Tak bisa dimungkiri nama Sabrina Carpenter menyeruak ke permukaan karena drama cinta segitiganya dengan Joshua Bassett dan Olivia Rodrigo pada 2021 lalu. Meski tak pernah mengakui kebenaran rumor itu, Sabrina Carpenter berhasil mencuri perhatian lewat lagu yang diduga ditulisnya untuk Rodrigo berjudul "Skin". Kemudian, disusul dengan rilisnya album Emails I Can't Send (2022).
Album itu pula yang jadi rumah untuk lagu "Nonsense". Sebuah lagu pop dengan lirik flirty tersebut menandai transformasi citra Carpenter. Dari jebolan Disney yang identik dengan lagu-lagu pop netral yang cenderung innocent, ia berevolusi jadi penyanyi pop dewasa yang bermuka tebal. Kini, dengan perilisan lagu "Espresso", popularitas Sabrina Carpenter makin tak terbendung. Apa saja cara dan strategi yang sang penyanyi berperawakan mungil itu lancarkan untuk mencapai status ini?