnya oleh MUBI beberapa saat sebelum tayang perdana di Cannes Film Festival 2024. Anora, misalnya, sudah meneken kontrak dengan NEON sebelum tayang perdana di Cannes pada Mei 2024. Kasus serupa terjadi pada The Room Next Door yang sebelum penayangan pertamanya di Venice Film Festival 2024 sudah dibeli hak distribusinya oleh Sony Pictures Classics.