5 Alasan Kenapa Kento Nanami Layak Hidup Lebih Lama

Kento Nanami adalah salah satu karakter protagonis dari serial Jujutsu Kaisen. Ironis, setelah mencuri perhatian pada pertarungannya melawan Shigemo, Nanami justru harus meninggal dunia pada Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 18. Laki-laki yang gak suka lembur ini gugur setelah menerima serangan telak dari Mahito.
Meskipun kini hanya tinggal nama, rasanya masih sangat disayangkan kenapa Nanami harus mati secepat ini. Padahal, jika mengacu pada beberapa hal, Nanami adalah salah satu karakter yang layak hidup lebih lama. Berikut alasan kenapa Kento Nanami layak hidup lebih lama.
1. Penyihir tingkat satu yang tak mudah dikalahkan

Kento Nanami adalah penyihir tingkat satu dengan kemampuan yang tak kalah kuat dari Satoru Gojo. Ia juga digambarkan sebagai sosok yang selalu menangani sesuatu dengan benar. Dalam pertarungan jarak dekat, Nanami adalah Penyihir Jujutsu yang bisa diandalkan.
Ia punya kemampuan fisik yang luar biasa. Menyerang lawan dengan tangan kosong adalah keahlian Nanami yang gak boleh diremehkan. Apalagi, ia bisa menggunakan teknik peningkatan daya tahan. Tubuhnya bisa menjadi sangat kuat bagaikan sebuah dinding.
Tak hanya itu, ia juga punya kemampuan berpedang yang mengagumkan. Padahal, pedang yang Nanami gunakan adalah sebuah bilah pendek dengan mata pedang yang tumpul. Namun, ia mengombinasikannya dengan energi kutukan yang tepat sehingga pedang tersebut mampu mengiris lawan.
2. Nanami punya pengalaman melawan Mahito

Pada musim pertama Jujutsu Kaisen, Kento Nanami sempat bertemu dan melawan Mahito. Dalam pertarungan tersebut, Nanami belum punya banyak informasi mengenai Mahito. Namun, dengan sedikit bantuan dari Yuji Itadori, ia bisa mengimbangi kemampuan Mahito meskipun ia sempat merasa teknik kutukannya tidak mungkin menang.
Pada insiden Shibuya, Nanami seharusnya sudah tau cukup banyak mengenai teknik bertarung Mahito beserta kelemahannya. Apalagi, ia bisa mengetahui keberadaan Mahito dengan cepat. Bukan hal yang tak mungkin bagi pemilik kecerdasan taktis sehebat Nanami untuk menghindari serangan Mahito sekalipun ia sudah babak belur karena serangan dari Jogo.
3. Memegang tanggung jawab untuk menjaga Yuji Itadori

Saat menemukan Yuji yang menjadi wadah dari Sukuna, Gojo memutuskan untuk menitipkan Yuji pada Nanami. Gojo yakin dengan kemampuan Nanami. Nanami pasti bisa menjaga dan mengajarkan banyak hal seputar dunia Jujutsu pada Yuji. Meskipun pada awalnya memberikan kesan yang suram, nyatanya Nanami adalah orang yang begitu peduli pada Yuji.
Nanami juga menaruh empati yang dalam pada Yuji, yang meninggalkan masa remaja demi menjadi Penyihir Jujutsu. Bisa dibilang, Nanami layaknya seorang ayah bagi Yuji. Bisa melihat Yuji berkembang dan menjadi Penyihir Jujutsu yang hebat tentu menjadi harapannya.
4. Nanami belum mewujudkan impiannya

Menghabiskan waktu sebagai budak korporat saja rasanya sudah melelahkan, apalagi harus bergelut dengan kutukan yang mematikan. Pantas jika Kento Nanami sangat ingin pensiun. Ia ingin menikmati sisa hidupnya dengan tenang dan bahagia.
Pada saat-saat terakhirnya, Nanami mengutarakan bahwa ia ingin sekali menghabiskan masa pensiunnya di Kuantan, Malaysia. Di sana, ia ingin membangun rumah di tepi laut. Kemudian, ia akan membaca buku yang belum sempat ia baca.
5. Karakter favorit Gege Akutami

Dalam sebuah wawancara, Gege Akutami yang merupakan mangaka dari Jujutsu Kaisen mengungkapkan bahwa Kento Nanami adalah karakter favoritnya. Alasannya karena Nanami karakter pertama yang ia sempurnakan dalam cerita. Karena itu, seharusnya Nanami bisa punya hak istimewa untuk terus hidup dan mewarnai jalan cerita.
Sayangnya, Gege Akutami gak menjadikan itu alasan untuk memberikan Nanami plot armor. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa dirinya gak melihat ada masa depan dalam karakter Nanami. Karena itu, Gege memutuskan untuk membunuh karakter favoritnya itu dengan sangat cepat.
Terlalu cepat, kematian Kento Nanami rasanya cukup disayangkan, ya. Namun, kematian Nanami juga membuat cerita dalam arc Insiden Shibuya menjadi lebih membekas bagi penggemar. Gimana menurutmu?