10 Band Rock yang Terkenal dengan Bassist-nya, Jarang Terjadi?

- Red Hot Chili Peppers - Flea: Bassist dengan gaya slapping agresif dan funky, sering menjadi melodi utama dalam lagu-lagu RHCP.
- Primus - Les Claypool: Bassis frontman, penulis lirik, dan bass virtuoso dengan permainan yang liar dan super dominan.
- The Beatles - Paul McCartney: Pemain bass yang merevolusi permainannya di musik pop dengan menciptakan bassline yang melodis dan "bernyanyi".
Kalau kamu anak band, pasti sudah familiar dengan guyonan kalau pemain bass selalu jadi anak bawang alias gak terlalu berpengaruh. Padahal, pemain bass itu sebenarnya pahlawan tanpa tanda jasa, lho. Posisi yang biasanya di belakang dan tugasnya sebagai penjaga ritme, membuat mereka jarang mendapat sorotan utama dibandingkan sang vokalis atau gitaris.
Namun, lupakan dulu stereotip itu!. Beberapa band rock legendaris justru punya identitas yang sangat lekat dengan bassist mereka yang luar biasa. Para pemain bass ini adalah seorang virtuoso, inovator, dan sering kali menjadi otak kreatif di balik lagu-lagu hits. Yuk, kita beri sorotan pada para pemain bass yang menjadi nyawa bagi band mereka ini!
1. Red Hot Chili Peppers - Flea

Jika ada satu bassist yang permainannya lebih menonjol dan setara dari sang gitaris, dia lah Flea. Dengan gaya slapping-nya yang super agresif, enerjik, dan funky, bassline yang ia ciptakan sering kali menjadi melodi utama dalam lagu-lagu RHCP. Ditambah dengan aksi panggungnya yang selalu liar dan melompat-lompat, Flea adalah seorang frontman sejati yang telah menginspirasi jutaan orang untuk mulai bermain bass. Ia begitu terkenal dengan kostum tengkoraknya yang ikonik itu!
2. Primus - Les Claypool

Jika di band lain bassist adalah fondasi, maka di band Primus, bassist adalah frontman. Les Claypool adalah vokalis utama, penulis lirik, sekaligus bass virtuoso yang permainannya di luar nalar. Ia tidak memainkan bass untuk mengiringi, melainkan menjadikannya sebagai instrumen utama yang liar dan super dominan. Dengan teknik tapping dan slapping-nya yang aneh dan gila, sound unik Primus sepenuhnya lahir dari permainannya. Tanpa Les Claypool, Primus tidak akan seikonis sekarang!
3. The Beatles - Paul McCartney

Meskipun dunia lebih mengenalnya sebagai penyanyi dan penulis lagu, Paul McCartney adalah seorang pemain bass yang merevolusi permainannya di musik pop. Di saat bassist lain hanya memainkan nada dasar yang monoton, Paul justru menciptakan bassline yang sangat melodis dan "bernyanyi". Coba saja dengarkan lagu 'Come Together', di mana bass-nya bergerak lincah seolah menjadi melodi kedua. Ia membuktikan bahwa bass bukan hanya instrumen ritmis, tapi juga bisa menjadi salah satu suara utama yang paling berkarakter dalam sebuah lagu.
4. Motorhead - Lemmy Kilmister

Sama seperti Primus, di band Motörhead, Lemmy Kilmister adalah seorang frontman. Ia adalah vokalis, bassis, penulis lagu, dan ikon rock and roll. Gaya bermain bass-nya sangatlah unik dan "kotor". Dengan bass Rickenbacker dan tumpukan ampli Marshall-nya, ia sering memainkan akor (kunci) layaknya seorang gitaris ritme, menciptakan sound dinding suara super berisik dan bergemuruh yang menjadi ciri khas musik Motörhead. Rest in peace, Lemmy!
5. Rush - Geddy Lee

Di band progressive rock legendaris Rush, Geddy Lee adalah definisi dari seorang multitasker. Bayangkan, di atas panggung, ia harus menyanyi dengan vokal melengkingnya yang khas, bermain keyboard dan pedal synthesizer dengan kakinya, sambil memainkan bassline yang super rumit dan teknikal. Permainan bass-nya sangat menonjol, cepat, dan melodius, menjadi salah satu elemen paling penting yang membentuk sound progresif Rush yang kompleks dan dikagumi di seluruh dunia.
6. Iron Maiden - Steve Harris

Gak hanya seorang bassist, Steve Harris adalah pendiri, pemimpin, dan komposer utama dari raksasa heavy metal, Irons Maiden. Sound bass-nya yang kencang dan menonjol, sering digambarkan seperti "kuda berlari" (galloping), adalah detak jantung dari musik mereka. Jika kamu mendengarkan lagu seperti 'The Trooper' atau 'Run to the Hills', kamu akan sadar bahwa bass-nya tidak hanya mengikuti ritme, melainkan memimpin serangan di barisan paling depan bersama dua gitarisnya.
7. Metallica - Cliff Burton

Meskipun kebersamaannya dengan Metallica terbilang singkat, warisan dari sang bassis, Cliff Burton, akan abadi selamanya. Di tengah musik thrash metal yang super cepat dan brutal, Cliff membawa elemen yang tidak terduga: melodi, harmoni, dan musikalitas yang tinggi. Ia tidak hanya mengikuti riff gitar, tapi sering kali menciptakan counter-melody yang kompleks. Puncaknya adalah di lagu instrumental '(Anesthesia) - Pulling Teeth', di mana ia menunjukkan bahwa solo bass yang menggunakan efek distorsi dan wah effect, bisa menjadi sajian utama yang sama kerennya dengan solo gitar. Rest in peace, Cliff!
8. Muse - Chris Wolstenholme

Di era band rock modern, Chris Wolstenholme adalah salah satu bassist yang permainannya paling mudah dikenali dan sangat dominan. Ia terkenal dengan bassline-nya yang super berat, sering kali menggunakan efek fuzz atau distorsi yang garang, dan menjadikannya sebagai riff utama lagu. Coba saja dengarkan lagu 'Hysteria' atau 'Uprising', dan kamu akan langsung sadar bahwa sound megah dan penuh energi dari Muse sangat bergantung pada permainan bass-nya yang menggelegar.
9. The Who - John Entwistle

Dijuluki "The Ox" karena sikapnya yang tenang di panggung, John Entwistle adalah kebalikannya dalam hal permainan bass. Di saat bassis lain di eranya hanya menjadi pendukung ritme, ia justru bermain seperti "gitaris utama kedua". Dengan sound bass-nya yang super keras, berat, dan permainannya yang sangat cepat, ia mengisi setiap ruang kosong dalam musik The Who dengan melodi-melodi yang rumit. Solo bass-nya yang legendaris di lagu 'My Generation' dianggap sebagai salah satu momen yang merevolusi peran bass dalam musik rock. Rest in peace, John!
10. Black Sabbath - Geezer Butler

Sebagai band yang dianggap sebagai "bapak" dari heavy metal, Black Sabbath punya Geezer Butler sebagai arsitek sound berat mereka. Ia adalah salah satu bassist pertama yang bereksperimen dengan menurunkan seteman bass-nya dan menggunakan pedal wah, menciptakan suara yang kelam, berat, dan menjadi fondasi bagi riff-riff ikonik Tony Iommi. Lebih dari itu, Geezer juga penulis lirik utama untuk semua lagu-lagu klasik Black Sabbath di era Ozzy, menulis tentang tema-tema horor dan realitas sosial yang menjadi ciri khas mereka.
Nama-nama legendaris ini seperti menghancurkan mitos tentang bassist yang jarang disorot di permukaan. Mereka membuktikan bahwa bassist bisa menjadi seorang frontman, komposer utama, dan inovator yang paling berpengaruh di dalam sebuah band. Kalau kamu sendiri, siapa pemain bass favorit kamu?