Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)
Taylor Swift sempat menanggapi kritik terkait album barunya, The Life of a Showgirl. Dalam interview bersama Apple Music 1 yang dipandu Zane Lowe pada 7 Oktober 2025 lalu, Swift sempat ditanyai soal bagaimana ia mencerna semua respons publik terkait The Life of a Showgirl.
Swift menjawab dengan tenang. Katanya, ia sangat menghargai opini subjektif orang-orang tentang seni. Ia bukan polisi seni dan semua orang boleh merasakan apa pun yang mereka inginkan. Dari tanggapannya, Swift sepertinya tahu jika album terbarunya memang terdengar berbeda.
Dalam interview tersebut, Swift juga menjelaskan jika karakter yang ia tonjolkan dalam setiap album selalu berbeda. Di album The Tortured Poets Department (2024), misalnya, ia membawa karakter yang serius, sensitif, dan tulus. Kalau di The Life of a Showgirl, Swift lebih mengangkat karakter gadis nakal di panggung, menyenangkan, penuh skandal, seksi, genit, dan kocak.
Pada akhirnya, kritik yang menghujam The Life of a Showgirl memang menarik perhatian. Namun, jika membahas kesuksesan, album ini sangat sukses, apalagi di pasaran. Angka penjualan terus meningkat dari platform streaming, CD, dan bahkan vinyl.
The Life of a Showgirl mungkin bukan album Taylor Swift terbaik versimu atau kebanyakan orang. Perubahan musik, kedalaman lirik lagu, dan ekspektasi publik membuat album ini terdengar "biasa saja" untuk judul album yang semegah itu. Uniknya, di media sosial banyak fans yang memosting peringkat album Swift favoritnya. The Life of a Showgirl jarang masuk tiga besar. Album folklore, 1989, atau reputation masih jadi juara di hati banyak orang. Harus mengakui, penulis termasuk di antaranya.