Suku Shandia melindungi tanah airnya (dok. Toei Animation/One Piece)
Kolonialisme adalah praktek penguasaan wilayah atau penduduk oleh negara asing untuk suatu tujuan. Para penjajah akan berusaha menguasai tanah jajahan untuk menetap di sana. Mereka berniat mengambil sumber daya dari tanah jajannya.
Dengan banyaknya orang jahat dan kuat di One Piece, tak jarang mereka datang ke suatu tempat hanya untuk menguasainya. Mereka akan mengambil hak milik dari tanah tersebut secara mutlak, serta bertindak layaknya diktator yang menakuti dan menyengsarakan rakyat. Biasanya, rakyat akan hidup di tengah ketakutan dan penderitaan selama bertahun-tahun.
Penjajahan terbesar yang pertama kali muncul di One Piece ada pada arc Skypiea. Enel berhasil menguasai Skypiea usai merebutnya dari Gan Fall dan memerintah pulau langit itu dengan tangan besi. Dengan kekuatan Mantra dan Goro Goro no Mi, Enel dapat memantau dan mengetahui perilaku penduduk. Siapa pun yang berani menghinanya atau melanggar aturannya, Enel tak segan memberi mereka serangan mematikan.
Enel beserta bawahannya juga berusaha mengambil alih Upper Yard, potongan pulau Jaya yang terlempar ke langit, dari Suku Shandia. Enel menganggap Upper Yard sebagai anugerah sehingga dia harus merebutnya demi menjadikannya simbol kekuasaan. Ini mengakibatkan perang panjang antara Suku Shandia dan para bawahan Enel.
Praktek penjajahan lain dilakukan oleh Kaidou di Wano. Kaidou menjajah Wano selama lebih dari 20 tahun karena bekerja sama dengan Orochi, shogun palsu dari Wano. Akibatnya, Kaidou mengubah Wano sebagai pabrik senjata yang mencemari lingkungan dengan limbah beracun, menyebabkan penduduk sulit mendapatkan akses makanan higienis dan air bersih. Kaidou juga mengklaim Wano sebagai markasnya dan menjadikan Onigashima sebagai pusat operasinya.
Para penduduk Wano harus rela hidup dalam penderitaan selama bertahun-tahun. Mereka tak mampu memberontak karena kekuatan Kaidou dan krunya yang luar biasa. Siapa pun yang berani memberontak, maka Kaidou tak segan membunuhnya atau memenjarakannya di Udon.
Berkat contoh-contoh di atas, One Piece sukses menyajikan beragam bentuk pelanggaran HAM yang merupakan refleksi dari kasus yang terjadi di dunia nyata. Melalui cerita tersebut, One Piece menggambarkan betapa kejamnya tindakan jahat seperti diskriminasi, perbudakan, hingga kolonialisme. Dengan adanya isu-isu ini di dalam cerita, One Piece seolah-olah mengajak penggemarnya untuk lebih sadar terhadap pentingnya hak asasi manusia.