konferensi pers peluncuran Festival Film Indonesia pada Selasa (1/7/2025) (IDN Times/Elizabeth Chiquita)
Berbicara soal genre, pria kelahiran 1971 ini berharap industri film bisa memberikan kesempatan lebih kepada karya yang mengangkat tema sejarah hingga cerita anak-anak. Fadli Zon berpendapat kalau produk tersebut juga merupakan bagian dari budaya.
"Kemudian kami ingin ada satu afirmasi, terutama pada cerita-cerita film tertentu, meskipun secara umum film ini adalah satu produk budaya. Tapi mungkin dari sisi yang lain, afirmasi yang diperlukan tuh film sejarah, biopik, film indonesia merdeka, kemudian film anak-anak. Itu perlu juga satu afirmasi yang penting," ujarnya.
Menyindir karya horor yang bertaburan di bioskop, Fadli menuturkan, "Kalau film horor kan sudah sudah over-represented. Sudah banyak perwakilan."
Ucapannya ini disambut anggukan dan senyum tipis dari para anggota komite FFI 2025 di atas panggung.
Festival FIlm Indonesia sendiri hadir dengan tema Puspawarna Sinema Indonesia, yang berarti keberagaman warna-warni dalam dunia perfilman Indonesia, termasuk pada genrenya. Tahun ini, Prilly Latuconsina didapuk sebagai Ketua Bidang Program FFI 2025. Sementara itu, Sheila Dara dan Ringgo Agus terpilih sebagai Duta FFI 2025 yang siap menjalankan program-programnya.