Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditary

#ReviewFilm Menghantui pikiran bahkan setelah keluar bioskop

Standar di dunia film horor semakin meningkat dengan rilisnya Hereditary. Berbeda dengan Insidious dan The Nun yang ramai diantisipasi, Hereditary seolah diam-diam datang dan merebut hati penonton.

Film karya sutradara Ari Aster ini lekas trending di berbagai sosial media dan ramai dibicarakan para penikmat sinema. IDN Times sudah menyaksikan langsung kengerian yang disajikan Hereditary dan menyimpulkan ada 7 kelebihan dari film yang minim jump scare ini.

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler untuk Hereditary. Jika kamu tidak ingin terkena spoiler, hati-hati ya!

1. Sebuah film horor yang cerdas dan sulit ditebak, sesuatu yang sudah langka dewasa ini

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Walau jadi salah satu genre terlaris, tak semua film bisa menyumbang nama baik bagi genre horor. Malah tak sedikit yang membuat genre ini disepelekan. Hanya bermodal wajah seram atau jump scare dan suara keras misalnya.

Hereditary seolah mendobrak pakem-pakem tersebut. Ia tak mengandalkan jenis-jenis teror yang sudah mainstream dipakai film horor spiritual serupa lainnya. Penonton diajak mengikuti labirin cerita, menuntun kita semakin larut ke dalam perangkap angker yang dialami Keluarga Annie Graham.

Tanpa banyak eksposisi, kita diminta menyusun puzzle demi puzzle yang akan menghasilkan gambaran besar kengerian di rumah Annie semenjak mendiang ibunya meninggal. Berbagai adegan dan scene sarat makna menjadi clue bagi kita untuk menyelami kisah yang tak hanya seram tapi juga menyentuh ini.

2. Tempo cerita yang slow burn, lamban namun penuh berisi, Membuat penonton mampu berempati kepada para tokoh

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor HereditaryGiphy.com

Hereditary bagaikan ramuan yang digodok perlahan-lahan agar penonton dapat menyerap baik-baik tiap kengerian yang ada dalam cerita. Hal ini semakin menambah empati terhadap para tokoh di cerita dan membuat saya merasakan pilu yang dialami mereka.

Tempo yang akrab disebut slow burn ini secara tidak langsung menjerat penikmatnya untuk semakin menginvestasikan perasaan dalam setiap adegan dan perkembangan cerita. Penonton jadi penuh kekhawatiran sepajang film dan rasa tidak nyaman ini akan semakin meledak sampai ke klimaks film.

3. Akting luar biasa dari setiap aktor, terutama Toni Collete dan Alex Wolff semakin menghidupan teror yang terjadi

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Tak sarat aktor, namun setiap tokoh yang muncul punya peran besar dalam cerita ini. Penampilan prima masing-masing aktor tentu jadi salah satu faktor keberhasilan Hereditary dalam meninggalkan kesan di benak penonton.

Toni Collete pemeran Annie sang ibu mampu menunjukkan berbagai spektrum emosi yang pas dan mengena, menggerakkan hati kita. Sementara Alex Wolff pemeran Peter si anak sulung juga terasa realistis dan meyakinkan.

Jangan lupakan akting apik aktor muda Milly Saphiro pemeran Charlie, putri bungsu Annie. Ditunjang kemampuan akting papan atas ini, berbagai kejadian aneh yang dialami keluarga Graham semakin terasa 'hidup'.

4. Score musik yang dipakai anti mainstream dan semakin menanamkan kengerian dalam benak penonton

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Alih-alih mengandalkan musik horor mainstream atau pakem "hening-lalu-jedar-jeder", score musik Hereditary tergolong beda. Suara-suara yang membuat kita tidak nyaman, namun bisa dengan mudah kita temui sehari-hari jadi salah satu contohnya.

Minim melody rumit, namun musik karya Colin Stetson ini mampu bikin kita merasa gak nyaman. Hal ini bikin kita merasa mudah deg-degan karena banyak suara-suara ini bisa kita hasilkan sendiri dalam pikiran kita ketika sedang merasa ketakutan.

5. Sinematografi apik dengan transisi gambar dan cahaya ciamik buat film ini semakin enak diikuti

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Siapa bilang film horor tak bisa tampil artistik dan memanjakan mata? Hereditary membuktikan sebaliknya. Transisi scene, lokasi, warna, dan waktu siang malam dilakukan dengan cekatan dan rapi. Salah satu yang paling saya sukai adalah cara Ari Aster menggambarkan perubahan waktu dari pantulan di mata sang tokoh saat malam hari.

6. Selain genre horor spiritual, Hereditary adalah drama keluarga yang sarat makna

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Ini salah satu kelebihan Hereditary yang membuatnya tampil unik dibandingkan film horor lainnya. Meski ada sangat banyak film horor yang mengusung tema keluarga, namun sedikit yang mampu menggali dan menggunakan unsur ini untuk semakin memperpadat cerita.

Menyaksikan Hereditary, tak sekadar menunggu "kapan si hantu berwajah rusak keluar". Menyaksikan ini membuat kita hanyut dalam elegi dan tragedi yang dialami sebuah keluarga. Sesuatu yang bisa menimpa keluarga siapa saja di mana saja. Hal ini semakin menambah potensi simpati yang dikuarkan penonton untuk para tokoh dan cerita yang berlangsung.

7. Ditunjang horor psikologikal, film ini bakal bikin kamu tetap kepikiran bahkan setelah credit title muncul

Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditarydok. A24

Bukan hanya teror dari mereka yang tak kasat mata yang perlu kamu khawatirkan di sini. Horor psikologikal juga turut memperparah mental para tokoh dan membuat kita bertanya-tanya. Hereditary juga punya jalan cerita unik yang sulit ditebak, beda dengan film horor pada umumnya. Semua ini bak paket lengkap yang membuat feature film pertama Ari Aster ini sukses mendulang pujian.

Hereditary adalah film yang terus menantang penonton untuk catch up dengan lapisan demi lapisan teror yang dialami keluarga Annie Graham. Namun harus dimaklumi, tak semua penonton suka dengan cara yang cukup rumit dan lamban untuk dapat menikmatinya ini.

Topik:

  • Triadanti
  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya