Keberanian Roan menyasar pasar anak muda masa kini yang progresif mengingatkan kita pada keriuhan yang sempat mewarnai kemunculan Kesha dan Lady Gaga pada 2010-an. Sama dengan dua seniornya itu, Roan datang menawarkan sesuatu yang berani dan tak biasa. Kesha dengan gaya rebel dan suka pestanya, Lady Gaga dengan lirik vulgar dan gaya berpakaian nyelenehnya memang jadi highlight musik pop saat itu.
Harus diakui, lagu-lagu dengan narator LGBTQ+ sebenarnya sudah lumrah ditemukan sejak akhir 2010-an. Hayley Kiyoko, Troye Sivan dan Sam Smith merupakan beberapa pelopornya. Diikuti beberapa musisi indie lain seperti girl in red dan band pop MUNA. Lantas, apa yang bikin Chappell Roan berbeda? Nuansa nostalgic dari lagu gubahannya bisa jadi salah satu faktor sukses sang musisi gen-Z. Beda dengan senior-seniornya yang mengusung genre pop modern, Roan memilih memasukkan elemen pop 80-an dengan sedikit sentuhan country pada vokalnya. Ini membuat musik Chappell Roan terdengar unik, berbeda, dan segar.
Kecenderungannya berdandan nyentrik juga bisa jadi nilai jual. Ia bak reinkarnasi Lady Gaga yang tentu tetap punya ciri khas sendiri. Suka lagu Chappell Roan yang mana saja, nih?