album cover The Life of a Showgirl (dok. Republic Records/The Life of A Showgirl)
Era terbaru ini adalah sebuah kisah dalam dua babak yang kontras. Dimulai dengan The Tortured Poets Department, Taylor Swift menumpahkan semua rasa sakit hatinya dalam sebuah album perpisahan yang paling brutal sekaligus puitis. Didominasi oleh musik synth-pop yang kelam dan lirik yang mengupas tuntas lima tahap kesedihan, album ini jadi momen di mana ia menggunakan "pena tinta"-nya untuk menuliskan babak paling kelam dalam kisah cintanya.
Namun, persis seperti di film, setelah badai datanglah pelangi. Sebagai "sekuel bahagia", Swift merilis The Life of a Showgirl, sebuah album yang 180 derajat berbeda. Di sini, ia kembali ke musik pop glitter gel pen yang ceria, penuh percaya diri, dan merayakan cinta barunya yang damai. Era ganda ini menjadi bukti paling nyata dari perjalanannya sebagai seorang seniman, yaitu berani menunjukkan kerapuhannya yang paling dalam, lalu bangkit kembali untuk merayakan kebahagiaannya dengan lantang.
Perjalanan dari satu era ke era lainnya ini menunjukkan bahwa Taylor Swift adalah salah satu penulis lagu terbaik di dunia. Mulai dari petikan gitar country di awal kariernya, ledakan synth-pop yang melambungkan namanya, hingga musik whispering folk yang menenangkan, setiap babaknya adalah cerminan dari pertumbuhan artistik dari Swift. Jadi, mana pun era favoritmu, yang jelas kita semua beruntung bisa menyaksikan secara langsung evolusi dari salah satu ikon musik terbesar sepanjang masa ini.