Sampul Novel 'Blonde' karya Joyce Carol Oates (Dok. amazon.com)
Film ini diadaptasi dari novel best-selling karya Joyce Carol Oates yang terbit pada tahun 2000. Novel tersebut mengilustrastrasikan hidup Marilyn Monroe dari sudut pandang sang ikon itu sendiri. Novel yang ambisius ini mengalirkan inner voice dari Marilyn Monroe terhadap nasibnya yang diasosiasikan sebagai simbol seks di masa itu, yaitu pada era 1950-an sampain tahun 1962 yang merupakan tahun kematiannya. Tekanan yang Marilyn hadapi, di masa ketika tubuh wanita hanyalah suatu 'komoditas' yang dimanfaatkan demi 'profit' dari kalangan tertentu. Yang juga merupakan masa dimana kesetaraan gender belum marak diperjuangkan.
Oates begitu terobsesi dengan teka-teki kehidupan Marilyn Monroe. Bahkan script asli dari buku novel tersebut jauh lebih panjang dibandingkan buku novel yang terbit. Dengan penelitian mendalam selama 2 tahun Oates mengeksplorasi sosok ikonis ini.
Dalam novel tersebut terdapat tiga persona dari Marilyn Monroe. Persona yang pertama adalah Norma Jeane Baker, yang merupakan nama asli dari Marilyn Monroe yang perlahan pudar setelah dirinya berhasil mendobrak industri perfilman Hollywood. Norma merupakan gadis lugu, yang bercita-cita menjadi aktris film. Norma memiliki rambut coklat ikal, dengan kecantikan alami, dan mampu memenangkan kontes kecantikan di California pada tahun 1941.
Persona yang kedua adalah Marilyn Monroe, yang merupakan sosok artifisial dengan rambut platinum blonde, bulu mata palsu, lipstik merah terang sensual, dan kostum seksinya. Seorang simbol seks yang bahkan benci akan dirinya sendiri. Hidup merana dalam budaya misoginis.
Kemudian persona yang ketiga adalah 'Blonde'. Pada masa itu, sosok wanita kelas atas kerap kali dicirikan dengan rambut pirang. Sosok yang menjadi beauty standard pada masa itu. Namun ironisnya, sosok rambut pirang pun juga marak diseksualisasikan dan kerap kali dijadikan objek dalam industri pornografi.