Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Nanami Kento dari Jujutsu Kaisen (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Nanami Kento merupakan salah satu karakter terpopuler dari serial manga dan anime Jujutsu Kaisen. Saking tenarnya, Nanami berhasil jadi trending topic di Twitter (alias X) usai tampil di episode terbaru Jujutsu Kaisen season 2 pada Jumat (24/11/2023) dini hari.

Sejak awal kemunculannya, Nanami Kento sudah mencuri perhatian dengan penampilan yang unik dan karakter yang cool. Digemari fans cewek dan cowok, yuk cek biodata dan profil Nanami Kento berikut.

Artikel ini berpotensi mengandung spoiler Jujutsu Kaisen.

1. Biodata Nanami Kento

Nanami Kento dari Jujutsu Kaisen (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen Season 2)

Nama: Nanami Kento
Julukan: Nanamin, 7:3 Sorcerer
Tanggal lahir: 3 Juli 1990
Zodiak: Cancer
Tinggi: 184 cm
Warna rambut: Pirang
Warna mata: Cokelat
Profesi

  • Konsultan finansial (resign)
  • Jujutsu sorcerer

Pendidikan: 

  • SMK Jujutsu Tokyo Metropolitan
  • S1 Universitas yang belum diketahui

Level: Grade 1 Sorcerer
Seiyuu/pengisi suara: 

  • Kenjiro Tsuda (Jepang)
  • David Vincent (Inggris)

2. Latar belakang Nanami Kento

Nanami Kento semasa SMA (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Nanami Kento merupakan salah satu penyihir Jujutsu Grade 1 di cerita Jujutsu Kaisen. Berbeda dari Gojo Satoru, ia berasal dari keluarga non penyihir. Berambut pirang dengan mata cokelat terang, Nanami memiliki darah Denmark dari kakeknya. 

Semasa sekolah ia terlihat sebagai remaja jangkung dengan rambut poni lempar. Di SMK Jujutsu Tokyo Metropolitan, Nanami merupakan adik kelas Gojo Satoru, Geto Suguru, dan Ieiri Shoko. Ia memiliki teman sekelas bernama Yu Haibara. 

Setelah dewasa, Nanami sempat bekerja sebagai karyawan perusahaan. Tak heran jika ia kerap berdandan ala eksekutif muda dengan rambut klimis, setelan jas dan sepatu kulit, bahkan setelah resign. Jam tangan yang dikenakannya bukan hanya sebagai aksesori tetapi juga alat bantunya dalam menentukan jurus kutukan.

3. Kepribadian Nanami Kento

Nanami Kento dari Jujutsu Kaisen (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen Season 2)

Dari raut wajahnya, Nanami Kento terlihat seperti orang yang tidak ramah dan muram. Ia juga dikenal dengan omongan yang keras dan tidak suka basa-basi. Orang-orang yang baru mengenalnya kerap merasa terintimidasi karena pola pikirnya yang terlalu realistis dan cenderung skeptis. 

Meski begitu, Nanami Kento adalah seseorang yang sangat berdedikasi dan selalu mengerahkan 110 persen dalam melakukan pekerjaan apa pun. Walau mengaku hidup demi uang, ia terlihat sering menolong orang yang membutuhkan tanpa imbalan. Contohnya, diam-diam menolong penjual roti langganannya yang ketempelan kutukan.

Nanami juga sangat melindungi anak-anak dan perempuan. Hal ini terlihat dari perlakuannya terhadap Nobara dan Nitta yang diserang Haruta Shigemo. Bahkan, walau Yuji sudah tumbuh jadi remaja gagah, Nanami masih menganggapnya anak yang harus dilindungi karena masih di bawah umur. Hal ini membuatnya mencegah Yuji mengikutinya ke medan perang melawan Mahito.

Nanami juga menunjukkan kesetiakawanan tinggi. Walau kerap terlihat ogah-ogahan saat bertugas bersama, ia ternyata sangat merasa bersalah ketika Yu Haibara tewas di salah satu misi mereka. Hal itu pula yang menyebabkannya mengamuk saat melihat Ichiji terkapar di Shibuya usai ditikam Haruta. Ia tak ingin kejadian yang menimpa Haibara terulang kembali.

4. Kemampuan Nanami Kento

Nanami Kento melawan Haruta Shigeo (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Sebagai salah satu penyihir Jujutsu Grade 1, kemampuan Nanami Kento diakui oleh para penyihir lain dan juniornya di sekolah Jujutsu. Secara garis besar ia punya beberapa kemampuan yang membuatnya disegani. 

Ratio Technique 

Kemampuan jujutsu Nanami adalah membagi targetnya ke dalam 10 garis dan menciptakan titik kelemahan dalam rasio tujuh banding tiga. Garis-garis pada target ini tidak harus sesuai dengan panjang badan mereka. Nanami dapat sesuka hati memilih bagian tubuh mana yang akan dia bagi. Teknik ini juga bisa dilakukan terhadap benda mati.

Garagara

Ini merupakan kelanjutan dari teknik rasio. Nanami dapat menciptakan titik lemah pada lingkungan di sekitar pertarungan dan menghancurkannya dengan sekali pukul. Nanami menggunakan teknik ini untuk menghancurkan terowongan tempatnya melawan Mahito untuk pertama kali dan memerangkap roh kutukan tersebut. 

Jikangairodo (Overtime)

Nanami menggunakan teknik Binding Vow untuk meningkatkan kekuatannya. Jika ia membatasi energi kutukannya hanya 80 persen selama 'jam kantor' yang sudah ditentukan, ia bisa menggunakan kekuatan lebih besar ketika waktu 'lembur'.

Contohnya, jika Nanami harus bertarung lewat dari jam yang ia tentukan, kekuatannya akan dihitung sebagai overtime alias lembur. Saat ini terjadi, energi kutukannya akan melonjak hingga 120 persen dari maksimal. Tetapi jika ia sudah menggunakan kekuatan 100 persen di 'jam kantor,' saat overtime energinya hanya akan naik 1 persen.

Kekuatan selain ilmu jujutsu

Selain jurus-jurus jujutsu di atas, Nanami juga dikenal punya leadership yang luar biasa. Ini terlihat dari kemampuannya memimpin team evakuasi Gojo Satoru saat Insiden Shibuya. Ia juga terbukti sebagai seorang ahli strategi yang mumpuni dan cepat membaca situasi.

Dari segi fisik, Nanami Kento memiliki kekuatan besar dengan tubuh tinggi berotot. Saking kuatnya, Haruta Shigemo menyebutnya bak dinding batu saat menendangnya pria tersebut dan tidak mendapat reaksi apapun.

5. Perjalanan karier Nanami Kento

Nanami Kento dan Gojo Satoru dari Jujutsu Kaisen (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Nanami Kento menempuh pendidikan di SMK Jujutsu Tokyo Metropolitan bersama Yu Haibara. Tewasnya sang teman saat menjalankan tugas membuat pandangan Kento tentang dunia Jujutsu sempat goyah. Ia pun memutuskan kuliah dan bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan konsultan finansial. 

Namun, setelah beberapa tahun bekerja sebagai karyawan kantoran, Nanami tak kunjung merasa puas dengan kehidupannya. Mengikuti rayuan Gojo Satoru, ia pun memutuskan untuk kembali berkarier sebagai penyinyir Jujutsu.

"Jika kedua (profesi) itu sama-sama menyebalkan, aku memilih melakukan yang paling cocok dengan bakatku," katanya kepada Yuji Itadori.

6. Tewas saat Shibuya Incident di manga maupun anime

Nanami Kento (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Nanami Kento sempat jadi trending topic beberapa kali selama season 2 Jujutsu Kaisen tayang. Pertama karena pertarungannya dengan Shigemo Haruta yang viral. Terbaru, ia digambarkan tewas setelah menghadapi Mahito saat sekarat usah dihajar Jogo. 

Kematian Nanami Kento ini sukses bikin fans sedunia mewek. Gege Akutami sendiri mengaku bahwa kematian karakter ini sudah direncanakan sejak merencanakan arc Shibuya Incident. Pasalnya, ia merasa Nanami sudah mencapai puncak perkembangan karakter berdasarkan perannya di cerita itu.

5. Fakta unik Nanami Kento

Nanami Kento (dok. MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Nanami Kento saat ini jadi salah satu karakter paling digemari oleh fans Jujutsu Kaisen. Walaupun akhirnya diceritakan mati di manga maupun animenya, adik kelas Gojo Satoru ini tetap jadi salah satu yang paling menonjol. Ada beberapa fakta unik Nanami Kento yang perlu kamu tahu, nih!

  • Nanami Kento pirang bukan tanpa alasan. Ia ternyata punya darah blasteran Denmark dari sisi ibunya.
  • Nanami tidak terlahir dari keluarga penyihir dan merupakan satu-satunya yang punya kemampuan jujutsu 
  • Ia merupakan karakter favorit Gege Akutami, sang mangaka, karena paling mudah digambar
  • Ia juga awalnya ingin dibuat sebagai villain
  • Hobi Nanami Kento adalah minum alkohol dan masak untuk diri sendiri
  • Ia adalah seorang foodie dan sangat suka roti
  • Menurut Gege Akutami, lagu yang menggambarkan Nanami adalah "Yura Yura Teikoku De Kangaechu" milik band Yura Yura Teikoku dan "Saboten Record" karya band Fujifabric

Selamat jalan Nanami Kento, walau mati di cerita Jujutsu Kaisen, namun engkau tetap hidup di hati para penggemar. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team