Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Taste of Things (dok. Curiosa Films/The Taste of Things)
The Taste of Things (dok. Curiosa Films/The Taste of Things)

Intinya sih...

  • Juliette Binoche menjadi presiden juri Cannes Film Festival 2025 setelah 4 dekade berkecimpung di dunia seni peran.
  • Halle Berry, aktris Afrika-Amerika pertama yang meraih penghargaan Best Actress di Oscar, juga terpilih sebagai juri festival tahun ini.
  • Penghargaan Palme d'Or akan diberikan pada malam penutupan festival, setelah sejumlah film bersaing memperebutkan penghargaan tertinggi tersebut.

Memasuki musim panas, Cannes Film Festival ke-78 siap digelar pada 13–24 Mei 2025. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, festival film paling bergengsi ini akan menayangkan puluhan judul film yang datang dari berbagai negara dalam sejumlah program, salah satunya Competition.

Dalam pagelarannya tahun ini, juri Cannes Film Festival diketuai oleh aktris Juliette Binoche. Didampingi sejumlah aktor, sutradara, produser, hingga penulis lintas negara, mereka ditugaskan menentukan film mana yang layak memenangkan penghargaan tertinggi, yakni Palme d’Or.

Beberapa sosok berpengaruh ini berhasil duduk dalam daftar juri Cannes Film Festival 2025. Salah satunya Halle Berry, lho!

1. Juliette Binoche

The Taste of Things (dok. Curiosa Films/The Taste of Things)

Juliette Binoche mendapat kehormatan sebagai presiden juri Cannes Film Festival 2025. Selama 4 dekade berkecimpung di dunia seni peran, Binoche membintangi lebih dari 70 judul film. 

Juliette Binoche meraih penghargaan Best Actress di Cannes 2010 untuk penampilan spektakulernya dalam Certified Copy besutan sutradara Abbas Kiarostami. Performa akting yang memukau dalam The English Patient (1997) dan Three Colors: Blue (1993) turut diganjar penghargaan yang sama di Berlin International Film Festival dan Venice Film Festival.

2. Halle Berry

Never Let Go (dok. Lionsgate/Never Let Go)

Melalui performanya dalam Monster’s Ball (2002) arahan Marc Forster, Halle Berry menjadi aktris Afrika-Amerika pertama yang meraih penghargaan Best Actress di Oscar. Terpilih menjadi juri Cannes Film Festival tahun ini, Berry dikenal aktif terlibat dalam film komersial maupun independen.

Pada 2020, Halle Berry menandai debut penyutradaraannya melalui Bruised. Berry turut berperan sebagai produser di sejumlah proyek film yang dibintanginya. Salah satunya Never Let Go (2024) besutan sutradara Alexandre Aja.

2. Payal Kapadia

All We Imagine as Light (2024) besutan sutradara Payal Kapadia menjadi wakil India di Cannes Film Festival setelah 30 tahun absen di lini Competition. Menggondol penghargaan Grand Prix, film panjang pertamanya tersebut dikerjakan selama mengikuti program La Résidence de La Cinéfondation 2019 lalu.

Menekuni bakatnya di Film and Television Institute di India, Payal Kapadia telah menyutradarai sejumlah film pendek. Beberapa di antaranya Afternoon Clouds yang tayang di La Cinéfondation 2017 dan A Night of Knowing Nothing yang meraih penghargaan Golden Eye untuk Best Documentary di Cannes Film Festival 2021.

4. Alba Rohrwacher

In the Mirror (dok. Stemal Entertainment/In the Mirror)

Alba Rohrwacher bukan lagi nama asing di Cannes Film Festival. Berkolaborasi dengan saudara perempuannya, Alice Rohrwacher, film-film mereka langganan masuk dalam lini Competition. Sebut saja The Wonder (2014) yang meraih penghargaan Grand Prix, Happy as Lazzaro (2018) yang memenangkan Prix du scénario ex-aequo, dan La Chimera (2023).

Kepiawaian Alba Rohrwacher dalam seni peran mengantarkannya berkolaborasi dengan sejumlah sutradara ternama. Mulai dari Luca Guadagnino dalam I am Love (2009), Saverio Costanzo dalam The Solitude of Prime Numbers (2010), Marco Bellocchio dalam Dormant Beauty (2012), hingga Laura Bispuri dalam Sworn Virgin (2015).

5. Leila Slimani

Penulis Prancis-Maroko, Leïla Slimani, menjadi juri Cannes Film Festival 2025. Novel debutnya, Adele: A Novel, disanjung kritikus dan mendapatkan nominasi di Prix de Flore pada 2014. Novel keduanya, Lullaby, memenangkan Prix Goncourt 2016 dan Grand Prix des lectrices Elle 2017.

Leïla Slimani turut menerbitkan tiga buku lainnya, yakni The Country of Others, Watch Us Dance, dan J’emporterai le feu. Dalam buku-bukunya, Leïla Slimani vokal membahas sejumlah isu terkait seksualitas. 

6. Dieudo Hamadi

Dieudo Hamadi merupakan sineas dokumenter yang fokus menyuarakan isu sosial dan politik di Republik Demokratik Kongo. Film dokumenter yang disutradarainya, Atalaku (2013), menyabet Joris Ivens Award untuk Best First Film di Festival Cinéma du Réel.

Dieudo Hamadi saat ini tengah mengerjakan serial Milimo, les âmes errantes de Kinshasa yang ia produksi untuk Canal+. Pun sama dengan film teranyarnya, La Vie est un chemin de fer, yang telah memasuki tahap produksi.

7. Hong Sang-soo

behind the scene Introduction (dok. Jeonwonsa Film/Introduction)

Hong Sang-soo merupakan sineas asal Korea Selatan yang telah mengoleksi puluhan penghargaan dari berbagai ajang festival film bergengsi. Sang-soo kerap menjadikan Cannes Film Festival sebagai tempat untuk premier film teranyarnya.

Sejauh ini, tercatat ada empat film Hong Sang-soo yang berpartisipasi dalam Competition, yakni Woman is the Future of Man (2004), Tale of Cinema (2005), In Another Country (2012), dan The Day After (2017). Sang-soo turut berpartisipasi dalam Un Certain Regard lewat The Power of Kangkwon Province (1998), Virgin Stripped Bare by Her Bachelors (2000), Hahaha (2010) yang memenangkan Un Certain Regard Prize, dan The Day He Arrives (2011).

8. Carlos Reygadas

Hadirkan sinematografi yang unik dalam film debutnya, Japón (2002), Carlos Reygadas sukses menyabet penghargaan Caméra d’Or Special Distinction. Film panjang keduanya, Battle in Heaven, masuk dalam Competition pada Cannes Film Festival 2005.

Pada 2007, Reygadas memenangkan Jury Prize untuk Silent Light. Sementara itu, Post Tenebras Lux mengantarkannya sebagai Best Director di Cannes Film Festival 2012. Carlos Reygadas saat ini tengah mengerjakan proyek film teranyarnya, Wake of Umbra.

9. Jeremy Strong

cuplikan series Succession (dok. HBO/Succession)

Jeremy Strong merupakan aktor dengan segudang prestasi. Perannya sebagai Kendall Roy dalam Succession (2018-2023) diganjar piala Emmy dan Golden Globes untuk Best Actor. Strong turut menggondol penghargaan sama di Tony Award untuk perannya dalam pentas Broadway bertajuk An Enemy of the People.

Dedikasi Strong dalam membawakan peran Roy Cohn dalam The Apprentice (2024) diganjar nominasi Oscar untuk Best Supporting Actor. Saat ini Jeremy Strong tengah disibukkan dengan film biopik Bruce Springsteen, Deliver Me from Nowhere, arahan sutradara Scott Cooper yang dijadwalkan tayang tahun ini.

Para juri akan mempersembahkan penghargaan Palme d’Or pada malam penutupan yang akan digelar 24 Mei 2025 mendatang. Tahun lalu, Palme d’Or jatuh pada Anora besutan Sean Baker yang juga memenangkan Best Picture di ajang Oscar 2025. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team