tumpukan album yang dirilis secara fisik (Pexels/Stanislav Kondratiev)
Album bisa dibilang salah satu pencapaian dalam karier seorang musisi. Seperti EP, album adalah kompilasi beberapa lagu sekaligus yang biasanya masih satu tema dan nuansa. Album berisi lebih banyak lagu, bisa belasan sampai puluhan. Walaupun ada juga yang hanya berisi 7-10 lagu saja.
Album butuh waktu untuk dibuat dan proses rekaman yang lebih kompleks. Seorang musisi bisa menghabiskan waktu bulanan bahkan tahunan untuk merangkai sebuah album. Dalam proses rekaman profesional, setiap elemen dalam track, seperti vokal dan instrumen musik biasanya direkam terpisah. Baru setelah itu masuk dalam proses mixing. Belum lagi pembuatan sampul, pemotretan untuk materi promosi, dan berbagai elemen estetika lainnya. Berbagai elemen seni itu yang bikin album punya peran signifikan dalam karier seorang musisi.
Menariknya, single, EP, dan album sempat jadi perdebatan sengit di antara pegiat musik. Ini terjadi setelah kehadiran layanan streaming yang berhasil menggeser pola konsumsi pendengar. Dari yang biasanya membeli album fisik, kini orang tergoda untuk mendengar musik secara daring. Fenomena ini yang membuat orang lebih mudah memilih lagu sesuai selera ketimbang memaksa diri untuk mendengar seluruh album.
Apalagi dengan keberadaan fitur yang memudahkan pendengar membuat dan membagikan playlist sendiri, album sempat dianggap ketinggalan zaman. Sepanjang 2016--2021, data Ditto Music menunjukkan penurunan konsisten dari jumlah album yang dirilis. Sebaliknya, lebih banyak musisi yang merilis karyanya dalam bentuk single dan EP. Bagaimana denganmu? Apakah kamu tim playlist atau tim album?