9 Film Indonesia di Viu, dari Komedi hingga Laga

2. The Mirror Never Lies (2011)

The Mirror Never Lies (dok. Set Film/The Mirror Never Lies)

Film garapan sutradara Kamila Andini ini mengambil latar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Menceritakan Pakis, seorang gadis 12 tahun yang bertekad mencari ayahnya yang hilang di laut. Pakis kerap mengunjungi peramal setempat yang melakukan ritual pencarian menggunakan cermin.

Sementara itu, Tayung, ibu Pakis mesti bekerja ekstra keras untuk menghidupi keluarga sejak suaminya menghilang. Tayung dan Pakis kerap terlibat pertengkaran karena Pakis sering begadang demi menunggu kepulangan sang ayah. 

3. Milly & Mamet (2018)

Milly & Mamet (dok. Miles Films/Milly & Mamet)

Film komedi romantis arahan sutradara Ernest Prakarsa ini menceritakan pasangan suami-istri; Milly dan Mamet yang baru melahirkan anak pertama mereka. Milly pun memilih fokus membesarkan anak dan resign dari pekerjaannya sebagai bankir. Sedangkan Mamet kini bekerja di pabrik milik ayah Milly, meskipun hubungan Mamet dan mertuanya itu sedang memburuk.

Suatu hari, Mamet bertemu dengan Alexandra, teman lamanya. Keduanya dulu pernah bercita-cita membuka restoran. Alexandra memberi tahu Mamet bahwa ia sudah dapat investor untuk ide restoran mereka. Mamet pun bimbang dihadapkan pilihan bergabung dengan Alexandra atau tetap pada pekerjaan lamanya bersama Ayah Milly.  

Baca Juga: 5 Alasan Harus Nonton Drama Change, Kini Tayang di VIU  

4. Stip & Pensil (2017)

Stip & Pensil (dok. MD Pictures/Stip & Pensil)

Film drama-komedi yang disutradarai Ardy Octaviand ini menceritakan empat murid SMU sok jagoan. Mereka adalah Tony, Aghi, Bubu, dan Saras. Bahkan, saat mendapat tugas membuat essay tentang masalah sosial, mereka malah merasa songong bisa melakukan lebih dari itu;  membangun sekolah untuk anak-anak miskin. 

Pekerjaan yang mulanya mereka pikir sangat mudah ini, rupanya jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Empat siswa itu kepayahan mencari murid baru karena tak ada orang tua yang mengizinkan anaknya belajar di sekolah yang mereka bangun.  

5. Ayat-Ayat Cinta (2008)

Ayat-ayat Cinta (dok. MD Pictures/Ayat-ayat Cinta)

Ayat-ayat Cinta merupakan film drama yang disutradarai Hanung Bramantyo. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama tahun 2004 karangan Habiburrahman El Shirazy. Menceritakan turun naik kehidupan seorang pemuda, Fahri saat menempuh pendidikan masternya di Al-Azhar, Mesir. 

Fahri antusias dengan macam-macam target kehidupannya, kecuali satu; menikah. Ia sangat jarang berhubungan dengan perempuan. Meski begitu, Fahri mengagumi Nurul, anak kyai besar yang juga kuliah di Al-Azhar. Sedangkan tetangganya, Maria yang beragama kristen pun menyukai Fahri.

Ada pula Noura, perempuan yang kerap disiksa ayahnya sendiri. Fahri berempati dan tergerak untuk menolongnya. Selain itu, ada Aisha, si mata indah yang mampu menyihir Fahri. Aisha pun tampaknya memiliki perasaan yang sama. 

6. Habibie & Ainun (2012)

Habibie & Ainun (dok. MD Pictures/Habibie & Ainun)

Film drama biografi garapan sutradara Faozan Rizal ini mengisahkan cinta pertama dan terakhir Presiden RI ketiga dan ibu negara, Habibie dan Ainun. Habibie merupakan seorang genius yang punya mimpi besar untuk Indonesia. Ia ingin mengabdi pada negara dengan membuat pesawat terbang yang akan menyatukan seluruh pulau di tanah air. Dan Ainun merupakan dokter muda dan cerdas. 

Setelah menikah, keduanya terbang ke Jerman. Film ini menampilkan perjuangan Habibie bersama Ainun dalam mewujudkan mimpi-mimpi besar mereka serta tantangan yang dihadapi, baik itu saat berada di negeri orang maunpun saat kembali ke Indonesia. 

7. Sesuai Aplikasi (2018)

Sesuai Aplikasi (dok. Rapi Films/Sesuai Aplikasi)

Film komedi arahan sutradara Adink Liwutang ini  menceritakan dua pengemudi ojek online, Pras dan Duras. Keduanya sama-sama terhimpit permasalahan ekonomi. Ada pula Sakti, si pencuri ulung. Suatu hari, ia kehilangan berlian yang dicurinya.

Usut punya usut, ternyata berlian tersebut terbawa oleh Sofiyah, seorang diva dangdut. Sakti kemudian meminta bantuan Pras dan Duras untuk mengambil kembali berlian itu ke rumah Sofiyah. Dari sanalah cerita bermula

8. Turah (2016)

Turah (dok. Fourcolours Films/Turah)

Film garapan sutradara Wicaksono Wisno Legowo ini menceritakan kehidupan masyarakat kecil di kampung Tirang, Kota Tegal. Isolasi bertahun-tahun yang mereka alami menimbulkan berbagai masalah. Masyarakat diselimuti pesimisme dan perasaan takut, terutama kepada Darso, si juragan kaya dan Pakel, seorang sarjana penjilat. 

Namun, sedikit optimisme kemudian muncul dalam diri Turah dan Jadag. Beberapa insiden pun terjadi, mendorong dua orang itu melawan ketakutan dan melepaskan belenggu yang selama ini mengekang masyarakat kampung Tirang. 

Pada 2017, Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) mengirim Turah untuk mewakili Indonesia dalam ajang Oscar ke-90 untuk kategori Film Berbahasa Asing. 

9. 22 Menit (2018)

22 Menit (dok. Buttonijo Films/22 Menit)

Film laga yang disutradarai Eugene Panji dan Myrna Paramita didasarkan peristiwa nyata. Pada suatu pagi di bulan Januari 2016 terjadi serangan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Suasana yang mulanya tenang itu seketika berubah genting dan mencekam. Beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka. Kepolisian pun dengan sigap memburu para pelaku pengeboman. 

Nah, itulah sembilan film Indonesia yang dapat kamu saksikan di Viu, mulai dari film komedi, drama, hingga laga. Masing-masing film tersebut memiliki pesan moral tersendiri yang dapat kita pelajari. Dari sembilan film di atas, sudah nonton yang mana saja?  

Baca Juga: 9 Rekomendasi Film Korea di Viu, Komedi hingga Thriller