Taylor Swift Tanggapi Soal Kritik Album Barunya: Aku Bukan Polisi Seni

- Taylor Swift menghargai opini pendengar terkait album barunya
- "Aku sangat bangga dengan karya musik ini!"
- Respons kritikus soal The Life of a Showgirl sangat beragam
Sudah sepekan album terbaru Taylor Swift, The Life of a Showgirl, rilis dan didengarkan oleh publik. Album ke-12 Swift itu rilis pada Jumat (3/10/2025) dengan total 12 lagu baru di dalamnya. Soal respons, bisa dibilang terbagi menjadi dua, suka dan tidak suka.
Dilansir Billboard, banyak penggemar yang menyukai album baru Swift. Jumlah album fisik yang terjual dalam beberapa hari pun cukup fantastis, yakni 3 juta kopi. Namun, ada pula fans yang merasa jika alb The Life of a Showgirl punya lirik-lirik lagu yang sederhana dan berbau komedi.
Taylor Swift akhirnya menanggapi soal kritik dan respons pendengar terkait album barunya tersebut dalam interview bersama Apple Music 1 yang dipandu Zane Lowe pada Selasa (7/10/2025). Bisa dibilang, The Life of a Showgirl merupakan album yang paling memecah belah milik Swift.
1. Taylor Swift menghargai opini pendengar terkait album barunya

Taylor Swift secara sadar jika karyanya tidak akan bisa menyenangkan semua orang pada akhirnya. Saat ditanya oleh Lowe bagaimana Swift mencerna semua respons terkait album The Life of a Showgirl, ia menjawabnya dengan tenang.
"Saya sangat menghormati opini subjektif orang-orang tentang seni. Saya bukan polisi seni. Semua orang boleh merasakan apa pun yang mereka inginkan," kata Swift dalam wawancara bersama Apple Music 1.
Swift menyadari jika album ke-12-nya ini terdengar berbeda dari album-album pendahulunya. Kata Swift, album The Life of a Showgirl ini personalitinya lebih lucu, tidak seperti album sebelumnya, The Tortured Poets Department (2024), yang jauh lebih melankolis.
2. "Aku sangat bangga dengan karya musik ini!"

Kebiasaan pendengar saat musisi merilis musik baru adalah membandingkan dengan musik lama yang dirasa lebih baik. Taylor Swift tidak bisa mengelak hal tersebut, sehingga yang bisa ia lakukan adalah menerima opini mereka.
Dalam interview bersama Apple Music 1, Swift menjelaskan jika karakter yang ia tonjolkan di setiap album selalu berbeda. Di album The Tortured Poets Department, Swift membawa karakter yang serius, sensitif, dan terdengar tulus, seperti seorang penyair. Namun, tidak di dalam album The Life of a Showgirl.
"(Album) ini seperti, gadis panggung yang nakal, menyenangkan, penuh skandal, seksi, asyik, genit, dan kocak. Saya sangat bangga dengan karya lagu ini!" kata Swift dengan semangat.
3. Respons kritikus soal The Life of a Showgirl sangat beragam

Taylor Swift selalu mencetak album dengan lirik penuh metafora yang puitis dan hasil penjualan fantastis. The Life of a Showgirl mungkin mendapatkan angka penjualan tinggi di minggu pertamanya, tetapi bagi kritikus, lirik dalam album itu sangat dangkal.
The Guardian menganggap The Life of a Showgirl bukan album yang buruk, tetapi tidak sebaik yang seharusnya, mengingat Swift punya bakat yang tidak main-main. Mereka memberikan album ini 2 bintang. Menurut mereka, album ini dibuat terlalu terburu-buru.
Berbeda dari The Guardian, Rolling Stone memberikan bintang 5 untuk album The Life of a Showgirl milik Swift. Mereka menilai Swift lebih berani dalam hal musik daripada sebelumnya. Swift membangun ketenarannya lebih kuat lagi dengan album ke-12-nya itu.
Pada akhirnya, memang tak semua orang bisa menyukai album baru Taylor Swift. Penyanyi 35 tahun itu pun menyadarinya. Namun, bagi Swift, yang terpenting adalah ia tahu jika ia sangat bangga dengan melodi, lirik, dan cerita dalam album The Life of a Showgirl. Bagaimana dengan pendapatmu? Apakah kamu suka dengan album baru Swift tersebut?